Berusahalah sekuat kuasamu untuk mendapat kesempurnaan; tetapi jangan engkau pikir, bahwa oleh sebab engkau sering berbuat salah, lantas engkau tidak layak untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan. Tuhan mengetahui keadaan kita: la ingat, bahwa kita dijadikan dari lebu tanah. Jikalau engkau menggunakan talenta-talenta yang Tuhan telah berikan kepadamu dengan setiawan maka engkau akan mendapat pengetahuan yang membikin engkau tidak puas dengan keadaan dirimu. Engkau akan melihat betapa perlunya menapis ke luar segala kebiasaan- kebiasaan yang jahat, supaya jangan karena teladanmu yang jahat engkau mendatangkan bencana pada orang lain. AML 209.3
Bekerjalah dengan rajin, bagi-bagikanlah kepada orang lain kebenaran yang begitu indah bagimu. Dan jikalau ada tempat yang terbuka, engkau akan mendengar perkataan, yang berbunyi: “Mari naiklah lebih tinggi.” Boleh jadi engkau merasa segan menyambutnya; tetapi majulah ke muka dalam percaya, serta membawa satu kerajinan yang segar dan tulus ikhlas dalam pekerjaan Tuhan. AML 209.4
Rahasia menarik jiwa hanya bisa dipelajari dari Guru Besar itu. Seperti embun dan hujan rintik-rintik membasahi tumbuh-tumbuhan yang sedang layu dengan pelahan-lahan, begitu juga perkataan kita harus jatuh dengan manis dan penuh kecintaan ke atas jiwa-jiwa yang mana kita berusaha hendak menyelamatkannya. Kita jangan tunggu sampai kesempatan itu datang kepada kita; kita harus cahari kesempatan itu, dengan mengangkat hati dalam permintaan doa supaya Tuhan menolong kita untuk mengatakan perkataan yang patut pada waktu yang tepat. Jikalau satu kesempatan datang sendiri kepadamu, janganlah biarkan satu maaf mengajak engkau menyia-nyiakan dia; karena dengan menggunakannya bisa berarti keselamatan satu jiwa daripada kematian kekal — The Youth’s Instructor, 6 Pebruari 1902. AML 210.1