Go to full page →

PASAL 7. - SIKAP ORANG KRISTEN TERHADAP KEKURANGAN DAN PENDERITAAN NBS 104

Dewasa ini Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk menunjukkan apakah mereka mengasihi sesama manusia. Ia yang sungguh-sungguh mengasihi Allah dan sesama manusia ialah orang yang menunjukkan kemurahan kepada mereka yang berkekurangan, yang menderita, yang luka, yang hampir mati. Allah memanggil setiap manusia untuk memikul pekerjaan yang sudah dilalaikannya, dan berusaha memulihkan peta akhlak Khalik pada umat manusia.1 NBS 104.1

Pekerjaan untuk orang lain menuntut usaha, penyangkalan diri, dan pengorbanan diri. Tetapi apakah nilainya pengorbanan kecil yang dapat kita lakukan jika dibanding dengan pengorbanan yang telah dibuat Allah bagi kita dalam pemberian Anak-Nya yang tunggal?2 NBS 104.2

Syarat-syarat untuk mewarisi hidup yang kekal ditegaskan dengan jelasnya oleh Juruselamat kita dalam cara yang paling bersahaja. Orang yang dilukai dan dirampoki ( Luk. 10:30-37 ) menggambarkan orang-orang yang perlu mendapat perhatian, simpati, dan kasih-sayang kita. Kalau kita melalaikan keadaan orang-orang yang berkekurangan dan yang malang yang dibawa pada perhatian kita, tidak menjadi soal siapa mereka itu, kita tidak mempunyai jaminan hidup kekal; karena kita tidak memenuhi tuntutan Allah kepada kita. Kita tidak berbelas kasihan kepada sesama manusia, karena mungkin mereka tidak ada hubungan keluarga dengan kita. Kamu kedapatan melanggar hukum kedua yang besar itu, yang kepadanya bergantung enam hukum terakhir itu. Barang siapa melanggar dalam satu hal, ia bersalah dalam segala perkara. Mereka yang tidak membuka hati mereka terhadap keperluan dan penderitaan sesama manusia tidak akan membuka hati mereka terhadap tuntutan Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam empat hukum pertama dari Sepuluh Hukum itu. Ilah-ilah menuntut hati dan kasih, dan Allah tidak dihormati dan tidak memerintah secara unggul.3 NBS 104.3

Seharusnya ditulis di atas angan-angan hati sebagaimana dengan pena besi di atas batu karang, bahwa ia yang tidak mengindahkan kemurahan, belas kasihan, dan kebenaran, ia yang melalaikan orang miskin, ia yang mengabaikan keperluan sesama manusia yang menderita, ia yang tidak ramah-tamah dan tidak sopan, berkelakuan sedemikian rupa sehingga Allah tidak dapat bekerja sama dengan dia dalam perkembangan tabiat. Perkembangan pikiran dan hati dilaksanakan lebih mudah bila kita merasakan simpati yang lemah lembut bagi orang lain sehingga kita memberikan keuntungan dan hak kita untuk meringankan keperluan mereka. Memperoleh dan menahan segala sesuatu bagi diri kita sendiri sedapat-dapatnya cenderung kepada kemiskinan jiwa. Tetapi segala sifat tabiat Kristus menunggu untuk diterima oleh mereka yang mau melakukan pekerjaan yang telah ditentukan Allah bagi mereka, untuk bekerja dalam bidang-bidang pekerjaan Kristus.4 NBS 104.4

Juruselamat tidak menghiraukan pangkat dan kasta, kehormatan duniawi dan kekayaan. Tabiat dan penyerahan yang sungguh-sungguhlah yang tinggi nilainya bagi-Nya. Ia tidak memihak kepada yang kuat dan yang disenangi dunia. Ia, Anak Allah yang hidup, menundukkan diri untuk mengangkat mereka yang sudah jatuh. Oleh janji-janji dan perkataan yang memberi jaminan Ia berusaha memenangkan kepada-Nya jiwa yang sudah hilang dan sedang binasa. Malaikat-malaikat Allah yang sedang mengamat-amati hendak melihat siapa dari para pengikut-- Nya mau menunjukkan belas kasihan dan simpati. Mereka sedang mengamat-amati hendak melihat siapa dari umat Allah mau menunjukkan kasih Yesus.5 NBS 104.5

Allah menuntut bukan saja kebajikanmu, tetapi juga wajahmu yang gembira, perkataanmu yang penuh harapan, jamahan tanganmu. Bila engkau melawat umat Tuhan yang dirundung malang, engkau akan mendapati beberapa orang yang tidak mempunyai pengharapan lagi; kembalikanlah sinar matahari kepada mereka. Ada orang yang memerlukan roti hidup; bacakanlah kepada mereka dari firman Allah. Pada orang lain ada penyakit jiwa yang tidak dapat dicapai oleh penawar duniawi atau disembuhkan oleh tabib; doakanlah orang-orang ini, dan bawalah mereka kepada Yesus.6 NBS 104.6