Alangkah besarnya kesusahan yang timbul pada keluarga karena satu ucapan yang kurang sabar; karena ucapan yang kurang sabar dari seseorang sehingga memimpin orang lain menjawab dalam roh dan cara yang sama. Lalu dibalas dengan bernada dendam, jawab yang membenarkan diri, dan karena perkataan yang begini mendatangkan yang menyakitkan hati dan mengikat lehermu sendiri karena segala perkataan yang pahit itu akan kembali kepada jiwamu dengan berlipat ganda banyaknya. AML 305.2
Barang siapa yang memanjakan diri dalam bahasa yang demikian akan mengalami hal yang memalukan, hilang akan rasa hormat kepada diri sendiri, hilang akan kepercayaan atas diri sendiri, dan akan mendapat perasaan sebal dan penyesalan bahwa mereka telah membiarkan dirinya tidak menahankan diri dan berkata-kata dengan begitu. Betapa lebih baik kalau perkataan yang serupa itu tidak pernah diucapkan. Betapa lebih baik mempunyai minyak kemurahan dalam hati, sanggup melewati segala macam provokasi, dan memikul segala perkara dengan sabar dan panjang hati seperti Kristus. AML 305.3
Kalau engkau menggenapi syarat-syarat segala perjanjian Allah, maka segala perjanjian itu akan digenapkan kepadamu. Kalau pikiranmu selalu dipusatkan kepada Allah, engkau tidak akan lalu dari satu keadaan yang menggairahkan kepada lembah tawar hati apabila ujian dan pencobaan datang atasmu. Engkau tidak akan mau bicara tentang kebimbangan dan kemuraman hati kepada orang-orang lain. AML 305.4
Setan tidak dapat membaca pikiran kita, tetapi dia dapat melihat kelakuan kita, mendengar segala perkataan kita; dan dari pengetahuannya yang begitu lama tentang keluarga manusia, dia dapat membuat segala pencobaannya untuk mengambil keuntungan dari segala kelemahan dalam tabiat kita. Dan betapa sering kita membiarkan dia masuk dalam rahasia sehingga dia boleh mendapat kemenangan atas kita. Aduh, kalau kiranya kita dapat mengendalikan segala perkataan dan perbuatan kita! Betapa kuat kita jadinya kalau segala perkataan kita demikian rupa sehingga kita tidak akan merasa malu melihat catatan segala perkataan itu pada hari pehukuman. Alangkah bedanya perkataan itu kelak kelihatan pada hari besar Tuhan dari pada kelihatannya waktu kita mengucapkan dia. —Review and Herald, 27 Pebruari, 1913. AML 305.5