Go to full page →

Apakah Gunanja? AOM 127

Al-Maseh mengadjak masing-masing orang supaja menimbang. Adakanlah perhitungan jang djudjur. Tempatkanlah Isa pada satu neratja, jang berarti harta-benda jang kekal, kehidupan, kebenaran, surga, dan kesukaan al-Maseh dalam djiwa-djiwa jang ditebus; taruhkan pada jang satu lagi segala penarik hati jang dunia ini bisa berikan. Kepada timbangan jang satu tempatkan kebinasaan djiwamu sendiri, serta djiwa-djiwa segala orang jang engkau boleh djadi bisa dipakai sebagai perkakas menjelamatkannja; kepada jang satu lagi, bagi dirimu dan bagi mereka itu satu hidup jang sama ukurannja dengan hidup Tuhan Allah. Timbanglah buat zaman dan hidup jang kekal. Sementara engkau melakukan jang demikian, al-Maseh berkata, “Apakah gunanja kepada orang djikalau ia keuntungan segala dunia ini, tetapi ia kerugian djiwanja sendiri?” AOM 127.3

Tuhan Allah mau supaja kita memilih perkara-perkara surga gantinja perkara-perkara duniawi. Tuhan membukakan pada kita kemungkinan memasukkan modal didalam surga. Dia mau memberikan andjuran kepada segala tudjuan kita jang tertinggi, tanggungan kepada harta-benda kita jang terindah. Ia berkata, “Maka Aku akan mengadakan bahwa mahal seorang laki-laki dari pada emas padjal, dan mahal seorang manusia dari pada emas tua jang dari Opir.” Kapan kekajaan jang dimakan ngengac dan jang dirusakkan oleh karat kelak dihanjutkan maka pengikut-pengikut al-Maseh bisa bersuka-suka dalam harta-bendanja jang disurga itu, jaitu kekajaan jang tidak akan binasa. — Christ’s Object Lessons, hal. 374. AOM 128.1