Go to full page →

Agama Bukan Satu Sifat Iba Hati AOM 139

Ibadat jang sutji dan jang tidak berketjelaan bukanlah satu sifat iba-hati, melainkan peri melakukan pekerdjaan kasihan dan tjinta. Ibadat jang demikian ada perlu bagi kesehatan dan kesukaan. Dia memasuki kaabah-djiwa jang sudah ditjemarkan oleh dosa, dan mengusir tamu-tamu dosa jang tidak disuka itu dengan tjemeti. Dengan berkeradjaan didalamnja ibadat itu mengkuduskan semuanja oleh hadiratnja, menerangi hati dengan sinar terang dari Matahari Kebenaran. Ibadat itu membukakan djendela djiwa kearah surga membiarkan masuk tjahaja matahari dan tjinta Tuhan Allah. Bersama dengan itu datanglah ketenangan dan kesentosaan hati. Kekuatan tubuh, pikiran, dan batin bertambah, karena suasana surga mengisi djiwa sebagai satu perkakas jang hidup dan giat. — Review and Herald, 15 Oktober, 1901. AOM 139.1