Go to full page →

“Pujianku senantiasa Bagi-Mu” MKS 79

Setelah wanita di Kapernaum itu disembuhkan oleh jamahan iman, Yesus ingin agar dia menghargai berkat yang telah diterimanya. Pemberian yang ditawarkan oleh kabar keselamatan tidak diperoleh dengan cara mencurinya atau dinikmati sendirian. MKS 79.1

“Kamulah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman Tuhan, dan Akulah Allah.” 4Yes 43:12 MKS 79.2

Pengakuan kita akan kesetiaan-Nya adalah sarana pilihan surga untuk menyatakan Yesus kepada dunia ini. Kita harus mengakui rahmatNya sebagaimana telah diperkenalkan melalui orang-orang kudus zaman dulu; tetapi yang paling efektif adalah kesaksian melalui pengalaman kita sendiri. Kita adalah saksi-saksi bagi Allah sementara kita menyatakan dalam diri kita suatu kuasa Ilahi yang bekerja. Setiap orang mempunyai kehidupan yang berbeda dari orang lain, dan suatu pengalaman yang berbeda nilainya dari orang lain. Allah ingin agar pujian kita dinaikkan kepada-Nya, ditandai dengan kepribadian kita sendiri. Pengakuan berharga untuk memuji kemuliaan rahmat-Nya ini, apabila didukung oleh kehidupan yang serupa dengan Yesus, mempunyai kuasa yang tak dapat dilawan yang mengerjakan keselamatan bagi jiwa-jiwa. MKS 79.3

Adalah demi kita sendiri untuk menjaga agar setiap karunia Allah tetap segar dalam ingatan. Dengan sarana ini iman dikuatkan untuk menuntut dan menerima lebih banyak lagi. Ada dorongan yang lebih besar bagi kita dalam berkat terkecil yang kita sendiri terima dari Allah, dibanding semua catatan iman yang dapat kita baca tentang iman dan pengalaman orang lain. Jiwa yang menyambut anugerah Allah akan sama dengan taman yang disirami air. Kesehatannya dengan cepat akan menjadi sempurna; terangnya akan bersinar dengan jelas, dan kemuliaan Tuhan akan tampak pada dirinya. MKS 79.4

“Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN
segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan,
dan akan menyerukan nama TUHAN,
akan membayar nazarku kepada TUHAN
di depan seluruh umat-Nya.” MKS 79.5

“Aku hendak menyanyi bagi TUHAN
selama aku hidup,
aku hendak bermazmur bagi Allahku
selagi aku ada.
Biarlah renunganku manis
kedengaran kepada-Nya!
Aku hendak bersukacita
karena TUHAN.”

“Siapakah yang dapat memberitahukan
keperkasaan TUHAN,
memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?”

“Bersyukurlah kepada TUHAN,
serukanlah nama-Nya,
perkenalkanlah perbuatan-Nya
di antara bangsa-bangsa!
Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya,
percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus,
Biarlah bersuka hati orang-orang
yang mencari TUHAN,

“Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup;
bibirku akan memegahkan Engkau.
Demikianlah aku memuji Engkau seumur hidupku
dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.

Seperti dengan lemak dan sumsum
jiwaku dikenyangkan,
dan dengan bibir yang bersorak-sorai
mulutku memuji-muji. Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku,
merenungkan Engkau sepanjang kawal malam,
sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku
dan dalam naungan sayap-Mu
aku bersorak-sorai.” MKS 80.1

“Kepada Allah aku percaya,
aku tidak takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia
terhadap aku?
Nazarku kepada-Mu, ya Allah,
akan kulaksanakan,
dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.
Sebab Engkau telah meluputkan aku
dari pada maut,
bahkan menjaga kakiku,
sehingga tidak tersandung,
maka aku boleh berjalan di hadapan Allah
dalam cahaya kehidupan.”

“Ya, yang Kudus Israel.
Bibirku bersorak-sorai
sementara menyanyikan mazmur bagi-Mu,
juga jiwaku yang telah Kau bebaskan.
Lidahku juga menyebut-nyebut keadilan-Mu
sepanjang hari.”

Sebab Engkaulah harapanku, ya TUHAN
kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah.
Engkau yang selalu kupuji-puji
mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu.
Aku mau memasyhurkan nama-Mu
turun temurun;
sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepada-Mu
untuk seterusnya dan selamanya.” 5Mzm 116:12-14; 104:33, 34; 106:2; 105:1,2; 2,3;63:3-7; 56:11-13;71:22-24, 5, 6; 45:17 MKS 81.1