87. Manusia yang hidup sebelum Air Bah makan daging hewan dan memuaskan nafsu sampai piala kejahatan penuh, sehingga Allah membersihkan bumi ini dari pencemaran moral dengan Air Bah.... MMD 62.5
Sejak kejatuhan manusia dosa merajalela. Sementara masih ada yang tetap setia kepada Allah, mayoritas dari mereka telah mencemar-kan kehidupan mereka di hadapan-Nya. Pemusnahan Sodom dan Gomora disebabkan oleh kejahatan penduduknya. Mereka tidak mengekang selera kemudian nafsu mereka sudah merajalela, begitu merosotnya akhlak mereka, dosa mereka begitu keji sehingga piala ke-jahatan begitu penuh, dan kemudian mereka dihanguskan oleh api dari surga. MMD 62.6
88. Dosa yang sama muncul di zaman kita sehingga murka Allah dicurahkan ke dunia ini seperti pada zaman Nuh. Sekarang ini laki-laki dan perempuan mengubah cara makan dan minum kepada kerakusan dan kemabukan. Dosa yang merajalela, pemanjaan selera yang salah, telah membakar nafsu laki-laki pada zaman Nuh sehingga terjadilah kemerosotan moral sampai kejahatan dan kekerasan mereka naik ke surga dan Allah menyucikan bumi ini dari pencemaran moral oleh Air Bah. MMD 62.7
Dosa kerakusan dan kemabukan melumpuhkan kepekaan moral penduduk Sodom sehingga kejahatan itu nampaknya menjadi kesenangan laki-laki dan perempuan di kota maksiat itu. Kristus memberi amaran kepada dunia: “Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.” MMD 62.8
Kristus meninggalkan bagi kita suatu pelajaran yang sangat penting. Dalam pengajaran-Nya, Dia tidak mendorong kita supaya bermalas-malas. Contoh yang diberikan-Nya bertentangan dengan hal ini. Kristus adalah seorang pekerja yang bersungguh-sungguh. Hidup-Nya penuh dengan penyangkalan diri, kerajinan, kesabaran, keterampilan dan penghematan. Dia dapat memaparkan di hadapan kita bahaya menjadikan makan dan minum yang terpenting. Dia menyatakan akibat dari penyerahan diri kepada pemanjaan selera. Kuasa moral dilemahkan, sehingga dosa tidak tampak berbahaya. Kejahatan dianggap remeh, nafsu kebinatangan menguasai pikiran, sampai seluruhnya membusuk tanpa prinsip dan kata hati. Kemudian Allah dihinakan. Semua ini adalah karena makan dan minum terlalu banyak. Kondisi seperti inilah dikatakan-Nya akan muncul sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali. Apakah laki-laki dan perempuan akan diberikan amaran? Apakah mereka mau mengasihi terang, atau mau menjadi hamba selera dan nafsu? Kristus menghadapkan kepada kita sesuatu yang tinggi untuk diusahakan lebih daripada apa yang akan kita makan, apa yang akan kita minum, atau apa yang akan kita pakai. Makan minum dan berpakaian begitu berlebihan sampai menjadi kejahatan, ini adalah salah satu dosa yang besar di zaman akhir yang menjadi salah satu tanda kedatangan Kristus. Waktu, uang dan kekuatan yang menjadi milik Tuhan, yang telah dipercayakan kepada kita, telah diboroskan dalam pakaian yang mewah dan kesenangan nafsu yang diselewengkan, yang menurunkan daya tahan tubuh dan membawa penderitaan dan kemerosotan. Tidak mungkin mempersembahkan tubuh kita sebagai suatu korban yang hidup kepada Allah sementara tubuh itu dipenuhi dengan kejahatan dan penyakit oleh pemanjaan kita yang penuh dosa itu. MMD 63.1
89. Banyak orang merasa heran bahwa umat manusia begitu merosot dalam hal fisik, mental dan moral. Mereka tidak memahami bahwa itu adalah pelanggaran terhadap aturan dan hukum Allah, dan pelanggaran terhadap hukum kesehatan yang menghasilkan kemerosotan sedemikian. Pelanggaran akan hukum Allah telah menjauhkan tangan Allah yang penuh kemakmuran itu. MMD 64.1
Makan dan minum secara tidak bertarak, pemanjaan nafsu kebinatangan, telah melumpuhkan perasaan sehingga perkara-perkara suci disamakan dengan perkara-perkara yang biasa. MMD 64.2
90. Mereka yang membiarkan diri mereka diperhamba oleh selera yang rakus, sering melangkah lebih jauh dan merendahkan derajat mereka oleh pemanjaan nafsu, yang dirangsang karena makan dan minum tidak bertarak. Mereka melepaskan nafsu kebinatangan sehingga intelek dan kesehatan sangat menderita. Pertimbangan sehat menjadi rusak karena kebiasaan kejahatan yang melampaui batas. MMD 64.3
91. Makan dan minum tidak teratur, berpakaian dengan tidak pantas, merendahkan pemikiran dan mencemarkan hati, dan juga memperbudak sifat jiwa yang agung sampai mencapai pada taraf nafsu kebinatangan. MMD 64.4
92. Janganlah orang yang mengaku saleh menganggap sepele ke-sehatan tubuh, dan memuji diri mereka bahwa kurang pertarakan bukanlah dosa dan tidak mempengaruhi kerohanian. Ada hubungan erat antara alam fisik dan alam moral. Standar kebajikan ditinggikan atau direndahkan oleh kebiasaan fisik. Makan makanan terbaik secara berlebihan akan menghasilkan kondisi perasaan moral yang lemah. Jikalau makanan itu bukanlah yang paling menyehatkan, pengaruhnya lebih berbahaya lagi. Kebiasaan apa saja yang tidak meningkatkan kegiatan organ tubuh, merendahkan pemikiran yang cerdas dan agung. Kebiasaan makan dan minum yang salah akan menyebabkan pemikiran dan perbuatan yang salah. Pemanjaan selera mendukung sifat kebinatangan dan menguasai pikiran dan roh. MMD 64.5
“Hindarkan nafsu daging yang berperang melawan jiwa,” adalah bahasa Rasul Petrus. Banyak menganggap amaran ini hanya berlaku kepada orang yang amoral; tetapi itu mempunyai makna yang lebih luas. Itu melindungi kita dari setiap pemuasan selera dan nafsu yang berbahaya. Amaran ini menyangkut penggunaan bahan perangsang dan narkotik seperti teh, kopi, tembakau, alkohol, dan morfin. Pemanjaan seperti ini dapat digolongkan di antara nafsu dan membawa pengaruh jahat terhadap tabiat moral. Makin cepat kebiasaan berbahaya ini dibentuk, makin besar pengaruhnya terhadap korban dalam perbudakan nafsu, maka semakin pasti mereka merendahkan standar kerohanian. MMD 65.1
93. Engkau perlu bertarak dalam segala hal. Peliharalah kuasa pe-mikiran yang lebih tinggi, sehingga pertumbuhan sifat kebinatangan lebih lambat. Tidak mungkin bagimu menambah kekuatan rohani sementara selera dan nafsumu tidak dikuasai sepenuhnya. Rasul yang diilhamkan itu berkata: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain, jangan, aku sendiri ditolak.” MMD 65.2
Saudaraku, saya mohon kepadamu, bangkitlah dan biarkanlah pe-kerjaan Roh Allah mencapai lebih dalam bukan hanya di luar. Biarlah itu menyusup ke dalam mencapai titik tolak setiap kegiatan. Yang dike-hendaki adalah prinsip yang teguh dan kekuatan dalam kegiatan rohani sebagaimana dalam hal-hal jasmani. Engkau masih kurang bersungguh-sungguh. Oh, betapa banyak yang rendah dalam ukuran kerohanian karena mereka tidak mau menyangkal hawa nafsu mereka! Saraf otak dilumpuhkan oleh karena makan terlalu banyak. Ketika orang yang seperti itu memasuki rumah Allah pada hari Sabat, mereka tidak dapat menahan rasa kantuk. Ajakan yang paling serius tak dapat membangkitkan intelek yang sudah tumpul dan lemah. Kebenaran dapat dihadapkan dengan perasaan yang mendalam tetapi itu tidak dapat merangsang pemikiran atau menerangi pengertian. Apakah mereka sudah belajar dalam segala perkara demi kemuliaan Allah? MMD 65.3
94. Sekiranya semua orang yang mengaku menurut hukum Allah bebas dari kejahatan, jiwaku akan merasa lega; tetapi mereka bukanlah demikian. Ada beberapa yang mengaku memelihara semua hukum Allah, namun mereka bersalah dalam dosa perzinaan. Apakah yang saya dapat katakan untuk membangkitkan perasaan mereka yang sudah lumpuh? Prinsip moral yang dituruti dengan ketat menjadi satu-satunya pelindung jiwa. Sekaranglah waktunya apabila makanan itu haruslah yang paling sederhana. Janganlah menyuguhkan makanan daging kepada anak-anak. Pengaruhnya merangsang dan menguatkan nafsu yang tak terkendalikan, dan mempunyai kecenderungan untuk mematikan kuasa moral. Biji-bijian dan buah-buahan disediakan tanpa lemak, sedapat mungkin disediakan secara alamiah itulah makanan di atas meja orang-orang yang mengaku mempersiapkan diri untuk diubahkan dan dibawa ke surga. Lebih sederhana makanan lebih mudah dikuasai selera. Pemuasan tidak seharusnya dianggap menyimpang dari kesehatan fisik, intelek dan moral. MMD 66.1
Pemanjaan nafsu yang tak terkendalikan akan menyebabkan banyak orang yang menutup mata terhadap terang kebenaran karena me-reka takut melihat dosa yang mereka tidak mau tinggalkan. Semua orang dapat melihatnya kalau mereka mau. Jikalau mereka mau memilih kegelapan bukan terang, kejahatan mereka tidaklah lebih kecil. Mengapa laki-laki dan perempuan tidak membaca sehingga mereka mengerti akan hal ini, yang mempengaruhi kekuatan fisik, intelek dan moral? Allah telah memberikan kepadamu satu lingkungan untuk dipelihara dalam kondisi yang terbaik demi pekerjaan dan kemuliaan-Nya. MMD 66.2
95. Kualitas makananmu itu tidaklah menyehatkan dan sederhana yang menciptakan jenis darah yang paling baik. Darah kotor pasti akan melemahkan kuasa intelek dan moral, dan membangkitkan serta menguatkan nafsumu yang tak terkendalikan itu. Tidak seorang pun di antara kamu yang dapat memperoleh makanan tergesa-gesa; karena nilainya sama dengan kesehatan tubuhmu, kemakmuran jiwamu dan jiwa anak-anakmu. MMD 66.3
Engkau menaruh makanan di atas meja makan yaitu makanan yang membebani alat pencernaan, membangkitkan hawa nafsu, melemahkan daya pikir dan moral. Makanan mewah dan makanan daging tidak berguna bagimu.... MMD 67.1
Saya memohon dengan sangat kepadamu demi Kristus, aturlah rumahmu dan hatimu. Biarlah kebenaran surga mengangkat dan menyucikan kamu, yaitu tubuh, dan jiwa dan roh. Hindarkanlah nafsu daging, yang berperang melawan jiwa. Saudara G, cara makanmu cenderung merangsang nafsu yang tak terkendalikan. Engkau tidak menguasai tubuhmu sebagaimana kewajibanmu supaya menyempurnakan kesucian dalam takut akan Allah. Pertarakan dalam hal makan harus dipraktikkan sebelum kamu menjadi seorang yang sabar. MMD 67.2
96. Dunia bukanlah tolok ukur bagi kita. Memanjakan selera dengan makanan mewah dan bahan perangsang yang tidak alamiah menguatkan sifat kebinatangan dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan moral. Anak-anak Adam tidak pernah dinasihati supaya mereka menjadi pemenang dalam pertempuran Kekristenan kecuali mereka memutuskan untuk melakukan pertarakan dalam segala hal. Kalau mereka melakukannya, mereka bukanlah seperti seorang yang meninju angin. MMD 67.3
Jikalau orang Kristen menguasai tubuh dan menguasai nafsu dan selera di bawah kata hati nurani, dan menganggap itu sebagai suatu kewajiban yang terutang kepada Allah dan kepada sesamanya untuk menurut hukum yang mengatur hidup dan kesehatan, mereka akan memiliki berkat kekuatan fisik dan mental. Mereka akan memiliki kuasa moral di dalam pertempuran melawan Setan; dalam nama Dia yang telah mengalahkan selera demi mereka, mereka akan lebih besar daripada pemenang menurut anggapan mereka. Pertempuran ini terbuka bagi semua orang yang mau terlibat di dalamnya. MMD 67.4
(Pengaruh makan daging terhadap kuasa moral, 650, 683, 684, 685, 686, MMD 67.5
(Kampung halaman, hubungannya dengan makanan dan moral, 711). MMD 67.6
(Kekurangan kuasa moral karena pemanjaan anak-anak dalam hal makanan dan minuman, 347). MMD 68.1
(Makanan yang mengganggu saraf, 556, 558, 567, 574). MMD 68.2
(Selera yang dimanjakan melemahkan kuasa moral, 231) MMD 68.3