Tadi malam ada seorang pemuda yang kami semua tidak kenal, tetapi mengaku bahwa dia seorang saudara seiman dari Victoria (Australia), memanggil kami dan meminta supaya dipertemukan dengan Sister White. Karena sudah malam saya menolak menemuinya. Namun kami mengundang dia untuk bermalam di rumah kami dan ikut sarapan. Setelah selesai kebaktian pagi seperti biasa, sementara kami hendak berangkat ke tempat tugas masingmasing, anak muda ini bangkit lalu dengan sikap memerintah, dia meminta kami supaya duduk lagi. Katanya, “Apakah kalian mempunyai buku nyanyian? Kita akan menyanyikan satu lagu, kemudian saya akan menyampaikan satu pekabaran untuk kalian.” Saya katakan, “Kalau kamu mempunyai satu pekabaran, segera katakan, karena kami terburu-buru untuk memasukkan surat-surat ke kantor pos dan tidak membuang-buang waktu.” Kemudian mulailah dia membaca sesuatu yang sudah ditulisnya, yang antara lain menyebutkan bahwa penghakiman atas orang yang hidup sekarang ini sudah dimulai. . . . PAZ 9.3
Saya mendengarkan sementara dia berbicara, dan akhirnya saya katakan, “Saudaraku, kamu sedang tidak waras saat ini. Sebutkanlah dengan jelas bagaimana pekabaranmu itu berkaitan dengan kami. Biar kami tahu sekarang juga. Pikiranmu terlalu tegang, kamu tidak mengerti pekerjaanmu. Banyak yang kamu katakan itu sesuai dengan Alkitab, dan kami percaya setiap kata-kata itu. Tetapi kamu terlalu bersemangat. Nyatakan saja apa yang hendak kamu katakan kepada kami.” PAZ 10.1
Nah, dia katakan bahwa kami harus berkemas-kemas dan langsung pindah ke Battle Creek. Saya tanyakan alasannya, lalu dia menjawab, “Untuk menyampaikan pekabaran tentang penghakiman yang sudah dimulai atas orang-orang yang masih hidup.” Saya menjawab, “Tugas yang telah diberikan Tuhan kepada kami untuk dilaksanakan belum selesai. Apabila pekerjaan kami sekarang sudah selesai, kami merasa pasti bahwa Tuhan akan memberitahukan kepada kami supaya pindah ke Battle Creek, gantinya mengajari kamu tentang tugas kami.” . . . Saya meninggalkan dia bersama Saudara Starr untuk berbincang-bincang lebih lanjut sementara saya menye-lesaikan tulisan saya. PAZ 10.2
Dia mengatakan kepada Saudara Starr bahwa ketika Sister White berbicara kepadanya dengan begitu lembut, namun demikian berwibawa, dia mulai menyadari bahwa dia sudah melakukan satu kesalahan, bahwa kesan yang telah menggerakkan hatinya dengan begitu kuat tidaklah konsisten atau masuk akal. Walaupun keluarga kami besar, terdiri dari sepuluh jiwa ditambah tiga orang tamu, namun kami memutuskan agar anak muda ini tinggal dengan kami untuk sementara waktu. Kami tidak berani membiarkan dia mengunjungi orang lain yang mungkin akan memperlakukan dia dengan kasar lalu mempersalahkannya, dan kami juga tidak mau dia me-ngulangi “wahyu-wahyu”nya itu. Kami ingin dia tinggal untuk se-mentara supaya kami sempat bergaul dengan dia, dan kalau me-mungkinkan akan menuntunnya ke jalan yang aman dan pasti.—Surat 66,1894. PAZ 10.3