Pandangan Baru tentang Surga —Sungguh suatu sukacita bagi para murid untuk mengetahui bahwa mereka memiliki seorang sahabat di surga untuk membela mereka! Melalui kenaikan Kristus yang terlihat, semua pandangan dan perenungan tentang surga berubah. Sebelumnya mereka memandang surga sebagai tempat dari ruang yang tak terbatas, dihuni oleh roh tanpa wujud. Sekarang surga terhubung dengan ajaran Yesus, yang mereka cintai dan hormati di atas semua orang lain, dengan siapa mereka berbincang dan melakukan perjalanan, dengan siapa mereka menangani persoalan, bahkan dalam tubuh kebangkitan-Nya, yang telah mengucapkan harapan dan penghiburan kepada hati mereka, dan yang sementara kata-kata ada di bibir-Nya, telah diangkat di depan mata mereka, nada suara-Nya datang kembali kepada mereka sementara malaikat dengan kereta kuda berawan menerima Dia: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Sg 79.1
Surga tidak lagi kelihatan di depan mereka sebagai ruang yang tak terbatas, tak dapat dimengerti, dipenuhi dengan roh-roh yang tak berwujud. Sekarang mereka melihat surga sebagai rumah masa depan mereka, di mana istana telah dipersiapkan buat mereka oleh Penebus mereka yang pengasih. Doa dipenuhi dengan minat baru, karena itu adalah persekutuan dengan Juruselamat mereka. Dengan emosi yang baru dan menggetarkan hati, serta keyakinan yang teguh bahwa doa mereka akan dijawab, mereka berkumpul di ruang atas untuk mempersembahkan permohonan mereka dan menuntut janji Juruselamat, yang telah berkata, “ Mintalah, dan kamu akan menerima, dan sukacitamu akan penuh.” Mereka berdoa di dalam nama Yesus. Sg 79.2
Mereka memiliki Injil untuk dikhotbahkan— Kristus dalam bentuk manusia, seorang yang penuh kesengsaraan; Kristus dalam penghinaan, ditangkap oleh tangan orang-orang berdosa dan disalibkan; Kristus dibangkitkan, dan naik ke surga, ke hadirat Allah, untuk menjadi pembela manusia; Kristus akan datang kembali dengan kuasa dan kemuliaan agung di awan-awan. — The Spirit of Prophecy 3, hlm. 262, 263 dikutip dalam The SDA Bible Commentary , jld. 6, 1054. Sg 80.1
Yesus yang Sama —Kristus telah naik ke surga dalam rupa manusia. Murid-murid telah melihat awan menerima Dia. Yesus yang sama yang telah berjalan dan bercakap-cakap dan berdoa dengan mereka, yang telah memecah-mecahkan roti dengan mereka; yang telah bersama-sama dengan mereka dalam perahu mereka di danau; dan yang pada hari itu juga telah mendaki Bukit Zaitun dengan mereka — Yesus yang sama kini sudah pergi untuk duduk bersama Bapa ditakhta-Nya, dan malaikat-malaikat telah memastikan kepada mereka bahwa Oknum yang sama yang mereka lihat naik ke surga, akan datang kembali sama seperti Ia telah naik. Ia akan datang “dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia.” Sg 80.2
“Maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.” “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” Wahyu 1:7; 1 Tesalonika 4: 16; Matius 25: 31. Demikianlah akan digenapi janji Tuhan sendiri kepada murid-murid-Nya, “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” Yohanes 14: 3. Sudah selayaknya murid-murid itu bergembira dalam pengharapan akan kedatangan Tuhan.— Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 490,491. Sg 80.3
Murid-murid sedang memandang dengan sungguh-sungguh ke surga ketika “tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orangorang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga” Kis. 1:10, 11. Sg 81.1
Janji tentang kedatangan Kristus yang kedua kali harus tetap segar dalam pikiran muridmurid-Nya. Yesus yang sama yang mereka lihat sedang naik ke surga, akan datang kembali, untuk membawa kepada-Nya mereka yang ada di bawah yang telah memberikan dirinya dalam Pelayanan-Nya. Suara yang sama yang berkata kepada mereka, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman,” akan mengatakan kepada mereka selamat datang ke hadirat-Nya dalam kerajaan surga.— Alfa dan Omega , jld. 7, hlm. 28. Sg 81.2
Kita akan Melihat Dia dalam Keadaan-Nya yang Sebenarnya —Ketika anak-anak Allah telah berada dalam kehidupan kekekalan, mereka akan “melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” 1 Yohanes 3: 2. Mereka akan berdiri di hadapan takhta, diterima oleh Allah yang Penuh Kasih. Semua dosa mereka telah dihapuskan, semua pelanggaran mereka telah ditanggung. Sekarang mereka dapat melihat takhta Allah yang agung tanpa batas. Mereka telah mengambil bagian bersama Kristus di dalam penderitaan-Nya, mereka telah menjadi pekerja bersama-sama dengan Dia dalam rencana penebusan, dan mereka mengambil bagian bersama-Nya dalam sukacita melihat jiwa-jiwa yang diselamatkan di dalam kerajaan Allah, di sana untuk memuji Allah sepanjang masa.— Testimony for the Church , jld. 9, hlm. 285. Sg 81.3
“Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.” Kemenangan akan menjadi upah yang dianugerahkan ketika para pekerja yang setia berkumpul di takhta Allah dan Anak Domba. Ketika Yohanes dalam keadaan fana melihat kemuliaan Allah, ia jatuh seperti orang mati; dia tidak bisa menahan penglihatan itu. Tetapi ketika manusia memiliki kehidupan yang kekal, ditebus sama seperti Yesus, mereka akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang se-benarnya. Mereka berdiri di depan takhta, menandakan bahwa mereka diterima. Semua dosa mereka dihapuskan, semua pelanggaran mereka ditanggung. Sekarang mereka dapat melihat keagungan tanpa batas dari takhta Allah. Mereka telah mengambil bagian bersama Kristus dalam penderitaan-Nya, mereka telah menjadi pekerja bersama-sama dengan-Nya dalam rencana penebusan, maka mereka adalah pengambil bagian bersama-Nya dalam sukacita menjaga jiwa-jiwa yang diselamatkan untuk memuji Allah sepanjang masa. — Testimonies for the Church , jld. 5, hlm. 467. Sg 82.1
Raja Surga — Ketika Kristus datang ke dunia ini untuk pertama kalinya, Dia datang dengan merendahkan diri dan tidak dikenal, hidup-Nya di dunia ini merupakan suatu kehidupan yang menderita dan miskin. ... Pada kedatangan-Nya yang kedua kali semuanya itu akan berubah. Ia datang bukan sebagai seorang terpidana yang dikelilingi oleh orang-orang hina yang mencari Dia, tetapi sebagai Raja Surga. Kristus akan datang dalam kemuliaan-Nya sendiri, dengan kemuliaan Bapa-Nya, dan dengan kemuliaan para malaikat suci. Berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa malaikat suci, dalam keindahan anak-anak Allah yang telah menang, yaitu mereka yang memiliki kesukaan dan kesenangan yang tak terkatakan, akan menyertai Dia dalam perjalanan-Nya. Gantinya sebuah mahkota duri, Ia mengenakan mahkota kemuliaan—suatu mahkota di atas segala mahkota. Gantinya sebuah jubah ungu, Ia mengenakan sebuah jubah putih bersih, “tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu” Markus 9: 3. Dan pada jubah-Nya tertulis sebuah nama “Raja di atas segala raja, Tuan di atas segala tuan.”— The Review and Herald, 13 November 1913 dikutip dalam God’s Amazing Grace, hlm. 358. Sg 82.2
Diterima dalam Sukacita-Nya —Ia yang mem-berikan hidup-Nya yang berharga bagi mereka yang melalui anugerah-Nya menggerakkan hati mereka untuk bertobat, yang menyadarkan mereka kepada kebutuhan pertobatan, sekarang menerima mereka ke dalam kesukaan-Nya. Oh, betapa mereka mencintai Dia! Kenyataan atas pengharapan mereka adalah lebih besar daripada yang mereka harapkan. Sukacita mereka lengkap, dan mereka mengambil mahkota yang berkilauan dan menaruhnya di kaki Penebus mereka. — RH 18 Juni 1901 dikutip dalam Nasihat Penatalayanan, hlm. 188. Sg 83.1
Nasib Seseorang Ditetapkan pada Kedatangan Kedua Kali—Tidak ada Iblis secara literal, dan percobaan setelah kedatangan Kristus, dengan ce- cenusia di hadapan takhta Allah Bapa, dan sepanjang zaman kekekalan satu dengan bangsa yang telah ditebus-Nya — Anak Manusia. Semua ini dilakukan supaya manusia dapat diangkat dari puing-puing kebinasaan dosa agar dengan demikian manusia dapat memantulkan kasih Allah serta membagikan kegembiraan kesucian itu.— Kebahagiaan Sejati, hlm. 15. Sg 83.2
Umat Tebusan Kemuliaan Utama Kristus — Dalam doa pengantaraan Yesus dengan BapaNya, Dia menyatakan bahwa Dia telah memenuhi persyaratan yang mengharuskan Bapa untuk memenuhi bagian-Nya dalam kontrak yang dibuat di surga, sehubungan dengan kejatuhan manusia. ... Dia menyatakan diri-Nya dimuliakan di dalam mereka yang percaya kepada-Nya. Gereja, dalam nama-Nya, harus mengangkat kesempurnaan yang mulia dalam pekerjaan yang Dia telah mulai; dan ketika gereja itu akhirnya ditebus dalam Firdaus Allah, Dia akan memandang penderitaan jiwa-Nya dan dipuaskan. Sampai kehidupan yang kekal, umat percaya yang telah ditebus akan menjadi kemuliaan utama-Nya.— The Spirit of Prophecy 3, hlm. 260, 261 dikutip dalam Sons and Daughters of God, hlm. 296. Sg 86.1
Akan Mengenakan Kemanusiaan Sepanjang Masa — Kristus terangkat ke surga, mengenakan kesucian, kemanusiaan yang suci. Dia mengambil kemanusiaan ini bersama-Nya ke dalam istana surgawi, dan sampai masa kekekalan Dia akan mengenakannya, sebagai seorang yang sudah menebus setiap manusia dalam Kota Allah, Dia yang telah memohon di hadapan Bapa, “Aku telah mengukir mereka di telapak tanganku.” Telapak tangan-Nya meninggalkan bekas akibat luka yang Ia terima. Jika kita terluka dan remuk, jika kita mempunyai masalah yang sulit teratasi, biarlah kita mengingat betapa banyak penderitaan Kristus bagi kita. Biarlah kita duduk bersama dengan saudara-saudara kita di surga di dalam Kristus. Biarlah kita membawa berkat surga ke dalam hati kita. Sg 86.2
Yesus mengambil sifat kemanusiaan, untuk mengungkapkan kepada manusia kasih yang murni, tidak egois, untuk mengajari kita bagaimana mengasihi satu sama lain. Sg 87.1
Sebagai manusia, Kristus terangkat ke surga. Sebagai manusia, Dia adalah pengganti dan jaminan bagi kemanusiaan. Sebagai manusia Dia hidup menjadi pengantara bagi kita. Dia mempersiapkan tempat bagi semua orang yang mengasihi Dia. Sebagai manusia Dia akan datang lagi dengan kuasa dan kemuliaan, untuk menerima anak-anak-Nya. Dan itu yang seharusnya memberikan sukacita dan rasa syukur kepada kita, bahwa Allah “pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya.” Maka kita boleh mendapatkan jaminan kekal sehingga seluruh alam semesta yang tidak jatuh tertarik pada pekerjaan besar Yesus yang datang ke dunia untuk selesaikan, bahkan sampai penyelamatan manusia.— Ms, hlm. 16, 1890 dikutip dalam The SDA Bible Commentary, jld. 5, 1125, 1126. Sg 87.2
Kristus telah membawa kemanusiaan-Nya kepada kekekalan. Dia berdiri di hadapan Allah sebagai wakil kita. Ketika kita mengenakan jubah pernikahan dari kebenaran-Nya, kita menjadi satu dengan Dia, dan Dia berkata kepada kita, “mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.” Orang-orang kudus-Nya akan melihat Dia di dalam kemuliaan-Nya, tanpa adanya selubung. — The Youth’s Instructor, 28 Oktober 1897 dikutip dalam The SDA Bible Commentary, jld. 7, hlm. 925. Sg 87.3
Kemanusiaan Kristus Penjamin Kesetiaan Allah — Kita memiliki semua yang dapat kita minta untuk menginspirasi kita dengan iman dan keper-cayaan kepada Allah. Dalam istana-istana dunia, ketika seorang raja akan membuat janji terbesarnya untuk meyakinkan orang-orang akan kebenarannya, dia menyerahkan anaknya sebagai jaminan, untuk ditebus sampai dia memenuhi janjinya; dan lihatlah pada janji kesetiaan Bapa; karena Dia akan meyakinkan orang-orang dari majelis kekekalanNya, Dia memberikan Putra-Nya yang tunggal untuk datang ke dunia, untuk mengambil sifat kemanusiaan, tidak hanya untuk tahun-tahun kehidupan yang singkat, tetapi untuk mempertahankan sifat kemanusiaan di istana surgawi, janji kekal dari kesetiaan Tuhan. Oh, betapa dalamnya kebijaksanaan dan kasih Allah! “ Lihatlah, betapa be-sarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah” 1 Yohanes 3: 1. — RH 22 Desember 1891 dikutip dalam Selected Messages, jld. 1, hlm. 258. Sg 88.1
Keajaiban Alam Semesta — Inilah misteri dari keilahian bahwa Kristus harus mengambil sifat manusia, dan oleh kehidupan-Nya yang hina, mengangkat manusia untuk mempunyai nilai moral yang sama dengan Allah; bahwa Ia harus membawa sifat alami kemanusiaan-Nya ke takhta Allah, dan di sana Dia mempersembahkan anak-anak-Nya kepada Bapa, untuk dianugerahkan kepada mereka suatu kehormatan yang melebihi kehormatan yang diberikan kepada para malaikat — ini adalah keajaiban alam surgawi, misteri yang ingin dilihat para malaikat. Inilah kasih yang meluluhkan hati orang berdosa. — Ms, hlm. 21, 1900 dikutip dalam Sons and Daughters of God, hlm. 22. Sg 88.2