SAUDARA2 DAN SAUDARI2 JANG TERTJINTA: Karena kesalahan2 dengan lekas meluap, kita harus berdjaga2 supaja kita selalu siuman dalam pekerdjaan Tuhan, dan insjaf akan waktu dimana kita hidup sekarangKegelapan akan menudungi dunia, dan gelap-gelita menudungi bangsa2. Maka sebab hampir semua keliling kita sedang terbungkus dalam gelap gelita kesalahan dan tipu, patutlah kita menanggali kebodohan dan hidup rapat dengan Tuhan, dimana kita boleh mendapat sinar terang ilahi dan kemuliaan dari wadjah Jesus. Sedang gelap itu makin pekat dan kesalahan pun ber-tambah2, kita wadjib mendapat pengetahuan jang lebih dalam tentang kebenaran itu dan sedia mempertahankan pendirian kita dengan bunji Alkitab. TP 129.1
Kita mesti disutjikan oleh kebenaran itu; hendaklah dengan sempurnanja kita berserah diri kepada Allah, dan njatakan dalam hidup kita pertjaja kita jang sutji itu begitu rupa sehingga Tuhan dapat memantjarkan terang jang makin ber-tambah2 atas kita dan supaja kita boleh melihat terang dalam terangNja itu, dan kita dikuatkan dengan kekuatanNja. Tiap2 saat dimana kita tidak siuman adalah bahaja jang kita dikelilingi musuh itu dan besarlah kemungkinan bahaja kita dikalahkan oleh kuasa kegelapan itu. Setan perintahkan malaekat2nja supaja siuman dan mengalahkan semua jang mereka dapat; mentjahari tahu durhaka dan dosa2 jang mengimpit orang2 jang mengaku kebenaran itu, lalu menuangkan kegelapan keliling mereka itu, supaja mereka berhenti siuman, mengikuti haluan jang akan mendatangkan malu kepada pekerdjaan jang mereka mengaku kasihi dan datangkan dukatjita atas sidang. Djiwa2 orang2 jang kurang ber-djaga2 dan jang tertipu ini, makin bertambah gelap dan tjahaja dari sorga makin meninggalkan mereka. Mereka tak dapat mengetahui dosa2 jang mengimpit mereka itu, dan Setan menjirat djalanja keliling mereka itu dan mereka tertangkap dalam djeratnja. TP 129.2
Allah adalah kekuatan kita. Kita mesti memandang kepadaNja buat akalbudi dan pimpinan, dengan mengingat kemuliaanNja, keselamatan sidang serta keselamatan djiwa kita sendiri, kita harus mengalahkan dosa2 jang mengimpit kita. Masing2 harus berusaha buat mendapat kemenangan baru tiap2 hari. Kita mesti beladjar buat berdiri sendiri dan bergantung se-mata2 kepada Allah. Semangkin lekas kita mempeladjari ini, makin baik. Biarlah masing2 orang mentjahari dimana dia gagal dan kemudian ber-djaga2 dengan setia supaja dosa2nja itu djangan mengalahkan dia, melainkan ia beroleh kemenangan atas dosa2 itu. Kemudian barulah kita berani hati kepada Tuhan, dan banjaklah kesusahan besar terhindar dari sidang. TP 130.1
Pesuruh2 Allah, ketika mereka meninggalkan rumahnja bekerdja buat menjelamatkan djiwa2, memakai banjak daripada waktunja buat bekerdja bagi orang2 jang telah ber-tahun2 lamanja dalam kebenaran, tetapi jang masih lemah, karena mereka melepaskan tali kekang dengan tidak perlu, berhenti ber-djaga2 atas mereka sendiri, dan kadang2 pula saja pikir mereka sendiri jang goda musuh itu buat mentjobainja. Mereka terlibat dalam kesukaran dan pentjobaan jang ketjil2 dan waktu hamba2 Tuhan dihabiskan buat melawat mereka. Mereka tertahan berdjam2 bahkan kadang2 ber-hari2 lamanja dan djiwa mereka susah dan sakit mendengar kesusahan2 dan pentjobaan-pentjobaan ketjil dibitjarakan ber-ulang2, masing2 mem-besar2kan keberatannja dalam usaha hendak membikin semuanja seberapa hebat mungkin, karena takut hamba2 Allah akan memandangnja terlalu ketjil buat diperhatikan. Ganti berharap kepada hamba2 Tuhan buat menolong mereka keluar dari segala pentjobaan itu, seharusnjalah mereka merendahkan diri dihadapan Allah sambil berpuasa dan sembahjang sampai kesusahan2 itu lalu. TP 130.2
Ada orang jang se-olah2 memikir, bahwa satu2nja sebab Allah mengutus hamba2Nja keladang itu, ialah supaja menurut perintah mereka dan menggendong mereka dalam pangkuannja; dan pekerdjaan mereka jang terutama ialah membereskan kesusahan dan pentjobaan mereka jang ketjil2, jang mereka sendiri telah datangkan atas dirinja oleh karena kurang hati2 dan oleh memberi kelapangan kepada musuh, serta memandjakan roh jang tidak mau menjerah dan men-tjahari2 kesalahan orang sekelilingnja. Tetapi dimanakah domba2 jang lapar itu selama waktu itu? Mati kelaparan akan roti hidup. Segala orang jang telah mengetahui kebenaran itu dan telah teralas didalamnja, tetapi tidak menurut dia — kalau mereka menurut, nistjaja mereka akan luput dari banjak pentjobaan tersebut — adalah menahankan pesuruh2 itu, dan djuga maksud itu sendiri buat mana Allah telah memanggil mereka pergi keladang itu tidak diselenggarakan. Hamba2 Allah disusahkan dan kegembiraan mereka dirampas oleh sebab hal2 jang demikian dalam sidang, dimana sepatutnja anggota2 sekalian harus berusaha supaja djangan menambahkan sehudjung rambutpun kepada beban mereka; melainkan haruslah mereka membantu hamba2 itu dengan perkataan jang menggembirakan dan doa jang disertai oleh iman. Betapa besar kebenaran mereka sekiranja sekalian jang mengaku kebenaran itu mau melihat sekelilingnja dan berusaha menolong orang2 lain ganti menuntut pertolongan jang begitu banjak bagi mereka sendiri. Sebagai keadaan sekarang, bila hamba2 Allah masuk kedalam tempat2 gelap, dimana kebenaran itu belum lagi dikabarkan, mereka menderita sakit hati jang disebabkan oleh pentjobaan jang tak perlu dari saudara2nja. Disamping ini semua, mereka harus menghadapi sjak hati dan purbasangka dari orang2 jang melawan, dan di-pidjak2 oleh setengah orang pula. TP 131.1
Betapa lebih muda menggerakkan hati dan betapa Allah akan lebih dipermuliakan, kalau kiranja hamba2Nja bebas daripada tawar hati dan pentjobaan2, agar supaja dapat mereka menghadapkan kebenaran itu dalam keelokannja. Orang2 jang bersalah karena banjak memakai tenaga hamba2 Tuhan dan membebani mereka dengan pentjobaan2 jang patut mereka sendiri bereskan, harus nanti memberi tanggung djawab kepada Allah dari segala waktu dan wang jang telah dipakai untuk memuaskan hati mereka, dan dengan demikian menjenangkan musuh itupun. Sepatutnjalah mereka dalam keadaan buat menolong saudara2nja. Mereka se-kali2 tidak boleh menunda segala pentjobaan dan kesusahannja sampai mendjadi urusan satu komite atau tunggu sampai seorang hamba Allah datang untuk menjelesaikannja; melainkan mereka itu sendiri harus membereskannja dihadapan Allah, menjampingkan segala pentjobaannja dan hendaklah mereka sedia, bila pengerdja2 datang, buat menjokong tangannja ganti melemahkan mereka itu. TP 132.1
——————