Banyak yang dapat dikatakan kepada orang muda mengenai kesempatan mereka untuk menolong pekerjaan Allah dengan belajar berhemat dan me-nyangkal diri. Banyak yang beranggapan bahwa mereka harus menikmati kesenangan ini dan itu, dan untuk melakukan ini, mereka membiasakan diri hidup sejauh yang dapat dicapai pendapatan mereka. Allah menghendaki kita untuk berbuat lebih baik di dalam hal ini. . . . NP 154.4
Walaupun mungkin miskin, orang muda yang rajin dan hemat dapat me nabung sedikit untuk pekerjaan Allah. Ketika saya masih berumur dua belas tahun, saya menyadari apa artinya menghemat. Bersama saudara pe-rempuan saya, saya belajar berdagang dan walaupun kami hanya mendapat keuntungan dua puluh lima sen sehari, dari jumlah ini kami sanggup mena-bung sedikit untuk diberikan kepada misi. Kami tabung sedikit demi se-dikit hingga mencapai jumlah tiga puluh dolar. Lalu bila pekabaran tentang kedatangan Tuhan yang segera itu sampai kepada kami, menghimbau bantuan berupa tenaga manusia maupun uang, kami merasa itulah kesempatan untuk menyerahkan tiga puluh dolar itu kepada ayah, memintanya untuk menggunakan uang itu membiayai pencetakan traktat-traktat dan pampletpamplet yang berisi pekabaran untuk dikirimkan kepada mereka yang berada dalam kegelapan. NP 155.1