Saja lihat bahwa nama Allah jang sutji itu wadjib dipakai dengan hormat dan takut. Nama “Allah jang Maha Kuasa” digabungkan dan disebut orang dalam doa dengan tjara sembarangan, dengan kurang hati2, hal mana tidaklah berkenaan kepada Tuhan. Orang2 jang berbuat begitu tidak ada perasaan tentang Allah atau tentang kebenaran, kalau tidak, mereka akan tidak bitjara begitu kurang hormat dari hal Allah jang besar dan dahsjat itu, jang akan lekas datang buat menghukumkan mereka pada hari kiamat. Maka kata malaekat itu, “Djangan gabungkan kedua nama itu; karena dahsjatlah NamaNja itu.” Orang jang merasa besarnja dan mulianja Allah akan menjebutkan nama Tuhan dengan ketakutan jang sutji. Adalah Dia tinggal didalam terang jang tiada terhampiri; seorangpun tak dapat melihat Dia dan hidup. Saja lihat bahwa segala perkara ini patut dimengerti dan dibetulkan sebelum sidang itu boleh madju. TP 151.1
——————