Go to full page →

PASAL 30 - IMAN YANG HIDUP AML 102

Banyak orang yang bersungguh-sungguh mencahari kesucian hati dan kebersihan hidup seolah-olah dalam keadaan bimbang dan tawar hati. Mereka itu selalu memandang dirinya sendiri, dan meratap ketiadaan percayanya; dan oleh karena mereka tiada beriman, maka merasalah mereka itu bahwa tidak ada hak padanya meminta berkat Allah. Orang-orang ini telah berpikir salah, karena perasaan dianggapnya iman. Mereka memandang di atas kesederhanaan iman yang benar, dan dengan demikian mengumpulkan kegelapan yang tebal atas jiwanya. Haruslah mereka itu mengalihkan pikiran dari dirinya sendiri, dan selalu memikir- mikirkan segala kemurahan dan kebajikan Allah, serta mengingatkan segala perjanjianNya, dan percaya bahwa Dia akan menggenapi per- kataanNya itu. AML 102.1

Kita jangan terlalu percaya pada iman kita, melainkan pada segala perjanjian Tuhan. Bila kita bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita terhadap hukum Allah, dan menetapkan dalam hati hendak menurut pada hari-hari yang akan datang, haruslah kita percaya bahwa oleh karena Yesus, Allah akan menerima kita, dan mengampuni segala dosa kita. AML 102.2

Kadang-kadang kegelapan dan tawar hati datang ke atas jiwa, dan mengancam hendak membinasakan kita; tetapi janganlah kita membuangkan harap percaya kita. Kita harus menetapkan pandangan kita kepada Yesus, merasa atau pun tidak merasa. Kita harus berusaha supaya melakukan dengan setia segala kewajiban yang kita ketahui, dan berharap dengan tenang atas segala perjanjian Tuhan Allah. AML 102.3