Jikalau tiap-tiap orang insyaf akan tanggungannya kepada Allah terhadap pengaruh dirinya sendiri, maka ia tidak akan mau bermalas, melainkan ia akan memperbaiki kecakapannya serta melatih tiap-tiap kuasanya, supaya ia bisa bekerja bagi Dia, yang sudah membeli dia dengan darahNya sendiri. AML 172.1
Terutama orang-orang muda harus merasa, bahwa mereka harus mendidik pikirannya serta memakai tiap-tiap kesempatan supaya menjadi terpelajar, supaya mereka bisa mengadakan satu pekerjaan yang berkenan kepadaNya, yang sudah memberi hidupNya yang sangat mahal bagi mereka itu. Dan janganlah seorang keliru dengan berpikir, bahwa ia sudah terpelajar betul, sehingga ia tidak usah lagi mempelajari buku-buku atau alam sendiri. Biarlah ‘masing-masing orang menggunakan tiap-tiap kesempatan yang Tuhan Allah sudah sediakan bagi dia untuk memperoleh segala perkara yang berhubung dengan kenyataan (Wahyu) atau ilmu pengetahuan. AML 172.2
Kita harus belajar memberikan penghargaan yang tepat atas kebenaran kuasa, yang Tuhan Allah telah karuniakan kepada kita. Jikalau seorang muda harus mulai pada anak tangga yang paling bawah, maka janganlah ia tawar hati, melainkan haruslah ia mengambil keputusan untuk menaiki tangga itu dari satu anak tangga kepada anak tangga yang lain sampai ia mendengar suara Yesus yang berkata: “Sabaslah, hai hamba yang baik dan setiawan! atas yang sedikitpun engkau setia; aku akan menetapkan engkau atas hal ihwal yang banyak. Masuklah engkau ke dalam kesukaan tuanmu.” AML 172.3