Go to full page →

FASAL 122—BERHALA PAKAIAN AOM 356

Berhala pakaian adalah satu penjakit batin. Haruslah jaitu djangan dibawa masuk kedalam hidup jang baru itu. Dalam kebanjakan hal, penurutan kepada tuntutan indjil akan menuntut satu perobahan jang amat njata dalam hal pakaian. AOM 356.1

Djangan sekali-kali ada kelengahan dalam hal pakaian. Oleh karena al-Maseh, jang kita mendjadi saksiNja, kita harus berusaha menggunakan rupa kita dengan sebaik-baiknja. Dalam upatjara kaabah, Tuhan Allah menjebutkan satu per satu dari hal pakaian orang jang berchidmat dihadapanNja. Demikianlah diadjarkan pada kita bahwa Tuhan ada mempunjai pemilihan tentang pakaian orang jang berchidmat kepadaNja. Amatlah telitinja petundjuk jang diberikan tentang djubah Harun, karena djubahnja itu pun beralamat adanja. Demikianlah pakaian segala pengikut al-Maseh pun haruslah beralamat. Dalam segala perkara kita harus mendjadi wakil Tuhan. Rupa kita dalam segala hal harus dinjatakan oleh ketertiban, kepatutan, dan kebersihan. Akan tetapi perkataan Allah tidak mengizinkan perobahan-perobahan pakaian hanja oleh karena mode, — supaja kita kelihatan seperti orang dunia. Orang-orang Kristen tidak patut menghiasi dirinja dengan pakaian jang amat indah atau pun perhiasan jang amat mahal harganja. AOM 356.2

Sabda perkataan Allah tentang pakaian haruslah dipertimbangkan dengan amat teliti. Perlu kita mengerti hal jang dihargakan oleh Tuhan serwa sekalian alam meskipun dalam hal menghiasi tubuh. Semua orang jang sungguh-sungguh mentjahari rahmat al-Maseh akan mengindahkan perkataan nasihat jang amat berharga jang diilhamkan Allah. Sedangkan mode pakaian pun akan menjatakan kebenaran indjil. — “Testimonies for the Church,” djilid 6. hal. 96. AOM 356.3