Anak-anak berperasaan halus dan berbelas kasihan. Mereka mudah dijadikan senang dan mudah dijadikan sedih. Dengan disiplin yang lembut-lembut dan perkataan dan perbuatan yang penuh kasih sayang, kaum ibu dapat memikat hati anak-anak mereka. Menunjukkan kekerasan dan terlalu banyak tuntutan terhadap anak-anak adalah salah semata-mata. Keteguhan yang tidak berubah-ubah dan pengendalian yang tidak disertai emosi perlu sekali untuk disiplin setiap keluarga. Katakanlah apa yang engkau maksudkan dengan tenang, bertindaklah dengan penuh pertimbangan, dan laksanakanlah apa yang engkau katakan tanpa menyimpang.7 NBS 211.4
Jangan hendaknya orang tua melupakan tahun-tahun masa kanak-kanak mereka, betapa mereka merindukan simpati dan kasih, betapa sedih perasaan mereka bila dipersalahkan dan digusari. Mereka harus menjadi muda kembali dalam perasaan mereka dan berusaha menyelami keperluan anak-anak mereka. Namun demikian, dengan keteguhan yang disertai cinta, mereka harus menuntut penurutan dari anak-anak mereka. Perkataan orang tua harus ditaati dengan sepenuhnya.8 NBS 211.5
Peraturan keluarga yang selalu berubah-ubah mendatangkan kerugian besar, pada hakikatnya hampir sama jeleknya dengan tidak ada peraturan sama sekali. Pertanyaan sering diajukan, Mengapa anak-anak orang tua yang beragama sering sekali bersifat keras kepala, mendurhaka, dan memberontak? Sebabnya terdapat dalam pendidikan di rumah tangga. NBS 211.6
Kalau orang tua tidak sependapat, biarlah mereka menjauhkan diri dari hadapan anak-anak sampai suatu pengertian dapat dicapai. NBS 211.7
Kalau orang tua bersatu dalam pekerjaan disiplin ini, anak akan mengerti apa yang dituntut daripadanya. Tetapi kalau ayah, oleh perkataan dan pandangan, menunjukkan bahwa ia tidak menyetujui disiplin yang diberikan ibu; kalau ia merasa bahwa ibu itu terlalu keras dan beranggapan bahwa ia harus menebus kekerasan ibu dengan jalan mengusap-usap dan memanjakan maka anak itu akan rusak akhlaknya. Lambat-laun anak itu akan merasa bahwa ia dapat berbuat sekehendak hatinya. Orang tua yang melakukan dosa ini terhadap anak-anak mereka bertanggung jawab atas kebinasaan jiwa-jiwa mereka.9 NBS 211.8
Mula-mula sekali orang tua harus belajar mengendalikan diri sendiri, kemudian mereka dapat mengendalikan anak-anak mereka dengan lebih berhasil. Setiap kali mereka tidak mengendalikan diri, dan berbicara dan bertindak kurang sabar, mereka berdosa terhadap Allah. Lebih dulu mereka harus bertukar pikiran dengan anak-anak mereka, menunjukkan dengan jelas kesalahan dan dosa anak-anak itu, serta memberikan kesan kepada mereka bahwa mereka bukan saja berdosa terhadap orang tua mereka, tetapi juga terhadap Allah. Dengan menahan hati dan penuh belas kasihan dan kesedihan bagi anak-anakmu yang bersalah, berdoalah dengan mereka sebelum memperbaiki mereka. Dengan demikian perbaikan yang kamu adakan tidak akan menyebabkan anak-anak membencimu. Mereka akan mengasihimu. Mereka akan melihat bahwa kamu menghukum mereka bukannya karena mereka menyusahkan kamu, atau kamu ingin melampiaskan perasaan tidak senang kepada mereka; melainkan karena perasaan tanggung jawab, untuk kebaikan mereka, agar mereka tidak dibiarkan tumbuh dalam dosa.10 NBS 212.1
Ada anak-anak dari banyak keluarga kelihatan terdidik baik sementara mereka dididik dengan disiplin; tetapi bila kebiasaan yang telah menahan mereka untuk mentaati peraturan dilanggar, mereka kelihatan tidak sanggup berpikir, bertindak, atau mengambil keputusan sendiri. NBS 212.2
Pendidikan yang keras kepada orang-orang muda, tanpa menuntun mereka dengan baik untuk berpikir dan bertindak sendiri menurut kesanggupan dan kecenderungan pikiran mereka sendiri, agar dengan jalan ini mereka dapat mengalami pertumbuhan pikiran, perasaan penghargaan terhadap diri sendiri, serta keyakinan pada kesanggupan mereka sendiri untuk melaksanakannya, akan selamanya menghasilkan serombongan orang-orang muda yang lemah dalam kuasa pikiran dan akhlak. Dan bila mereka berdiri di dunia untuk bertindak sendiri, mereka akan menyatakan bahwa mereka hanya dilatih seperti hewan, dan bukannya dididik. Kemauan mereka, gantinya dibimbing, dipaksa takluk oleh disiplin keras yang diberikan oleh orang tua dan guru-guru. NBS 212.3
Orang tua dan guru-guru yang membanggakan pengendalian mereka yang sempurna atas pikiran dan kemauan anak-anak di bawah pengawasan mereka akan berhenti membanggakan diri, sekiranya mereka dapat menyusuri kehidupan masa depan anak-anak yang ditaklukkan oleh kekerasan dan ketakutan. Anak-anak ini hampir tidak ada persiapan untuk mengambil bagian dalam tanggung jawab kehidupan yang serius. Guru-guru itu merasa puas bahwa mereka sudah hampir sepenuhnya berhasil mengendalikan kemauan anak didik mereka, bukannya guru-guru yang paling berhasil, meskipun untuk sementara tampaknya muluk-muluk. NBS 212.4
Mereka sering terlalu bersikap pendiam, dan menggunakan kekuasaan mereka dalam cara dingin dan tidak menaruh simpati, yang tidak dapat memikat hati anak-anak dan murid-murid mereka. Sekiranya mereka mau mendekatkan hubungan dengan anak-anak itu, dan menunjukkan bahwa mereka mengasihi anak-anak itu, dan mau menunjukkan perhatian dalam segala usaha serta dalam olahraga mereka sekalipun, malahan kadang-kadang menjadi seperti anak-anak di antara anak-anak, mereka akan menjadikan anak-anak itu bergembira dan akan mendapat kasih dan keyakinan anak-anak itu. Dan lambat laun anak-anak itu akan menghormati dan menyukai kekuasaan orang tua dan guru-guru mereka. NBS 212.5
Sebaliknya, orang-orang muda jangan hendaknya dibiarkan berpikir dan bertindak sendiri tanpa bergantung pada pertimbangan orang tua dan guru-guru mereka. Anak-anak harus diajar menghargai pertimbangan yang berdasarkan pengalaman dan dibimbing oleh orang tua dan dibimbing oleh guru-guru. Mereka harus dididik sedemikian agar pikiran mereka disatukan dengan pikiran orang tua dan guru-guru mereka, dan diberi petunjuk sedemikian agar mereka dapat melihat alangkah baiknya menghiraukan nasihat yang baik itu. Dengan demikian bila mereka sudah lepas dari bimbingan orang tua dan guru-guru mereka, maka tabiat mereka tidak goyah seperti bambu yang ditiup angin.11 NBS 212.6