Sebagaimana penghuni Eden belajar dari lembaran buku alam, sebagaimana Musa mengenali tulisan Allah di lembah-lembah dan gunung-gunung Arabia, dan Yesus di bukit-bukit Nazaret, demikian juga anak-anak dewasa ini dapat belajar dari Dia. Yang tidak kelihatan digambarkan oleh yang kelihatan. NBS 225.9
Sedapat-dapatnya, biarlah sejak kecilnya seorang anak tinggal di tempat di mana ia selamanya mendapat kesempatan melihat buku alam yang ajaib ini.28 NBS 226.1
Jangan menyekolahkan anak-anakmu terlampau lekas. Ibu harus berhati-hati dalam hal mempercayakan pembentukan pikiran anak itu kepada orang lain. Orang tua seharusnya menjadi guru yang terbaik bagi anak-anak sampai mereka sudah mencapai umur delapan atau sepuluh tahun. NBS 226.2
Ruangan sekolah mereka seharusnya alam terbuka, di tengah bunga-bungaan dan burung- burung, dan buku pelajaran mereka ialah kekayaan alam. Secepat yang dapat dipahami oleh pikiran mereka, orang tua seharusnya membukakan kepada mereka buku alam Allah yang besar itu. Pelajaran-pelajaran ini, yang diberikan di tengah keadaan sekitar seperti itu, tidak akan segera dilupakan.29 NBS 226.3
Kesehatan jasmani dan pikiran anak-anak bukan saja dibahayakan oleh mengirimnya ke sekolah terlalu lekas, tetapi juga mereka mengalami kerugian dalam segi pandangan akhlak. Mereka telah mendapat kesempatan berkenalan dengan anak-anak yang belum halus budi pekertinya. Mereka dilemparkan ke dalam masyarakat yang kasar, yang berdusta, bersumpah, mencuri, dan memperdayakan, dan yang suka membagikan pengetahuan kejahatan mereka kepada orang-orang yang lebih muda dari mereka. Anak-anak kecil, kalau dibiarkan tersendiri, akan lebih mudah memahami yang buruk daripada yang baik. Kebiasaan yang buruk paling cocok dengan hati yang biasa, dan hal-hal yang mereka lihat dan dengar pada masa bayi dan masa kanak-kanak sangat berkesan pada pikiran mereka; dan benih yang tidak baik yang tertabur dalam hati mereka akan berakar dan akan menjadi duri yang tajam yang melukai hati orang tua mereka.30 NBS 226.4