Banyak orang menipu dirinya sendiri dengan menganggap bahwa muka yang cantik dan pakaian yang indah akan mendapatkan pandangan yang baik bagi mereka itu dalam dunia. Akan tetapi daya tarik yang hanya terdiri dari pakaian luar saja adalah bersifat dangkal dan berubah- ubah; kita tidak bisa menggantungkan harapan atasnya. Perhiasan yang diletakkan Kristus kepada pengikut-pengikutNya tidak akan pernah layu. KataNya: “Maka perhiasanmu jangan dari pada perkara-perkara yang lahir, yaitu dengan selampitan rambut atau berpakaikan emas atau mengenakan jenis-jenis pakaian; melainkan orang yang batin, yaitu dalam hati yang lemah-lembut dan pendiam, yang tidak akan binasa dan yang besar keindahannya kepada Allah.” AML 323.2
Kalau misalnya setengah dari waktu yang digunakan oleh orang-orang muda untuk merias dirinya supaya cantik secara lahir digunakan kepada perbaikan jiwa, yaitu perhiasan batin, betapa besar perbedaan yang akan kelihatan dalam perangai, perkataan, dan perbuatan mereka itu. Semua orang yang dengan sungguh-sungguh berusaha hendak mengikut Kristus akan mempunyai pertimbangan yang sebaik-baiknya tentang pakaian yang dikenakannya; mereka itu akan berusaha menyesuaikan diri dengan segala tuntutan dalam perintah yang diberikan dengan sangat jelas oleh Tuhan. Uang yang sekarang dibelanjakan dalam kemewahan pakaian akan digunakan untuk kemajuan pekerjaan Tuhan dan dalam menyimpan pengetahuan yang berguna di dalam otaknya, dan dengan demikian menyediakan dirinya buat kedudukan yang dapat dipercayakan. Mereka akan berusaha memenuhi pengharapan Yesus, yang sudah membeli mereka itu dengan amat mahal harganya. AML 323.3
Hai anak-anak dan orang-orang muda yang kekasih, Yesus telah bekerja melakukan segala sesuatu dengan kuasaNya untuk memberikan kepadamu satu tempat dalam rumah-rumah yang telah dikatakan disediakan bagi mereka yang cinta dan berbakti kepadaNya di dunia ini. Dia meninggalkan rumahNya yang di surga, dan datang ke satu dunia yang telah dicemarkan oleh dosa,—datang kepada satu bangsa yang tidak menghargai Dia, yang tidak cinta akan kebersihan dan kesucianNya, yang menghinakan pengajaranNya dan akhirnya membunuh Dia dengan kematian yang paling kejam. “Karena demikianlah kasih Allah akan dunia ini, sehingga dikaruniakanNya Anaknya yang tunggal, supaya barang siapa yang percaya akan Dia itu jangan binasa, melainkan mendapat hidup yang kekal.” AML 324.1