Dalam penurutan kepada perintah Kristus, mereka (muridmurid itu) menunggu di Yerusalem akan janji Bapa itu — yakni pencurahan Roh. Mereka tidak menunggu sambil bermalas-malasan. Catatan menyebutkan bahwa mereka “senantiasa berada dalam bait Allah dan memuliakan Allah” (Lukas 24:53). . . . PAZ 143.1
Sementara murid-murid itu menunggu kegenapan janji itu, mereka merendahkan hati dalam penyesalan yang sungguh-sungguh dan mengakui ketidakpercayaan mereka. . . .Murid-murid itu berdoa dengan kesungguhan yang sangat supaya layak menghadapi manusia dan di dalam pergaulan mereka sehari-hari dapat mengucapkan kata-kata yang akan menuntun orang-orang berdosa kepada Kristus. Sambil menyingkirkan semua perbedaan, segala keinginan untuk lebih unggul, mereka saling berangkulan dalam persekutuan Kristiani.— AA 35-37 (1911). PAZ 143.2
Barulah sesudah murid-murid itu sudah berada dalam persatuan yang sempurna, pada waktu mereka tidak lagi berebutan kedudukan yang paling tinggi, maka Roh itu pun dicurahkan.— 8T20 (1904). PAZ 143.3
Pencurahan Roh di zaman para rasul merupakan permulaan dari hujan awal atau hujan yang mula-mula, hasilnya gilanggemilang. Pada zaman akhir hadirat Roh itu akan berada bersama gereja yang benar.— A A 54, 55 (1911). PAZ 143.4