Kepada saya telah ditunjukkan umat Allah, dan telah melihat mereka itu ditampi dengan hebat. Sebagian, dengan iman yang teguh dan tangisan yang memilukan hati, memohon kepada Allah. NBS 286.3
Saya melihat sebagian lagi tidak turut ambil bagian dalam jeritan permohonan ini. Mereka kelihatannya acuh tak acuh dan lalai. Mereka tidak menolak kegelapan yang mengelilingi mereka ini sehingga mereka ditudungi oleh kabut yang tebal. Malaikat Allah meninggalkan mereka ini, dan saya lihat malaikat-malaikat itu segera memberikan pertolongan kepada mereka yang bergumul dengan segenap tenaganya menentang malaikat jahat, serta berusaha menolong diri mereka sendiri dengan memanggil Allah dengan tiada putus-putusnya. Tetapi malaikat itu meninggalkan orang yang tiada berusaha menolong dirinya sendiri, sehingga saya pun tidak melihat malaikat-malaikat itu lagi. Sementara orang yang sedang berdoa itu terus-menerus berseru-seru dengan sungguh-sungguh, suatu sinar terang dari Yesus sekali-sekali akan menyoroti mereka itu, untuk menguatkan hati mereka, serta menerangi wajah mereka. NBS 286.4
Saya tanyakan arti akan penggoncangan yang saya lihat itu, dan kepada saya ditunjukkan bahwa itu akan disebabkan oleh kesaksian yang tegas sesuai dengan nasihat Saksi Yang Setia itu kepada orang Laodikia. Ini akan mengubahkan hati orang yang menerimanya, lalu akan menuntun dia meninggikan derajatnya serta menuangkan kebenaran yang tegas. Sebagian tidak akan mau menyampaikan kesaksian yang tegas ini. Melainkan mereka akan bangkit menentangnya, dan inilah yang akan menimbulkan penggoncangan di antara umat Allah. NBS 286.5
Kesaksian Saksi Yang Setia belum separuh yang sudah diperhatikan. Kesaksian yang kudus yang di atasnya bergantung nasib sidang itu sudah dilalaikan, kalau bukan sama sekali tidak dipedulikan. Kesaksian ini haruslah membawa pertobatan yang dalam, dan semua orang yang sungguh-sungguh menerimanya akan menurutnya sehingga mereka akan disucikan. NBS 286.6
Malaikat itu berkata: “Dengarlah olehmu!”(Dengar) Segera kudengarlah suatu suara yang bunyinya seperti bunyi alat musik yang banyak, semuanya berpadu merdu dan harmonis. Ini melebihi semua musik yang pernah saya dengar. Seperti sarat dengan kemurahan, kelembutan, agung dan mendatangkan sukacita yang kudus. Segenap jiwa ragaku digetarkannya. Kata malaikat itu: “Tengoklah!” Perhatian saya ditujukan kepada kumpulan yang dulu sudah saya lihat itu, yang telah digoncangkan dengan hebatnya. Kepada saya ditunjukkan mereka yang sudah saya lihat sebelumnya menangis dan berdoa dengan pergumulan jiwa. Jumlah malaikat pengawal sekeliling mereka itu sudah dilipat gandakan, dan segenap tubuhnya dari kaki sampai di kepala disalut dengan senjata. Mereka itu bergerak dengan sangat teratur, dengan gagah, bagaikan suatu pasukan tentara. Wajah mereka menunjukkan betapa hebatnya pertarungan jiwa yang hebat itu, sekarang wajah itu bersinar-sinar dengan terang dan kemuliaan surga. Mereka sudah mencapai kemenangan, yang menimbulkan dari dalam hati mereka itu suatu perasaan syukur yang mendalam, serta sukacita yang suci dan lagi kudus. NBS 286.7
Bilangan rombongan ini sudah berkurang. Sebagian sudah tergoncang ke luar dan ketinggalan di tengah jalan. (Baca Wahyu 3:15-17.) Orang yang lalai dan yang acuh tidak acuh, dan tidak mau menggabungkan diri dengan mereka yang sangat menghargai kemenangan dan keselamatan sehingga berseru dan bergumul untuk mencapainya, memang tiada mendapatnya, lalu mereka tertinggal di dalam kegelapan tetapi jumlah mereka itu segera digantikan oleh orang lain yang berpegang kepada kebenaran serta menggabungkan diri dengan rombongan itu. Malaikat jahat masih tetap mendesak sekeliling mereka itu, namun malaikat jahat itu tidak mempunyai kuasa atas mereka itu. (Lihat Efesus 6: 12-18.) NBS 287.1
Saya mendengar mereka yang sudah dilengkapi dengan senjata itu mengucapkan kebenaran dengan kuasa yang besar. Mereka berhasil. Saya melihat mereka yang terbelenggu; beberapa orang istri sudah diikat oleh suaminya, dan beberapa anak sudah diikat oleh orang tuanya. Orang yang jujur yang telah dihalangi untuk mendengar kebenaran, sekarang mereka itu berpegang teguh pada-Nya. Segenap kegentaran terhadap keluarga sudah lenyap. Kebenaran sajalah yang sudah ditinggikan di hadapan mereka itu. Bagi mereka kebenaran itu lebih mahal dan lebih berharga daripada kehidupan mereka itu. Mereka telah merasa lapar dan dahaga akan kebenaran. Lalu saya tanyakan apakah yang telah menyebabkan perubahan yang besar ini. Seorang malaikat menjawabnya: “Hujan akhirlah yang telah menyebabkannya, yaitu masa penyegaran dari hadirat Allah, seruan yang nyaring daripada malaikat yang ketiga itu.” NBS 287.2
Orang-orang pilihan ini beroleh kuasa yang besar. Malaikat itu berkata: “Tengoklah!” Perhatian saya dibawa kepada orang jahat, atau orang yang tidak percaya. Mereka itu bangkit beramai-ramai. Semangat dan kuasa umat Allah membangunkan dan membangkitkan amarah mereka. Mereka kebingungan . . . . Saya lihat bahwa suatu tindakan dilakukan terhadap kelompok yang beroleh kuasa dan terang itu. Kegelapan semakin menebal sekeliling mereka itu, namun mereka tetap berdiri teguh serta diperkenalkan Allah, dan mereka tetap berharap padaNya. Saya lihat mereka dalam keadaan kacau-balau. Kemudian saya dengar mereka berseru dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Siang dan malam seruan mereka tiada berkeputusan. (Lukas 18:7,8; Wahyu 14:14,15). NBS 287.3
Saya mendengar kata-kata yang berikut: “Kehendakmulah ya Tuhan, yang jadi! Jika dengan demikian nama-Mu dipermuliakan, sediakanlah jalan keluputan bagi umat-Mu! Lepaskanlah kami daripada orang-orang kafir yang mengelilingi kami! Mereka itu telah menjatuhkan hukuman mati bagi kami; tetapi tangan-Mu dapat membawa keselamatan.” Ini sajalah ucapan yang masih saya ingat. Semua orang ini kelihatannya merasakan ketidaklayakan yang mendalam, serta menyerahkan diri mereka segenapnya kepada kehendak Allah. Namun sama seperti Yakub, tanpa pengecualian, masing-masing berseru dengan sungguh-sungguh serta bergumul untuk memperoleh kelepasan. NBS 287.4
Segera setelah mereka mulai berseru dengan sungguh-sungguh, lalu malaikat-malaikat yang menaruh simpati terhadap mereka itu, hendak pergi melepaskan mereka itu, tetapi seorang pemimpin malaikat yang tinggi tidak mengizinkan mereka itu pergi. Dia berkata, “Kehendak Allah belum digenapi. Mereka harus minum daripada cawan itu. Mereka harus dibaptiskan dengan baptisan itu.” NBS 287.5
Tiba-tiba saya mendengar suara Allah yang menggoncangkan segala langit dan bumi. (Lihat Yoel 3:16; Ibr. 12:26; Why. 16:17.) Terjadilah gempa bumi yang dahsyat. Bangunan-bangunan bergoncang dan berserakan. Kemudian aku mendengar seruan kemenangan yang gemilang, suara itu nyaring bagaikan bunyi musik dan suara itu jelas kedengaran. Saya memandang atas kelompok ini, kelompok yang sesat sebelumnya, dalam keadaan tertekan dan terbelenggu. Mereka dilepaskan dari kelompok yang tertawan itu. Suatu terang yang kudus menyinari mereka itu. Mereka kelihatan sungguh-sungguh sangat indah! Segala keletihan dan tanda kecemasan telah lenyap, setiap wajah kelihatan sehat dan indah. Seteru mereka itu, yaitu orang kafir yang di sekeliling mereka, jatuh seperti orang yang mati. Mereka tidak tahan melihat cahaya yang menyinari orang suci yang sudah dilepaskan itu. NBS 288.1
Terang kemuliaan ini tetap bersinar di wajah mereka sampai Yesus kelihatan di awan-awan surga, dan orang yang setia, kelompok yang dicobai itu diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan, di dalam sesaat, di dalam sekejap mata. Kubur-kubur terbukalah lalu orang saleh pun keluarlah dari dalamnya dengan tubuh yang baka, serta berseru: “Maut dan kubur sudah dikalahkan oleh kemenangan,” dan kemudian bersama-sama orang yang masih hidup mereka diangkat untuk menemui Tuhan di dalam awan-awan, sementara teriakan kemuliaan dan kemenangan yang merdu mengalirlah dari lidah yang baka.3 Dua Pasukan NBS 288.2
Dalam khayal saya lihat dua pasukan terlibat dalam pertempuran yang hebat. Satu pasukan di bawah panji-panji yang mempunyai lencana dunia; pasukan yang satu lagi di bawah panji-panji yang berlumuran darah dari Pangeran Imanuel. Pasukan demi pasukan dibiarkan di atas tanah, sementara rombongan demi rombongan dari pasukan Allah bergabung dengan pasukan musuh dan suku demi suku dari barisan musuh menjadi satu dengan umat Allah. Seorang malaikat terbang di tengah-tengah langit memberikan panji-panji Imanuel kepada banyak tangan, ketika seorang jenderal yang gagah perkasa berteriak dengan suatu suara yang nyaring: “Bentuklah barisan. Hendaklah orang yang setia kepada hukum Allah dan kesaksian Kristus menentukan sikapnya sekarang. Keluarlah kamu dari antara mereka itu, dan hendaklah kamu bercerai dan jangan menyentuh barang yang jahat atau najis; maka Aku akan menyambut kamu, dan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi bagi-Ku anak-anak laki-laki dan perempuan. Biarlah semua orang yang mau datang kepada pertolongan Tuhan, pertolongan Tuhan yang gagah perkasa itu.” NBS 288.3
Sekarang sidang itu berjuang dengan gigih. Sekarang kita menghadapi suatu dunia yang gelap gulita, yang hampir seluruhnya dikuasai penyembahan berhala. Tetapi masanya akan tiba bila peperangan sudah berakhir dan kemenangan diperoleh. Kehendak Allah akan jadi di atas bumi sama seperti di surga. Maka segenap bangsa pun tiada akan memiliki hukum lain selain hukum surgawi. Semua akan menjadi suatu keluarga yang bahagia dan bersatu, berjubahkan pujian dan yang tiada bandingannya, terus-menerus mempersembahkan persembahan puji dan hormat kepada Allah. Dunia ini akan bermandikan sinar dari surga. Tahun berganti tahun di dalam kesukaan. Terang bulan akan sama dengan terang matahari sedangkan terang matahari akan tujuh kali lebih terang daripada yang sekarang Di atas pemandangan itu para bintang kejora akan jelas menyanyi bersama-sama, dan anak-anak Allah akan bersorak-sorak dalam kesukaan, sementara Allah dengan Kristus akan sama-sama mengumumkan: “Tidak akan ada lagi dosa, atau pun kematian.” NBS 288.4
Inilah pemandangan yang dinyatakan kepadaku. Tetapi sidang itu harus dan akan berjuang melawan musuh yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Pasukan Setan dengan rupa manusia berada di lapangan. Umat manusia sudah bersekutu menentang Tuhan semesta alam. Sekutu ini akan terus ada hingga Kristus akan meninggalkan tempat-Nya sebagai Jurudamai serta akan mengenakan jubah pembalasan. Pasukan-pasukan Setan berada di setiap kota, sibuk mengatur kelompok demi kelompok mereka menentang hukum Allah. Orang-orang yang mengaku salah dan orang yang berjanji tidak akan percaya menggabungkan diri dengan rombongan ini. Ini bukanlah saatnya bagi umat Allah berada di dalam keadaan lemah. Kita tidak boleh lalai sesaat pun.4 NBS 288.5