Go to full page →

Dua Malapetaka yang Pertama PAZ 191

Bilamana Kristus menghentikan pengantaraan-Nya di kaabah, murka yang tidak bercampur itu mengancam mereka yang menyembah binatang dan patungnya serta menerima tandanya (Wahyu 14:9, 10). Malapetaka-malapetaka yang menimpa Mesir ketika Allah hendak membebaskan Israel, sama sifatnya dengan hukumanhukuman yang lebih mengerikan dan lebih luas yang akan menimpa dunia ini sebelum kelepasan terakhir umat Allah. Dalam menerangkan siksaan yang hebat itu, pewahyu berkata: “Maka timbullah bisul yang jahat yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.” Maka laut “menjadi darah, seperti darah orang mati, dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut” (Wahyu 16:2, 3).— GC 627, 628 (1911). PAZ 191.1

Malapetaka-malapetaka sudah menimpa penduduk bumi. Sebagian menghina dan mengutuk Dia. Yang lain bergegas mendapatkan umat Allah dan memohon agar diajarkan bagaimana mereka bisa luput dari hukuman-hukuman-Nya. Tetapi orang-orang saleh itu tidak dapat berbuat apa-apa untuk mereka. Air mata terakhir bagi orang-orang berdosa sudah dihapus, doa memelas yang terakhir sudah dilayangkan, beban yang terakhir sudah dipikul, amaran yang terakhir sudah disampaikan.— EW 281 (1858). PAZ 191.2