Wanita harus mengisi jabatan yang direncanakan Allah baginya sejak mulanya, sebagai seorang yang setara dengan suaminya. Dunia memerlukan kaum ibu yang menjadi ibu bukan saja dalam nama melainkan dalam pengertian yang lebih luas. Kita boleh mengatakan dengan pasti bahwa kewajiban kaum wanita lebih suci daripada kewajiban kaum pria. Biarlah kaum wanita menyadari kesucian pekerjaannya dan dalam kekuatan dan takut akan Allah menanggung tugas kehidupannya. Biarlah ia mendidik anak-anaknya untuk kegunaan di dunia ini dan untuk suatu rumah tangga di dunia yang lebih baik. NBS 171.2
Istri dan ibu juga hendaknya mengorbankan kekuatannya dan membiarkan tenaganya dalam keadaan tidak digunakan, bersandar sepenuhnya pada suaminya. Kepribadiannya tidak dapat disatupadukan dengan kepribadian suaminya. Ia harus merasa bahwa ia setara dengan suaminya- berdiri di sisi suaminya, ia setia pada kewajibannya, dan suaminya pada kewajibannya. Pekerjaannya dalam mendidik anak-anaknya dalam segala hal bersifat meninggikan derajat dan memuliakan sebagaimana halnya dengan sesuatu kewajiban lainnya yang dapat ditempatinya, sekalipun sebagai hakim utama. NBS 171.3
Raja di takhtanya tidak mempunyai pekerjaan yang lebih tinggi daripada pekerjaan ibu. Ibu ialah permaisuri di dalam keluarganya. Ia mempunyai kuasa untuk membentuk tabiat anak- anaknya, agar mereka dilayakkan untuk kehidupan baka yang lebih tinggi. Seorang malaikat tidak dapat meminta suatu tugas yang lebih tinggi; karena dalam melakukan pekerjaan ini ia sedang melakukan pelayanan bagi Allah. Biarlah ia menyadari betapa tinggi tugasnya itu, dan hal itu akan mengilhami dia dengan keberanian. Biarlah ia menyadari nilai pekerjaannya dan memakai kelengkapan senjata Allah, agar ia dapat melawan pencobaan untuk menyesuaikan diri dengan ukuran dunia. Pekerjaannya adalah untuk masa ini dan untuk masa kekekalan. NBS 171.4
Bila kaum pria yang sudah menikah pergi ke pekerjaan mereka, meninggalkan istri mereka untuk menjaga anak-anak di rumah, maka istri dan ibu sedang melakukan sepenuhnya suatu pekerjaan yang sama besarnya dan pentingnya seperti pekerjaan suami dan bapa. Meskipun yang satu bekerja di ladang pekerjaan pengabaran Injil, yang satu lagi sebagai seorang pengabar Injil di rumah tangga, yang kesulitan dan kecemasan dan bebannya sering jauh melebihi yang ditanggung oleh suami dan ayah. Pekerjaannya adalah sesuatu pekerjaan yang serius dan penting. Suami yang bekerja di ladang pekabaran Injil untuk khalayak ramai mungkin menerima kehormatan dari manusia, sedangkan istri yang membanting tulang di rumah tangga mungkin tidak mendapat kehormatan duniawi untuk pekerjaannya. Tetapi kalau ia bekerja untuk kepentingan keluarganya, berusaha membentuk tabiat mereka menurut Teladan Ilahi, maka malaikat pencatat menuliskan namanya sebagai salah-seorang misionaris di dunia. Allah tidak melihat perkara-perkara sebagaimana yang dilihat oleh pandangan manusia yang terbatas. NBS 171.5
Dunia penuh dengan pengaruh-pengaruh yang merusak. Mode dan adat istiadat memberikan suatu pengaruh yang bejat kepada orang-orang muda. Kalau ibu gagal dalam kewajibannya memberi petunjuk, membimbing, dan mengekang, anak-anaknya dengan sendirinya akan menerima yang jahat dan berbalik dari yang baik. Biarlah setiap ibu sering pergi kepada Juruselamat dengan doa, “Ajarlah kami, bagaimanakah akan kami atur anak kami, dan apakah yang akan kami perbuat kepada-Nya?” Biarlah ia memperhatikan petunjuk yang telah diberikan Allah dalam sabda-Nya, dan kebijaksanaan akan diberikan kepadanya sebagaimana yang diperlukannya. NBS 171.6
Biarlah setiap ibu merasa bahwa waktunya tidak ternilai harganya; pekerjaannya akan diuji pada hari ia memberikan pertanggungan-jawaban yang serius. Kemudian akan ketahuan bahwa banyak kegagalan dan kejahatan pria dan wanita telah diakibatkan oleh kurang pengetahuan dan kelalaian di pihak mereka yang berkewajiban menuntun kaki anak-anak kecil pada jalan yang benar. Kemudian akan ketahuan bahwa banyak orang yang telah mendatangkan berkat kepada dunia dengan bakat utama dan terang kebenaran dan kesucian berutang budi kepada ibu Kristen yang selalu berdoa atas prinsip-prinsip yang menjadi sumber pengaruh dan kemajuan mereka. NBS 172.1