Perlunya Doa Keluarga. Setiap keluarga harus membangunkan mezbah doanya, dengan menyadari bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat. Jikalau ada seseorang di dalam dunia ini memerlukan kekuatan dan semangat yang diberikan oleh agama, maka mereka itu tidak lain adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk mendidik dan melatih anak-anak mereka. Mereka tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dalam satu cara yang berkenan kepada Allah sementara te-ladan hidup mereka setiap hari mengajarkan kepada orang-orang yang memandang kepada mereka untuk memperoleh bimbingan bahwa mereka dapat hidup tanpa Allah. Jikalau mereka mendidik anak-anak mereka bagi hidup yang sekarang ini saja, maka mereka tidak akan mempunyai persiapan bagi kekekalan. Mereka akan mati seperti mereka telah hidup, tanpa Allah, dan orangtua harus bertanggung jawab atas hilangnya jiwa mereka itu. Bapa, ibu, engkau harus mencari Allah pagi dan petang di mezbah keluarga, agar engkau dapat belajar bagaimana mengajar anak-anakmu dengan bijaksana, dengan lemah lembut dan dengan kasih. 1Review and Herald, 27 Juni 1899. MABJ 545.1
Perbaktian Keluarga Dilalaikan. Jikalau pernah ada satu waktu di mana setiap rumah harus menjadi sebuah rumah sembahyang, sekaranglah waktunya. Sikap tidak percaya merajalela. Kejahatan bertambah-tambah. Kejahatan mendarah daging di dalam jiwa, dan pemberontakan melawan Allah terjadi di dalam hidup. Diperbudak oleh dosa, kuasa akhlak berada di bawah kekejaman Setan. Jiwa dijadikan bahan permainan penggodaannya;dan kecuali ada tangan yang kuat diulurkan untuk menyelamatkan dia, maka manusia akan pergi ke arah mana si pemberontak itu memimpinnya. MABJ 546.1
Namun demikian, dalam zaman yang penuh dengan bahaya yang menakutkan itu, beberapa orang yang mengaku sebagai pengikut Tuhan tidak mengadakan kebaktian keluarga. Mereka tidak menghormati Allah di dalam rumah tangga mereka, mereka tidak mengajar anak-anak mereka untuk mengasihi dan takut akan Dia. Banyak orang yang telah memisahkan diri mereka sendiri demikian jauhnya dari Dia sehingga mereka merasa berada di bawah hukuman di dalam usaha untuk mendekati Dia. Mereka tidak dapat “menghampiri takhta anugerah Allah dengan berani,” “sambil menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.” Mereka tidak mempunyai hubungan yang hidup dengan Allah. Peribadatan mereka hanyalah sekadar merupakan bentuk tanpa kuasa. 2Ibrani 4:16; 1 Timotius 2:8; Testimonies for the Church, jilid 7, him. 42.. MABJ 546.2
Pendapat bahwa doa itu tidaklah perlu adalah salah satu alat Setan yang paling berhasil untuk menghancurkan jiwa. Doa adalah hubungan dengan Allah, sumber hikmat, sumber kekuatan, damai dan kebahagiaan. 3Idem. MABJ 546.3
Tragedi Satu Rumah Tangga yang Tanpa Doa. Tidak ada yang saya tahu yang lebih mendukakan hati saya lebih daripada satu rumah tangga yang tanpa doa. Saya tidak merasa aman berada di dalam rumah seperti itu meskipun hanya untuk satu malam; dan kalau saja bukan karena harapan untuk menolong orangtua untuk menyadari keperluan mereka dan kelalaian mereka yang menyedihkan itu, maka saya tidak mau tinggal di sana. Anak-anak menunjukkan akibat kelalaian ini, oleh karena takut akan Allah tidak ada di hadapan mereka. 4Signs of the Times, 7 Agustus 1884. MABJ 546.4
Doa Sekadar Rupa Saja, Tidak Dapat Diterima. Dalam kasus, kebaktian pagi dan petang hanyalah sekadar bentuk saja, satu pengulangan dari kalimat-kalimat tertentu yang membosankan di mana tidak terdapat roh pengucapan syukur dan rasa membutuhkan. Tuhan tidak menerima pelayanan seperti itu. Tetapi permohonan yang berasal dari hati rendah dan semangat yang hancur tidak pernah akan ditolak oleh-Nya. Dibukanya hati kita kepada Allah kita yang di surga, pengakuan dari seluruh ketergantungan kita, pernyataan mengenai kebutuhan kita, pernyataan kasih dan rasa syukur, itulah doa yang benar. 5Signs of the Times, 1 Juli 1886. MABJ 547.1
Biarlah Diadakan Doa Keluarga Seperti bapa-bapa pada zaman dahulu, mereka yang mengaku cinta kepada Allah harus mendirikan sebuah mezbah bagi Tuhan di mana saja mereka mendirikan tenda mereka. . . . Para bapa dan ibu harus sering mengangkat hati mereka kepada Allah dalam permohonan yang disertai kerendahan hati bagi diri mereka sendiri dan bagi anak-anak mereka. Biarlah bapa sebagai seorang imam rumah tangga, meletakkan korban di atas mezbah Allah setiap pagi dan petang, sementara istri dan anak-anak bersatu dalam doa dan pujian. Di dalam rumah tangga seperti itu Tuhan senang tinggal. 6Patriarchs and Prophets, him. 144. MABJ 547.2
Biarlah anggota dari setiap keluarga mencamkan di dalam pikiran bahwa mereka terikat dengan eratnya kepada surga. Tuhan mempunyai satu perhatian yang khusus terhadap keluarga anak-anak-Nya yang ada di dunia ini. Malaikat-malaikat menghadapkan asap dupa yang semerbak itu bagi orang suci yang berdoa. Oleh karena itu biarlah di dalam setiap keluarga doa dilayangkan ke surga baik pada waktu pagi dan pada waktu matahari terbenam, demi kepentingan kita menghadapkan kepada Allah jasa Juruselamat. Setiap pagi dan petang segenap surga memperhatikan keluarga yang berdoa. 7Naskah 19,1900. MABJ 547.3
Malaikat-malaikat Menjaga Anak-anak yang Diserahkan kepada Allah. Sebelum meninggalkan rumah untuk bekerja, segenap keluarga harus dikumpulkan bersama-sama; dan bapa, atau ibu pada waktu bapa tidak ada, harus memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh supaya menjaga mereka sepanjang hari. Datanglah dengan rendah hati, dengan satu hati yang dipenuhi kelemahlembutan, dan dengan satu perasaan akan adanya penggodaan dan bahaya di hadapanmu dan anak-anakmu; oleh iman ikat mereka di atas mezbah, sambil memohon perlindungan Allah bagi mereka. Malaikat-malaikat yang melayani akan menjaga anak-anak yang diserahkan kepada Allah dengan cara demikian. 8Testimonies for the Church, jilid 1, him. 397,398. MABJ 547.4
Doa Membangun Sebuah Pagar di Sekeliling Anak-anak. Pada waktu pagi hari pikiran yang pertama dari umat Tuhan haruslah tertuju kepada Allah. Pekerjaan duniawi dan kepentingan diri haruslah menjadi soal yang kedua. Anak-anak harus diajar menghargai dan menghormati jam-jam permintaan doa. . . . Tugas orangtualah, setiap pagi dan petang, oleh doa yang sungguh-sungguh dan iman yang tekun, mendirikan sebuah pagar di sekeliling anak-anak mereka. Dengan sabar mereka harus mengajar anak-anak mereka—dengan manis budi dan tidak kenal lelah mengajar mereka bagaimana caranya hidup untuk menyenangkan Allah. 9Idem. MABJ 548.1
Tentukan Waktu yang Tetap untuk Kebaktian. Di dalam setiap keluarga harus ada satu waktu yang tetap buat kebaktian pagi dan petang. Betapa patutnya bagi orangtua mengumpulkan anak-anak di sekeliling mereka sebelum makan pagi, untuk berterima kasih kepada Allah karena perlindungan-Nya sepanjang malam, dan untuk meminta kepada-Nya pertolongan dan bimbingan serta pengawasan-Nya sepanjang hari! Betapa patutnya juga bilamana petang hari tiba, bagi orangtua dan anak-anak berkumpul sekali lagi di hadapan-Nya dan bersyukur kepada-Nya atas segala berkat hari yang sudah berlalu itu! 10Idem, jilid 7, him. 43. MABJ 548.2
Jangan Diperintah oleh Keadaan. Kebaktian keluarga janganlah diperintah oleh keadaan. Janganlah engkau berdoa sekali-sekali, dan bilamana engkau mempunyai banyak tugas untuk dikerjakan lalu melalaikannya. Dengan berbuat demikian engkau sedang menuntun anak-anakmu untuk menganggap doa itu tidak begitu penting. Doa berarti banyak kepada anak-anak Allah, dan persembahan syukur ha-rus dilayangkan kepada Allah setiap pagi dan petang. Kata pemazmur, “Marilah kita bersorak-sorai untuk Tuhan, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nya-nyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.” 11Naskah 12,1898. MABJ 548.3
Para bapa dan ibu, bagaimanapun mendesaknya urusanmu, jangan abaikan untuk mengumpulkan keluargamu di sekeliling mezbah Allah. Mintalah penjagaan malaikat-malaikat suci di dalam rumah tanggamu. Ingatlah bahwa orang-orang yang engkau kasihi itu terbuka terhadap segala penggodaan. 12Ministry of Healing, him. 393. MABJ 549.1
Di dalam usaha kita untuk kesenangan dan kebahagiaan tamu-tamu kita, janganlah kita mengabaikan kewajiban kita kepada Allah. Jam doa tidak boleh diabaikan untuk alasan apa pun juga. Jangan berkata-kata dan menyenangkan dirimu sehingga engkau menjadi terlalu letih untuk menikmati jam perbaktian. Berbuat hal ini berarti mempersembahkan kepada Allah satu korban yang bercela. Pada petang hari, pada saat kita dapat berdoa dengan tidak tergesa-gesa dan dengan penuh pengertian, kita harus menghadapkan permohonan kita dan mengangkat suara kita dalam puji-pujian yang penuh kebahagiaan dan rasa syukur. MABJ 549.2
Biarlah semua orang yang berkunjung ke rumah umat Tuhan, melihat bahwa jam doa adalah jam yang paling indah, yang paling suci dan jam yang paling berbahagia sepanjang hari. Jam-jam perbaktian ini memberikan suatu pengaruh yang menghaluskan dan mengangkat semua orang yang mengambil bagian di dalamnya. Semuanya itu mendatangkan suatu damai dan sentosa yang menyenangkan kepada roh. 13Messages to Young People, him. 342. MABJ 549.3
Anak-anak Harus Menghormati Jam Kebaktian. Anak-anakmu harus dididik supaya menjadi manis budi, memikirkan orang lain, lemah lembut, mudah diatur, dan di atas segala sesuatunya, menghormati perkara-perkara agama dan merasakan pentingnya segala tuntutan Allah. Mereka harus diajar menghormati jam-jam berdoa; mereka harus dituntut bangun pada waktu pagi sehingga bisa menghadiri kebaktian keluarga. 14Testimonies for the Church, jilid 5, him. 424. MABJ 549.4
Jadikan Jam Kebaktian Itu Menarik. Bapa, yang menjadi imam dalam keluarga, harus memimpin kebaktian pagi dan petang. Tidak ada alasan mengapa hal ini tidak bisa menjadi acara yang paling menarik dan paling disukai di dalam kehidupan rumah tangga, dan Allah tidak dihormati bilamana hal ini dijadikan sesuatu yang kering dan membosankan. Biarlah jam perbaktian keluarga itu singkat dan dipenuhi roh. Jangan biarkan anak-anakmu atau seorang dari antara keluargamu merasa takut terhadap jam-jam kebaktian itu oleh karena itu membosankan atau kurang menarik. Bilamana satu pasal yang panjang dibacakan dan diterangkan dan satu doa yang panjang diu-capkan, maka acara kebaktian yang berharga ini akan menjemukan, dan merupakan suatu kelegaan bilamana itu berakhir. MABJ 549.5
Haruslah menjadi tujuan yang istimewa dari kepala keluarga untuk menjadikan jam kebaktian itu benar-benar menarik. Oleh sedikit pemikiran dan persiapan yang saksama untuk acara ini, bilamana kita datang ke hadirat Allah, maka kebaktian keluarga akan dapat dijadikan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan akan dipenuhi dengan hasil-hasil yang dapat dinyatakan hanya oleh masa kekekalan nanti. Biarlah bapa memilih satu bagian dari Kitab Suci yang menarik dan mudah untuk dipahami; beberapa buah ayat cukup untuk dijadikan sebagian satu pelajaran yang bisa dipelajari dan dipraktikkan sepanjang hari. Pertanyaan-pertanyaan bisa dikemukakan, sedikit keterangan yang menarik dan sungguh-sungguh bisa diadakan, atau satu peristiwa, yang singkat dan langsung pada tujuannya, dapat dikemukakan dengan cara melalui ilustrasi. Paling sedikit beberapa ayat dari nyanyian yang hidup-hidup bisa dinyanyikan, dan doa yang dilayangkan haruslah singkat dan tepat. Seorang yang memimpin dalam doa janganlah berdoa buat segala perkara, melainkan harus menyatakan kebutuhannya dengan kata-kata yang sederhana dan memuji Allah dengan ucapan syukur. 15Signs of the Times, 7 Agustus 1884. MABJ 550.1
Dalam membangkitkan dan menguatkan satu kesukaan terhadap pelajaran dari Kitab Suci, banyak bergantung atas penggunaan jam kebaktian itu. Jam-jam kebaktian pagi dan petang haruslah menjadi jam-jam yang paling indah dan paling bermanfaat sepanjang hari. Biarlah dipahami bahwa jangan ada pikiran-pikiran yang tidak baik dan menyusahkan dibiarkan mengganggu jam-jam ini; bahwa orangtua dan anak-anak berkumpul untuk bertemu dengan Yesus dan mengundang ke dalam rumah kehadiran malaikat-malaikat suci. Biarlah acara kebaktian itu singkat dan penuh dengan gairah, disesuaikan dengan keadaan dan berbeda-beda dari waktu ke waktu. Biarlah semua orang ikut serta dalam pembacaan Alkitab dan belajar dan sering mengulangi hukum Allah. Akan menambahkan perhatian anak-anak jikalau kadang-kadang mereka diizinkan memilih bacaannya. Tanyai mereka tentang hal itu, dan biarkan mereka menanyakan pertanyaan-pertanyaan. Sebutkan sesuatu yang akan menggambarkan makanannya. Bilamana acara kebaktian itu tidak amat lama, biarlah anak-anak kecil mengambil bagian dalam doa, dan biarlah mereka ikut serta dalam nyanyian, jikalau itu hanya satu ayat saja. 16Education, him. 186. MABJ 550.2
Berdoalah dengan Terang dan Jelas. Oleh teladanmu sendiri ajar anak-anakmu supaya berdoa dengan suara yang terang dan jelas. Ajar mereka mengangkat kepala mereka dari atas kursi dan jangan sekali-kali menutup muka mereka dengan tangan mereka. Dengan cara demikian mereka akan dapat melayangkan doa yang sederhana, sambil mengulangi doa Tuhan bersama-sama. 17Naskah 12,1898. MABJ 551.1
Kuasa Musik. Sejarah nyanyian-nyanyian Kitab Suci penuh dengan keterangan-keterangan sehubungan dengan penggunaan serta manfaat musik dan nyanyian. Musik sering disalahgunakan untuk melayani maksud-maksud jahat, dan dengan demikian hal itu menjadi salah satu alat penggodaan yang paling licik. Tetapi, bilamana digunakan dengan benar, itu merupakan satu pemberian Allah yang berharga, yang dimaksudkan untuk mengangkat pikiran kepada tema-tema yang agung dan luhur, untuk mengilhami dan mengangkat jiwa. Itu adalah salah satu cara yang paling ampuh untuk menanamkan kebenaran rohani di dalam hati. Betapa sering kepada jiwa yang tertekan dan hampir-hampir kecewa, pikiran mengingat kembali beberapa kata dari Allah—satu beban yang sudah lama dilupakan dari sebuah nyanyian masa kanak-kanak—dan penggodaan pun kehilangan kuasanya, hidup memberikan makna yang baru dan tujuan yang baru, dan semangat serta kegembiraan dibagikan kepada orang lain! MABJ 551.2
Nilai nyanyian sebagai sebuah alat pendidikan jangan sekali-kali diabaikan. Biarlah ada nyanyian di dalam rumah tangga, nyanyian-nyanyian yang merdu dan suci, maka akan terdapat lebih sedikit kata-kata yang penuh dengan kemarahan dan lebih banyak kegembiraan dan harapan dan kesukaan. Biarlah ada nyanyian-nyanyian di sekolah, dan para murid akan dibawa lebih dekat kepada Allah, kepada guru mereka dan kepada satu dengan yang lainnya. MABJ 551.3
Sebagai satu bagian dari upacara keagamaan nyanyian adalah suatu perbuatan dalam perbaktian sama seperti doa. Sesungguhnya, banyak dari antara nyanyian itu adalah doa. Jikalau seorang anak diajar untuk menyadari akan hal ini, maka ia akan lebih memikirkan tentang makna dari kata-kata yang dinyanyikannya dan akan menjadi lebih peka terhadap kuasanya. 18Education, him. 167,168. MABJ 551.4
Alat-alat Musik dan Suara. Setiap pagi dan petang bergabunglah dengan anak-anakmu dalam perbaktian kepada Allah, sambil membaca firman-Nya dan menyanyikan puji-pujian kepada-Nya. Ajar mereka mengulangi kembali hukum Allah. Sehubungan dengan hukum itu bani Israel diperintahkan. “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau hendak berbaring dan apabila engkau bangun.” Selanjutnya Musa telah memerintahkan bangsa Israel agar kata-kata dari hukum itu digubah menjadi nyanyian. Sementara anak-anak yang lebih besar memainkan alat musik, anak-anak yang lebih muda berbaris, sambil bersama-sama menyanyikan nyanyian dari hukum Allah itu. Pada hari-hari kemudian mereka pun akan mengingat di dalam pikiran mereka kata-kata dari hukum itu, yang telah mereka pelajari selama masa kanak-kanak mereka. MABJ 551.5
Jikalau perlu bagi Musa untuk menggubah hukum itu menjadi nyanyian yang suci, sehingga apabila mereka berbaris dalam perjalanan di padang belantara, anak-anak dapat belajar menyanyikannya ayat demi ayat, betapa pentingnya pada zaman ini untuk mengajarkan firman Allah kepada anak-anak kita! Biarlah kita meminta pertolongan Tuhan untuk mengajar anak-anak kita memelihara hukum-hukum itu dengan saksama. Marilah kita berbuat menurut segenap kesanggupan kita untuk mengadakan musik di dalam rumah tangga kita agar Allah mau tinggal di dalamnya. 19Evangelism, him. 499,500. MABJ 552.1
Jam Perbaktian Khusus pada Hari Sabat. Pada jam kebaktian keluarga pada hari Sabat, biarlah anak-anak mengambil bagian. Biarlah semua anak membawa Kitab Suci mereka dan masing-masing membaca satu dua ayat. Kemudian biarlah nyanyian yang biasa dinyanyikan, kemudian diikuti dengan doa. Untuk hal ini Tuhan telah memberikan contoh. Doa Tuhan bukanlah dimaksudkan untuk dihafal secara rupa saja, tetapi hal itu merupakan satu gambaran bagaimana seharusnya doa kita itu—sederhana, sungguh-sungguh dan mencakup keseluruhannya. Dalam satu permohonan yang sederhana katakanlah kepada Tuhan tentang kebutuhanmu dan nyatakanlah rasa syukurmu atas rahmat-Nya. Dengan demikian engkau mengundang Tuhan sebagai seorang tamu ke dalam rumah dan hatimu. Di dalam keluarga doa yang panjang-panjang sehubungan dengan perkara-perkara yang remeh-remeh, tidaklah pada tempatnya. Semuanya itu menjadi jam-jam berdoa sebagai sesuatu yang menjemukan, di mana hal itu sebenarnya harus merupakan sebagai satu kesempatan dan berkat. Jadikan jam itu sebagai sesuatu yang menarik dan menggembirakan. 20Testimonies for the Church, jilid 6, him. 357,358. MABJ 552.2
Lebih Banyak Doa Berarti Lebih Sedikit Hukuman. Kita harus berdoa kepada Allah lebih banyak dari apa yang kita lakukan. Ada kekuatan dan berkat yang besar dalam berdoa bersama-sama dengan, dan bagi anak-anak kita. Bilamana anak-anak saya telah berbuat kesalahan, dan saya sudah berbicara kepada mereka dengan lemah lembut dan kemudian berdoa dengan mereka, maka saya dapati bahwa sesudah itu tidak perlu lagi menghukum mereka. Hati mereka akan menjadi lembek di hadapan Roh Allah yang datang sebagai jawab atas doa. 21Naskah 47,1908. MABJ 553.1
Keuntungan-keuntungan Berdoa Sendirian. Dalam jam-jam permintaan doa sendirian, Yesus di dalam kehidupan-Nya di dunia ini telah menerima hikmat dan kuasa. Biarlah anak-anak muda mengikuti teladan-Nya dalam berhubungan dengan Allah yang di surga pada waktu fajar menyingsing. Dan sepanjang hari biarlah mereka mengangkat hati mereka kepada Allah. Pada setiap langkah kaki kita Ia berkata, “Sebab Aku ini, Tuhan, Aliahmu, memegang tangan kananmu; ... Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” Sekiranya anak-anak kita dapat mempelajari pelajaran-pelajaran ini semenjak kecilnya, betapa kesegaran dan kuasa, betapa satu kegembiraan dan keindahan akan datang ke dalam hidup mereka! 22Yesaya 41:13; Education, him. 259. MABJ 553.2
Pintu Gerbang Surga Terbuka Bagi Setiap Ibu. Ketika Yesus ber-telut di tepi sungai Yordan setelah dibaptiskan dan melayangkan doa demi kepentingan umat manusia, langit terbuka; dan Roh Allah, seperti seekor burung merpati keemasan, terbang mengelilingi Juruselamat, dan satu suara datang dari surga dan berkata, “Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” MABJ 553.3
Apakah makna hal ini kepadamu? Ini mengatakan bahwa surga terbuka kepada doamu. Ini mengatakan kepadamu bahwa engkau diterima di dalam hati Yang Kekasih itu. Pintu gerbang terbuka bagi setiap ibu yang mau meletakkan bebannya di kaki Juruselamat. Ini mengatakan bahwa Tuhan telah memeluk umat manusia dengan tangan kemanusiaan-Nya, dan dengan tangan Keallahan-Nya Ia memegang takhta Yang Mahakuasa itu, dan mempersatukan manusia dengan Allah, dan bumi dengan surga. 23Signs of the Times, 22 Juli 1889. MABJ 553.4
Doa para ibu yang takut akan Tuhan, tidaklah diabaikan oleh Bapa sekalian orang yang telah mengirimkan Anak-Nya ke dunia ini untuk menebus satu umat bagi diri-Nya sendiri. Ia tidak akan menolak doamu dan meninggalkan engkau terhadap serangan Iblis pada hari peperangan hebat yang terakhir itu. Engkau perlu bekerja dengan penuh kesederhanaan dan kesetiaan, dan Allah akan menguatkan pekerjaan tanganmu itu. 24Review and Herald, 23 April 1889. MABJ 553.5