Go to full page →

Kekuatan Oleh Menjerahkan Kemauan Hati AOM 148

Engkau akan selalu dalam bahaja sampai engkau mengetahui tenaga jang sebenarnja dari kemauan hati. Engkau boleh pertjaja dan djandjikan segala perkara, akan tetapi segala perdjandjianmu atau pertjajamu tidak berharga sampai engkau menempatkan kehendak hatimu pada pihak pertjaja dan tindakan. Kalau engkau bergumul baik-baik dalam pergumulan pertjaja dengan segenap kuasamu, engkau akan menang. Perasaanmu, kesan hatimu, rawan hatimu, tidak boleh dipertjaja, karena tiadalah jaitu dapat dipertjaja, terutama sekali dalam keadaan pikiranmu jang terputar balik itu; dan penge- tahuan akan segala perdjandjianmu jang tidak ditepati serta petarohanmu jang tidak berharga lagi melemahkan pertjajamu atas diri sendiri, dan djuga pertjaja orang lain atas engkau. AOM 148.3

Tetapi engkau tidak perlu berputus asa. Engkau mesti tetapkan hati hendak pertjaja, meskipun tidak sesuatu kelihatan benar dan tulen kepadamu. Saja tidak perlu katakan kepadamu bahwa adalah dirimu sendiri jang membawa engkau kepada keadaan jang tidak digemari itu. Engkau mesti memperoleh kembali kepertjajaanmu pada Allah dan pada sudara-sudaramu. Engkau harus menaalukkan kemauan hatimu kepada kehendak Isa al-Maseh; dan kalau engkau berbuat demikian, Allah akan segera mendudukinja, dan bekerdja dalam engkau, baik berkehendak, baik pun menjampaikan dia, sekedar kehendakNja. Seluruh sifatmu lantas akan ditaalukkan kepada kuasanja Roh al-Maseh; bahkan segala pikiranmu sendiri pun akan ditaalukkan kepadaNja. AOM 149.1

Engkau tidak dapat memerintahkan gerakan hatimu, perasaan hatimu sebagaimana engkau inginkan, tetapi engkau dapat memerintahkan kemauan hati dan engkau dapat me-ngadakan perobahan jang seluruhnja dalam hidupmu. Oleh menjerahkan kemauan hatimu kepada al-Maseh, hidupmu akan tersembunji bersama al-Maseh dalam Allah, dan bersekutu dengan kuasa jang diatas segala pemerintahan dan penguasaan. Engkau akan mendapat kekuatan dari Allah jang dapat mengikat engkau kepada kekuatanNja; maka satu terang baharu, bahkan terang iman jang hidup, akan mungkin bagimu. Tetapi kemauan hatimu mesti bekerdja bersama-sama dengan kemauan Tuhan Allah, bukan kemauan teman-temanmu oleh siapa Setan selalu berusaha hendak menjesatkan dan membinasakan engkau. AOM 149.2

Maukah engkau, dengan tidak berlambatan lagi, menempatkan dirimu dalam perhubungan jang benar dengan Allah? Maukah engkau berkata, “Saja akan menjerahkan kemauan hatiku kepada Isa, dan akan melakukan itu sekarang djuga,” dan sedjak saat ini berdiri dengan sepenuhnja pada pihak Tuhan? Djanganlah indahkan kebiasaan dan teriakan jang kuat dari napsu makan dan hawa napsu. Djangan berikan kesempatan kepada Setan buat berkata, “Engkau seorang purapura jang hina dina.” Tutupkanlah pintu, sehingga Setan tidak akan mendawa dan mengetjilkan hatimu dengan demikian. Berkatalah, “Saja mau pertjaja, Saja betul pertjaja bahwa Allah adalah Penolong saja,” dan engkau akan melihat bahwa engkau ada menang dalam Allah. Oleh memeliha- rakan kemauan hati terus menerus pada pihak Tuhan, segala perasaan hati akan ditaalukkan kepada kehendak al-Maseh. Maka engkau nanti akan merasa bahwa engkau ada berdiri atas batu karang. Hal ini kadang-kadang akan membutuhkan tiap-tiap butir kuasa kemauan jang ada padamu, tetapi adalah Allah jang bekerdja dalam engkau, maka engkau akan keluar dari tuangan itu sebagai satu bedjana bagi kemuliaan. AOM 149.3