Tabiat datang bukannya secara kebetulan. Bukanlah yaitu ditentukan oleh satu perangai marah-marah yang mendadak, satu langkah kepada jurusan yang salah. Adalah yaitu pengulangan berturut-turut dari perbuatan yang menyebabkan dia menjadi satu adat kebiasaan, dan merupakan tabiat baik kepada yang baik maupun kepada yang jahat. Tabiat yang benar dapat dibentuk hanya dengan usaha yang tekun dan tidak kenal capek, dengan memperbaiki tiap talenta yang dipercayakan dan kecakapan untuk memuliakan Tuhan Allah. Ganti berbuat yang demikian, banyak orang membiarkan dirinya hanyut ke mana saja gerakan hati atau keadaan membawa mereka itu. Ini bukan oleh sebab mereka itu kurang dalam hal bahan-bahan yang baik, melainkan oleh karena mereka itu merasa bahwa pada waktu masa mudanya Tuhan Allah mau supaya mereka itu berbuat dengan sebisa-bisanya. AML 148.2
Kalau orang-orang muda sekarang ini mau berdiri teguh seperti Daniel lakukan, mereka mestilah mengerahkan tiap-tiap urat syaraf rohani dan ototnya. Tuhan tidak ingin supaya mereka itu tetap menjadi magang saja. Dia ingin supaya mereka itu mencapai kemuliaan yang setinggi-tingginya. Dia ingin supaya mereka itu mencapai anak tangga yang paling tinggi dalam tangga itu, supaya mereka dapat melangkah dari sana ke dalam kerajaan Allah. AML 148.3