Kehendak Allah dinyatakan dalam aturan-aturan hukumNya yang suci dan prinsip-prinsip hukum ini adalah prinsip surga. Malaikat-malaikat surga mencapai pengetahuan yang tidak lebih tinggi daripada untuk mengetahui kehendak Allah, dan untuk melakukan kehendak-Nya adalah pelayanan tertinggi yang dapat menggunakan kuasa mereka. KAB 124.2
Tetapi di surga, pelayanan tidak dilakukan dalam roh legalisme. Ketika Setan berontak melawan hukum Allah, pemikiran yang menyatakan bahwa ada hukum yang berlaku pada malaikat-malaikat hampir merupakan suatu kesadaran terhadap sesuatu hal yang tidak terpikirkan. Dalam pelayanan mereka malaikat-malaikat bukanlah sebagai hamba-hamba, tetapi sebagai anak. Ada kesatuan yang sempuma antara mereka dan Pencipta mereka. Penurutan bagi mereka bukanlah pekerjaan yang membosankan: Kasih kepada Allah membuat pelayanan mereka suatu sukacita. Jadi dalam setiap jiwa di mana Kristus, pengharapan kemuliaan itu tinggal, kata-kata-Nya bergema, “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Aliahku; taurat-Mu ada dalam dadaku.” Mazmur 40:8. KAB 124.3
Permintaan, “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga,” adalah suatu doa agar kerajaan kejahatan di bumi ini dapat diakhiri, agar dosa dapat selama-lamanya dibinasakan, dan kerajaan kebenaran didirikan. Kemudian di bumi seperti di surga akan digenapi “segala pekerjaan imanmu.” 2 Tesalonika 1:11. KAB 125.1