Dewasa ini kita memerlukan orang yang menyukai kerohanian dalam pekerjaan Allah, orang yang teguh dalam prinsip, yang memiliki pengertian lebih jelas terhadap kebenaran. Kepada saya diberikan petunjuk bahwa bukanlah doktrin-doktrin baru dan menggiurkan atau duga manusia yang diperlukan orang, melainkan kesaksian orang yang tahu dan mempraktikkan kebenaran, orang yang mengerti dan mengikuti tanggung jawab yang diberikan kepada Timotius: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran” (II Timotius 4:2). PI 268.1
Saudara-saudaraku, berjalanlah dengan teguh, dengan bertekad, kakimu berkasutkan dengan persediaan Injil perdamaian. Engkau hendaknya memastikan bahwa agama yang murni dan tidak bercacad bukanlah suatu agama yang sensasional. Allah tidak meletakkan beban ke atas seseorang untuk mendorong selera terhadap doktrin dan teori yang bersifat spekulasi. Jauhkan hal-hal ini dari ajaranmu. Jangan izinkan hal-hal tersebut masuk ke dalam pengalamanmu. Janganlah pekerjaan seumur hidupmu dicemarkannya. PI 268.2
Suatu amaran terhadap pengajaran palsu terdapat dalam surat Paulus kepada jemaat di Kolose. Rasul itu menyatakan bahwa hati orang percaya harus “bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus; sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. PI 268.3
“Hal ini kukatakan,” katanya selanjutnya, “supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.... Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita, karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia: hendaklah kamu berakar di dalam Dia, dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab di dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan. Dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia, Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa” (Kolose 2:2-10). PI 268.4
Saya disuruh untuk mengatakan kepada umat kita, marilah kita mengikut Kristus. Jangan lupa bahwa Ialah teladan kita dalam segala hal. Dengan aman kita dapat meniadakan gagasan yang tidak terdapat dalam pengajaran-Nya. Saya mengimbau para pendeta kita supaya memastikan bahwa kaki mereka telah tertancap di atas panggung kebenaran kekal. Waspadalah bagaimana engkau mengikuti dorongan, lalu menyebutnya Roh Kudus. Ada orang yang berada dalam bahaya karena melakukan hal ini. Firman Allah mendorong kita supaya sehat dalam iman, dapat memberikan alasan kepada setiap orang yang bertanya, alasan pengharapan yang ada pada kita. PI 269.1
Mengalihkan Pikiran dari Kewajiban Sekarang PI 269.2
Musuh berusaha mengalihkan pikiran saudara dan saudari kita dari pekerjaan menyediakan suatu umat untuk berdiri pada zaman akhir ini. Cara berpikirnya yang menyesatkan dirancang untuk menyeret pikiran jauh dari bahaya dan kewajiban sekarang. Mereka menghitung sedikit saja nilai terang yang datang dari Kristus yang dari surga untuk memberikannya kepada Yohanes demi umat-Nya. Mereka mengajarkan bahwa adegan pemandangan yang ada di hadapan kita tidaklah begitu penting untuk mendapat perhatian khusus. Mereka membuat kebenaran yang berasal dari surga tidak berlaku, dan merampok dari umat Allah pengalaman mereka yang silam, gantinya mereka diberi ilmu pengetahuan yang palsu. “Beginilah firman Tuhan: Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu” (Yeremia 6:16). PI 269.3
Janganlah ada orang yang berusaha menghancurkan landasan iman kita— landasan yang diletakkan pada permulaan pekerjaan kita, dengan berdoa mempelajari Firman dan wahyu. Di atas landasan ini kita telah membangun selama lebih dari lima puluh tahun. Manusia boleh mengira bahwa mereka telah menemukan jalan baru, sehingga mereka dapat meletakkan suatu landasan yang lebih kuat dari yang telah diletakkan; tetapi ini adalah suatu penipuan besar. “Tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan” (I Korintus 3:11). Pada waktu yang lalu, banyak yang telah berusaha membangun suatu iman baru, mendirikan prinsip baru; tetapi berapa lama bangunan mereka berdiri? Bangunan itu segera rubuh; karena bangunan itu tidak didasarkan di atas Batu Karang. PI 269.4
Tidakkah murid-murid yang pertama menghadapi peribahasa manusia? Tidakkah mereka mendengar teori yang palsu; kemudian, setelah mengerjakan semuanya, berdiri teguh, sambil mengatakan, “Tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan”? Jadi kita harus memegang teguh apa yang telah kita yakini sejak semula sampai kesudahan. PI 269.5
Kata-kata yang-berkuasa telah dikirimkan oleh Allah melalui Kristus kepada umat ini, mengeluarkan mereka dari dunia, bagian demi bagian, kepada terang kebenaran masa kini yang lebih jelas. Dengan bibir yang disentuh oleh api kudus, hamba-hamba Allah telah memberitakan pekabaran itu. Perkataan Ilahi telah menetapkan meterainya kepada keaslian kebenaran yang diberitakan. PI 270.1
Pembaruan Kesaksian Langsung PI 270.2
Allah memerlukan pembaruan kesaksian langsung yang lahir pada tahuntahun yang silam. Ia memerlukan pembaruan kehidupan rohani. Kekuatan rohani umat-Nya sudah lama lumpuh, tetapi harus ada suatu kebangkitan dari yang kelihatannya sudah mati. Dengan doa dan pengakuan dosa kita harus merintis jalan sang Raja. Bilamana kita melakukan hal ini, kuasa Roh akan datang pada kita. Kita memerlukan tenaga pentakosta. Ini akan datang; karena Tuhan telah berjanji untuk mengirim Roh-Nya sebagai kuasa yang menaklukkan semuanya. PI 270.3
Masa sukar sedang menghadang di hadapan kita. Setiap orang yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran harus bangun, lalu menempatkan dirinya sendiri, tubuh, jiwa, dan roh, di bawah disiplin Allah. Musuh berada di jalur kita. Kita harus betul-betul bangun, Derjaga-jaga terhadap dia. Kita harus mengenakan segenap kelengkapan senjata Allah. Kita harus mengikuti petunjuk yang diberikan meialui Roh Nubuat. Kita harus menyukai dan menuruti kebenaran untuk zaman ini. Ini akan menyelamatkan Kita dari penerimaan penipuan dahsyat. Allah telah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. la telah berbicara kepada kita melalui kesaksian-kesaksian kepada gereja, dan melalui buku-buku yang telah menolong menjelaskan kewajiban kita sekarang dan posisi yang harus kita duduki sekarang. Peringatan yang telah diberikan, butir demi butir, hukum demi hukum, harus diperhatikan. Jika kita mengabaikannya, dalih apakah yang dapat kita berikan? PI 270.4
Saya mengajak mereka yang bekerja untuk Tuhan supaya jangan menerima yang palsu sebagai ganti yang asli. Janganlah penalaran manusia menempati tempat yang seharusnya diisi kebenaran yang menyucikan. Kristus sedang menunggu untuk menyalakan iman dan kasih dalam hati umat-Nya. Janganlah teori-teori yang salah diterima orang yang justru harus berdiri teguh di atas panggung kebenaran kekal. Tuhan meminta kita supaya berpegang teguh atas prinsip mendasar yang dialaskan atas kekuasaan yang tidak dapat diganggu-gugat. PI 270.5
Semboyan kita seharusnya, “Carilah pengajaran dan kesaksian, siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar” (Yesaya 8:20). Pada kita ada Alkitab yang penuh dengan kebenaran yang paling indah. Isinya alfa dan omega (permulaan dan akhir) pengetahuan. Kitab Suci yang diberikan oleh ilham Allah adalah “bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran: dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (II Timotius 2:16, 17). Ambil Alkitab sebagai buku pelajaranmu. Semua dapat mengerti nasihatnya. PI 271.1
Kristus mengundang umat-Nya supaya percaya dan mempraktikkan firman-Nya. Mereka yang menerima dan memahami firman ini, menjadikannya sebagian dari setiap tindakan, dari setiap sifat tabiat, akan bertumbuh kuat dalam kekuatan Allah. Akan kelihatan bahwa iman mereka berasal dari surga. Mereka tidak akan tersesat ke lorong-lorong yang aneh. Pikiran mereka tidak akan berbalik kepada agama yang sentimental dan merangsang perasaan. Di hadapan malaikat-malaikat dan di hadapan manusia, mereka akan berdiri sebagai tokoh Kristiani yang kuat dan bertanggung jawab. PI 271.2
Di dalam pedupaan kebenaran emas, sebagaimana yang disajikan dalam pengajaran Kristus, kita memiliki apa yang akan meyakinkan dan memper-tobatkan jiwa. Dengan kesederhanaan Kristus, beritakanlah kebenaran yang menjadi misi pemberitaan-Nya waktu datang ke dunia ini, maka daya pekabaranmu akan menjadikan pekabaran itu terasa. Janganlah menganjurkan teori atau ujian-ujian yang tidak pernah dikatakan Kristus, yang tidak berdasarkan Alkitab. Kita memiliki kebenaran mulia yang berisi khidmat untuk orang. “Adalah tertulis” adalah ujian yang harus dilabuhkan ke dalam setiap jiwa. PI 271.3
Marilah kita beralih kepada firman Allah untuk memperoleh bimbingan. Marilah kita mencari “Demikianlah firman Tuhan.” Kita telah cukup memiliki metode-metode manusia. Pikiran yang hanya dilatih dalam ilmu duniawi tidak akan dapat mengerti ihwal Allah; tetapi pikiran yang sama, yang bertobat dan disucikan, akan melihat kuasa Dahi di dalam Firman itu. Hanya pikiran dan hati yang dibersihkan oleh penyucian Roh yang dapat mengerti akan hal surgawi. PI 271.4
Saudara-saudara, dengan nama Tuhan saya mengimbaumu supaya bangun untuk melakukan tugasmu. Biarlah hatimu diserahkan kepada kuasa Roh Kudus, dan hati itu semua akan dijadikan mudah menerima pengajaran Firman itu. Biarlah engkau akan dapat mengerti hal-hal yang dalam tentang Tuhan. PI 271.5
Semoga Allah membawa umat-Nya di bawah gerakan Roh-Nya yang dalam! Semoga Ia membangkitkan mereka supaya melihat ancaman bahaya maut, dan siap menghadapi apa yang akan menimpa bumi! PI 272.1
Kita tidak boleh beranggapan sedikit pun bahwa tidak ada lagi terang, tidak ada lagi kebenaran, untuk diberikan kepada kita. Kita berada dalam bahaya kelalaian, karena sikap kita yang acuh tak acuh kita kehilangan kuasa kebenaran yang menyucikan, serta membentuk diri kita dengan pemikiran, “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa” (Wahyu 3:17). Sedangkan kita harus berpegang teguh atas kebenaran yang telah kita terima, kita tidak boleh memandang dengan curiga kepada setiap terang baru yang mungkin dikirim Tuhan. PI 272.2