Apabila majelis hukum dimulai, dan buku-buku pun dibukakan; apabila perkataan “sabaslah” diucapkan oleh Hakim besar itu, dan makota kemuliaan yang kekal diletakkan ke atas dahi orang yang menang, banyak kelak akan mengangkat makotanya di hadapan sekalian alam yang sudah berkumpul itu, dan menunjuk kepada ibu mereka, sambil berkata, “Dialah yang membikin saya dalam keadaan sekarang ini melalui karunia Allah. Pengajarannya, doanya, sudah diberkati sehingga saya mendapat selamat yang kekal.” . . . AML 307.4
Orang-orang muda harus dididik supaya berdiri teguh terhadap kebenaran di tengah-tengah kejahatan yang meraja-lela, melakukannya dengan sekuat tenaganya untuk menghentikan menjalarnya kejahatan, dan menganjurkan karunia, kesucian, dan sebagai lelaki yang sejati. Segala pikiran-pikiran yang ditanamkan atas pikiran dan tabiat pada waktu masih kanak-kanak, ada dalamnya dan tinggal kekal. Pendidikan yang kurang baik atau pergaulan yang jahat akan sering menekan atas pikiran orang muda itu satu pengaruh kepada kejahatan sehingga segala usaha yang diadakan kemudian tidak berdaya menghapuskannya. —The Signs of the Times, 3 November, 1881. AML 308.1