Go to full page →

BAGIAN VI - PERGERAKAN DORKAS DI DALAM GEREJA PyM 133

Pemikiran Permata PyM 134

Di Yope ada seorang Dorkas, mempunyai jari-jemari terampil yang lebih aktif dari lidahnya. Dia tahu siapa yang membutuhkan pakaian yang menyenangkan dan siapa yang memerlukan rasa simpati, dan dia bebas melayani keinginan kedua golongan itu. Ketika Dorkas meninggal, gereja-gereja di Yope merasa kehilangan. Tidak heran kalau mereka berkabung dan menangis atau air mata mereka berjatuhan pada tanah liat yang tak bernyawa itu. Dia begitu bernilai tinggi bahwa dengan kuasa Allah dia dibawa pulang dari tanah musuh, agar keterampilan dan tenaganya masih menjadi berkat bagi orang lain. PyM 134.1

Kesetiaan yang demikian, penuh dengan kesabaran, doa dan ketabahan sebagaimana yang dimiliki oleh orang-orang saleh milik Allah itu masih langka; namun jemaat tidak bisa mengalami kemakmuran tanpa sifat itu. Itu diperlukan dalam gereja, di Sekolah Sabat, dan di masyarakat sosial. Banyak yang bergabung dalam hubungan gereja dengan sifat tabiat yang alami yang tidak dikalahkan: dan dalam satu krisis, ketika roh kuat yang berpengharapan diperlukan, mereka kalah dengan kekecewaan dan mereka membawa beban pada gereja: dan mereka tidak melihat bahwa ini salah. Pekerjaan tidak memerlukan orang seperti itu, karena mereka tak dapat dipercayai; tetapi selalu tersedia panggilan untuk para pekerja yang teguh dan takut akan Allah yang tidak kalah pada hari kesengsaraan.—Testimonies, jld. 5, hlm. 304. PyM 134.2