Go to full page →

Dari Gua-gua dan Lubang-lubang dan Penjara-penjara PAZ 218

Di dalam persembunyian di gunung-gunung, di dalam gua-gua dan lubang-lubang tanah, Juruselamat menyatakan hadirat-Nya dan kemuliaan-Nya. PAZ 218.1

Namun sedikit waktu lagi, maka Ia yang pasti datang itu akan datang tanpa berlambatan. Mata-Nya bagaikan nyala api yang menembus penjara-penjara yang paling ketat dan mencari orangorang yang bersembunyi, karena nama-nama mereka tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba itu. Mata Juruselamat itu ada di atas kita, di sekitar kita, memperhatikan setiap kesulitan, mengamati setiap bahaya; dan tidak ada tempat di mana mata-Nya tak dapat menembusinya, tidak ada kesusahan dan penderitaan dari umat-Nya yang tak terjangkau oleh simpati Kristus. . . . PAZ 218.2

Seorang anak Allah akan merasa ngeri pada waktu pertama kalinya melihat kemuliaan Yesus Kristus. Dia merasa tidak dapat hidup di hadapan hadirat-Nya yang kudus. Tetapi kata-kata itu datang kepadanya seperti kepada Yohanes, “Janganlah takut.” Yesus meletakkan tangan kanan-Nya ke pundak Yohanes; Ia mengangkatnya dari posisinya bersujud. Demikianlah Ia akan lakukan kepada orangorang-Nya yang setia dan percaya.— TMK 360, 361 (1886). PAZ 218.3

Para pewaris Allah keluar dari loteng, dari gubuk-gubuk, dari penjara-penjara, dari tiang-tiang gantungan, dari gunung-gunung, dari padang belantara, dari gua-gua dalam tanah, dari lubang-lubang di laut.— GC 650 (1911). PAZ 218.4