Kita melakukan semua hal yang dapat kita lakukan dalam bagian kita untuk mengadakan pergumulan yang baik di dalam iman. Kita akan bergumul, bekerja, berjuang dan menderita untuk masuk ke dalam gerbang kesukaran. Kita harus menempatkan Yesus berada di depan kita. Dengan tangan yang bersih, dengan hati yang tulus, kita berusaha untuk memuliakan Allah dalam semua jalan kita. Pertolongan telah disiapkan bagi kita di dalam Dia yang berkuasa untuk menyelamatkan. Roh kebenaran dan terang mempercepat dan memperbarui kita dengan cara-cara yang misterius; karena semua perbaikan kerohanian adalah berasal dari Allah, bukan dari dalam diri kita sendiri. Pekerja yang benar akan memiliki kuasa Ilahi untuk membantunya, tetapi pekerja yang menganggur tidak akan ditopang oleh Roh Allah. IP 74.2
Dalam satu segi kita mengerahkan seluruh tenaga kita, berjuang untuk semangat dan pertobatan, untuk membersihkan tangan dan menyucikan hati dari setiap kekotoran; kita harus mencapai standar yang tertinggi, dan percaya bahwa Allah akan menolong kita dalam setiap usaha kita. Kita harus mencari untuk mendapatkan, dan mencari di dalam iman; kita harus mengetuk, supaya pintu dapat dibukakan. Alkitab mengajarkan bahwa semua hal mengenai keselamatan kita adalah bergantung kepada tindakan kita. Jika kita binasa, maka ini adalah tanggung jawab kita sendiri. Jika ketetapan telah dibuat, dan kita menerima persyaratan Allah, kita dapat berpegang kepada kepastian akan kehidupan yang kekal. Kita harus datang kepada Allah dengan iman, kita harus rajin untuk melakukan panggilan dan pilihan pribadi kita dengan pasti. IP 74.3
Pengampunan dosa dijanjikan kepada mereka yang bertobat dan percaya; mahkota kehidupan akan menjadi pahala bagi yang setia sampai akhir. Kita dapat bertumbuh dalam kasih karunia melalui kemurahan yang kita telah terima. Kita harus menjaga diri kita tak terlihat bersama dengan dunia ini jika kita ingin ditemukan tak bercela pada hari Allah. Iman dan perbuatan bekerja bersama-sama; mereka berjalan secara harmonis dalam pekerjaan mengalahkan diri. Perbuatan tanpa iman adalah mati, dan iman tanpa perbuatan adalah mati. Perbuatan tidak akan dapat menyelamatkan kita; hanya karena kebaikan Kristus yang mewakili kita. Melalui iman kepada-Nya, Kristus akan membuat usaha kita yang tidak sempurna diterima Allah. Iman yang dituntut untuk kita miliki bukanlah iman yang tidak melakukan apa-apa; iman yang menyelamatkan adalah iman yang bekerja berdasarkan kasih dan pemurnian jiwa. Ia yang akan mengangkat tangan yang suci kepada Allah tanpa amarah dan keraguan akan berjalan di dalam hukum-hukum Allah. IP 75.1
Jika kita menginginkan pengampunan dari dosadosa kita, pertama kali kita harus mengerti kenyataan dari dosa, yang selanjutnya kita akan bertobat dan menghasilkan buah-buah pertobatan. Kita harus memiliki dasar yang kuat akan iman kita; dasar itu harus ditemukan dalam Firman Allah, dan hasilnya akan terlihat dalam penurutan pada kehendak Allah. Rasul berkata: “Tanpa... (kesucian) tidak seorang pun akan melihat Tuhan” (Ibrani 12:14). IP 76.1
Iman dan perbuatan akan menyeimbangkan dan membuat kita berhasil dalam usaha menyempurnakan tabiat Kekristenan. Yesus berkata: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21). Berbicara tentang makanan yang sementara, Rasul berkata, “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2 Tesalonika 3:10). Aturan yang sama berlaku pada pertumbuhan kerohanian; jika ada yang ingin mendapatkan roti kehidupan, biarlah ia berusaha mendapatkannya. IP 76.2
Kita hidup pada suatu periode yang penting dan menarik dari sejarah dunia ini. Kita memerlukan iman lebih dari yang kita miliki sebelumnya; kita harus lebih berpegang teguh ke atas. Setan bekerja dengan sekuat tenaga untuk memenangkan kita, karena dia tahu sudah sangat singkat waktunya. Paulus mempunyai suatu ketakutan dan gemetar dalam mengerjakan keselamatannya; dan janganlah kita merasa takut kalau tidak janji-janji-Nya akan me-ninggalkan kita. Apakah ada dari kita yang terlihat kekurangan janji-janji-Nya, dan membuktikan diri kita tidak layak akan kehidupan yang kekal? IP 76.3