Go to full page →

“Babi Haramlah Bagimu” NBS 243

Selaput pada babi mengandung banyak parasit. Tuhan berkata mengenai babi, “haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya” (Ul. 14:8). Perintah ini dikatakan oleh Tuhan karena daging babi tidak cocok jadi makanan. Babi gunanya hanyalah untuk membersihkan sampah. Dalam keadaan yang bagaimanapun, sekali-kali dagingnya tidak boleh dimakan oleh manusia. Mustahillah sehat daging apa pun jika sifat alamiahnya memang kotor dan bila makanannya adalah yang kotor.7 Daging babi Sungguhpun makanan yang paling umum adalah makanan yang paling berbahaya. Larangan Allah terhadap orang Ibrani supaya jangan makan daging babi bukanlah sekadar menunjukkan kuasa-Nya, melainkan karena binatang itu bukanlah makanan yang pantas bagi manusia. Itu menimbulkan penyakit kelenjar, dan pada daerah beriklim panas menimbulkan kusta dan beraneka jenis penyakit. Pengaruhnya pada daerah yang panas jauh lebih berbahaya daripada di daerah dingin. Lebih daripada segala daging lain, daging babi merusak darah. Orang yang senang makan daging babi merusak darah. Orang yang makan daging babi tidak boleh tidak akan berpenyakitan.8 NBS 243.5

Teristimewa pembuluh halus otak akan menjadi lemah dan pikiran menjadi kabur sehingga perkara suci tidak dapat dipahami malah disamakannya dengan perkara yang biasa.9 NBS 243.6

Orang-orang yang banyak bekerja di luar ruangan tidak menyadari akibat-akibat buruk makan daging babi, bila dibandingkan dengan orang-orang yang lebih banyak bekerja di dalam ruangan, dan yang mempunyai kebiasaan duduk bekerja, dan bekerja dengan tenaga pikiran.10 NBS 243.7