Anak-anak adalah warisan Allah, dan kita bertanggung jawab kepada-Nya atas cara kita mengurus milik-Nya. Dalam kasih, iman dan doa biarlah orang tua bekerja bagi segenap keluarganya, sampai dengan kegirangan mereka dapat datang kepada Allah mengatakan,“Tengoklah, saya dan anak-anak yang telah dikaruniakan Tuhan kepadaku.” NBS 174.3
Allah menghendaki agar orang tua berbuat sebagai makhluk yang bijaksana dan hidup sedemikian rupa sehingga setiap anak dapat dididik dengan baik, supaya ibu mendapat kekuatan dan waktu untuk bergaul dengan malaikat-malaikat. Ia harus mempunyai keberanian melakukan bagiannya dengan mulia dan mengerjakan tugasnya dalam takut dan kasih akan Allah, agar anak- anaknya ternyata akan menjadi suatu berkat bagi keluarga dan bagi masyarakat. NBS 174.4
Suami dan ayah harus mempertimbangkan segala perkara ini agar jangan istri dan ibu anak- anaknya dibebani berlebih-lebihan dan dengan demikian dipenuhi perasaan putus asa. Ia harus mengusahakan agar ibu anak-anaknya tidak ditempatkan dalam suatu kedudukan di mana ia tidak mungkin dapat berlaku adil terhadap anak-anaknya yang banyak itu, sehingga mereka terpaksa tanpa pendidikan yang pantas. NBS 174.5
Ada orang tua yang tanpa mempertimbangkan apakah mereka dapat berlaku adil terhadap keluarga yang besar, memenuhi rumah mereka dengan anak-anak kecil yang tidak berdaya ini, yang bergantung sepenuhnya kepada orang tua mereka untuk pemeliharaan dan petunjuk. Ini sungguh merupakan suatu kesalahan yang menyedihkan, bukan saja kepada ibu, tetapi juga kepada anak-anaknya dan kepada masyarakat. NBS 174.6
Seorang anak di lengan ibu dari tahun ke tahun merupakan suatu ketidakadilan yang besar baginya. Hal ini mengurangi, dan sering merusakkan, kenikmatan sosial dan menambah kemalangan di rumah tangga. Hal itu merampas pemeliharaan, pendidikan dan kebahagiaan dari anak-anak mereka yang seharusnya dirasakan oleh orang tua sebagai kewajiban terhadap anak- anak itu. NBS 174.7
Orang tua harus mempertimbangkan dengan tenang persediaan apa dapat diadakan bagi anak-anak mereka. Mereka tidak berhak membawa anak-anak ke dalam dunia untuk menjadikan suatu beban bagi orang lain. NBS 175.1
Alangkah sedikitnya orang mempertimbangkan nasib anak! Pemuasan hawa nafsu adalah satu-satunya hal yang dipikirkan, dan beban diletakkan ke atas pundak istri dan ibu yang melemahkan tenaga hidupnya dan melumpuhkan kuasa rohaninya. Dalam kesehatan yang sudah rusak dan dengan roh putus asa didapatinya dirinya dikelilingi oleh anak-anak kecil yang tidak NBS 175.2
dapat dipeliharanya sebagaimana mestinya. Karena kurang mendapat petunjuk yang harus mereka peroleh, mereka bertambah besar untuk tidak menghormati Allah dan menyampaikan kepada orang-orang lain kejahatan dari sifat mereka sendiri dan dengan demikian bangkitlah serombongan orang yang dikendalikan oleh Setan sesukanya. 6 AH 156-164 NBS 175.3
(1) 7T 67; (2) AH 231-254; (3) AH 212-215; (4) AH 233; (5); (6). NBS 175.4