Saudaraku yang kekasih: Saya sudah mendengar tentang maksudmu hendak kawin dengan seorang yang tidak seiman dengan engkau, dan saya takut engkau belum mempertimbangkan soal yang amat penting ini dengan seksama. Sebelum mengambil satu langkah yang akan mengerahkan satu pengaruh ke atas hidupmu di kemudian hari saya anjurkan kepadamu supaya mempertimbangkan soal itu dengan se- teliti-telitinya dan adakan doa permohonan. Apakah perhubungan yang baru ini akan ternyata menjadi satu sumber kesukaan yang benar? Apakah itu akan menjadi satu penolong kepadamu dalam hidupmu sebagai orang Kristen? Adakah yaitu berkenan kepada Allah? Apakah teladanmu itu menjadi satu teladan yang selamat untuk diturut oleh orang-orang lain? AML 413.1