Mempermainkan cinta adalah suatu kejahatan yang bukan kecil saja pada pemandangan Allah yang suci. Meskipun demikian ada pemuda-pemuda yang menunjukkan seolah-olah menaruh hati kepada wanita-wanita muda dan memikat hati mereka, dan kemudian pergi dan melupakan segala perkataan yang telah mereka ucapkan serta pengaruhnya. Suatu wajah yang baru menarik hati mereka, dan mereka ulangi perkataan yang sama, memberikan perhatian yang sama kepada yang lain. NBS 155.2
Pembawaan ini akan ternyata dengan sendirinya dalam kehidupan sesudah menikah. Hubungan pernikahan tidak selamanya menetapkan pikiran yang selalu berubah-ubah, meneguhkan pendirian yang goyah untuk berpegang teguh pada prinsip. Mereka jemu akan kesetiaan, dan pikiran tidak suci akan kelihatan dengan sendirinya dalam perbuatan yang tidak suci. Itulah sebabnya, alangkah perlunya bagi orang-orang muda mengendalikan pikiran mereka dan menjaga kelakuan mereka supaya Setan tidak dapat memperdayakan mereka dari jalan ketulusan. NBS 155.3
Seorang pemuda yang gemar sekali bergaul dengan seorang wanita muda dan memikat hati wanita itu tanpa ketahuan orang tuanya tentu saja tidak menunjukkan budi pekerti yang mulia sebagai orang Kristen terhadap wanita itu dan orang tuanya. Oleh hubungan dan pertemuan sembunyi-sembunyi ia mungkin mempengaruhi pikiran wanita itu, tetapi dalam berbuat demikian ia tidak menunjukkan kehalusan budi dan ketulusan jiwa yang harus dimiliki oleh setiap anak Allah. Untuk melaksanakan maksud mereka, mereka melakukan perbuatan yang tidak berterus terang dan tidak sesuai dengan ukuran Kitab Suci, dan dengan demikian mereka menunjukkan tidak setia kepada orang-orang yang mengasihi mereka dan berusaha menjaga mereka dengan setia. Pernikahan yang diadakan di bawah pengaruh seperti itu tidak sesuai dengan Sabda Allah. Ia yang mengalihkan seorang anak perempuan dari kewajiban, yang dapat membingungkan pikiran wanita itu tentang segala perintah Allah yang jelas dan tegas untuk mentaati dan menghormati orang tuanya, bukannya seorang yang akan setia pada kewajiban pernikahan. NBS 155.4
“Jangan kamu mencuri” ditulis dengan jari Allah pada loh batu, namun demikian alangkah banyaknya pencurian cinta dengan sembunyi-sembunyi dipraktikkan dan dimaafkan! Peminangan yang memperdayakan diadakan, perhubungan sembunyi-sembunyi diteruskan, sampai cinta di pihak seorang yang belum berpengalaman, dan tidak mengetahui ke mana arahnya perkara ini, sebagian besarnya ditarik dari orang tuanya dan diberikan kepada pria yang menunjukkan oleh perilakunya bahwa ia tidak layak dikasihi oleh wanita itu. Kitab Suci mempersalahkan setiap jenis ketidakjujuran. NBS 155.5
Orang-orang yang mengaku Kristen, yang kehidupannya ditandai dengan ketulusan, dan yang tampaknya bijaksana dalam setiap hal yang lain, mengadakan kekeliruan yang mengkhawatirkan dalam hal ini. Mereka menunjukkan suatu kemauan yang sudah tetap yang tidak dapat diubahkan oleh pertimbangan. Mereka sudah sangat tertarik dengan perasaan dan dorongan manusia sehingga mereka tidak mempunyai kerinduan untuk menyelidiki Kitab Suci dan mengadakan hubungan erat dengan Allah. NBS 155.6
Bila salah satu hukum Allah dilanggar, langkah-langkah kepada kebinasaan sudah hampir dapat dipastikan. Bila sekali saja pertahanan kesopanan wanita sudah disingkirkan, kecabulan yang paling hina tidak lagi kelihatan sangat berdosa. Aduh, alangkah ngerinya akibat pengaruh wanita kepada kejahatan yang dapat kita saksikan dalam dunia dewasa ini! Oleh bujukan “wanita yang tidak dikenal” beribu-ribu orang meringkuk di dalam penjara, banyak orang membunuh diri, dan banyak pula yang mengakhiri nyawa orang lain. Alangkah benarnya perkataan yang diilhamkan, “Bahwa kakinya menuju maut dan tapak kakinya pun berpaut akan neraka adanya.” NBS 156.1
Tanda-tanda amaran ditetapkan di setiap sisi jalan kehidupan untuk mencegah manusia dari mendekati tempat yang berbahaya dan terlarang; tetapi, tanpa menghiraukan hal ini, banyak sekali orang memilih jalan maut itu, melawan bisikan pertimbangan sehat, tidak mengindahkan hukum Allah, dan menentang pembalasan yang dari Tuhan. NBS 156.2
Mereka yang mau memelihara kesehatan tubuh, kecerdasan yang kuat, dan akhlak yang sehat harus “melarikan diri daripada segala keinginan orang muda-muda.” Mereka yang mau berusaha sungguh-sungguh untuk menghentikan kejahatan yang merajalela, akan membenci dan diumpat oleh orang-orang yang berbuat salah, tetapi mereka akan dihormati dan diberi pahala oleh Allah. 2AH 43-59, 70-75. NBS 156.3