Go to full page →

Hari Sabat Pd 193

“ Sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu,
supaya orang mengetahui bahwa Akulah Tuhan. ”

Nilai hari Sabat sebagai sarana pendidikan tidak dapat diperkirakan. Apapun milik kita yang diminta Allah dari kita, dikembalikanNya lagi, diperkaya, diubahkan bentuknya dengan kemuliaanNya sendiri. Perpuluhan yang dimintanya dari orang Israel dipersembahkan untuk pemeliharaan di antara manusia, di dalam keindahannya yang gemerlapan, teladan bait suciNya di sorga, lambang kehadiranNya di atas bumi. Begitulah sebagian dari waktu kita yang dimintaNya diberikanNya kembali kepada kita, dibubuhi nama dan capNya. “Itu menjadi peringatan,” kataNya, “di antara Aku dan kamu, sehingga kamu mengetahui bahwa Akulah Tuhan,” sebab “enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari yang ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Keluaran 31:13 ; 20:11. Hari Sabat adalah tanda kuasa penciptaan dan penebusan; ini menunjukkan kepada Allah sebagai sumber kehidupan dan pengetahuan; ini mengingatkan kemuliaan manusia dahulu kala, dan dengan demikian menjadi saksi-saksi rencana Allah untuk menciptakan kita kembali di dalam petaNya sendiri. Pd 193.1

Hari Sabat dan keluarga sama-sama dilembagakan di Eden, dan dalam rencana Allah kedua lembaga ini berhubungan bersama-sama tanpa dapat dipisah-pisahkan. Pada hari ini lebih dari hari yang lain, memungkinkan kita untuk menghayati kehidupan di Eden. Adalah merupakan rencana Allah bagi anggota-anggota keluarga bersatu dalam pekerjaan dan pelajaran, dalam kebaktian dan rekreasi, sang ayah sebagai imam seisi rumah, dan baik ayah maupun ibu merupakan guru dan teman anak-anak. Tetapi akibat dosa, telah mengubah kondisi kehidupan, kepada suatu tingkat yang tinggi mencegah pergaulan ini. Sering kali sang ayah sulit melihat wajah anakanaknya sepanjang minggu. Ia sama sekali hampir tidak mempunyai kesempatan untuk menyatakan persahabatan atau memberikan nasihat. Tetapi kasih Allah telah menentukan suatu batas terhadap tuntutan pekerjaan. Melalui hari Sabat Ia menempatkan tanganNya yang penuh rahmat. Pada hariNya sendiri Ia memberikan kepada keluarga kesempatan untuk bergaul dengan Dia, dengan alam, dan dengan satu dengan yang lain. Pd 193.2

Oleh karena hari Sabat merupakan peringatan kuasa penciptaan, itulah hari di atas hari-hari yang lain manakala kita harus memperkenalkan diri kita sendiri kepada Allah melalui hasil karyaNya. Di dalam pikiran anakanak pikiran utama terhadap hari Sabat harus diikat bersama-sama dengan diindahan benda-benda alam. Berbahagialah keluarga yang dapat pergi ke tempat berbakti pada hari Sabat sebagaimana Yesus dan murid-muridNya pergi ke rumah sembahyang—melintasi ladang-ladang, menyusuri tepi danau, atau melalui hutan kecil. Berbahagialah ayah dan ibu yang dapat mengajar anak-anak mereka tentang firman Allah yang tersurat dengan gambaran yang terdapat pada halaman-halaman buku alam yang terbuka; yang dapat berkumpul di bawah pohon-pohon yang hijau, di udara yang bersih dan segar, untuk mempelajari firman dan menyanyikan pujian kepada Bapa yang di sorga. Pd 194.1

Dengan pergaulan yang demikian para orang tua dapat mengikat anakanaknya ke hati mereka, begitu juga dengan Allah, dengan ikatan yang tidak dapat terputus sama sekali. Pd 194.2

Sebagai suatu sarana pendidikan kecerdasan, kesempatan-kesempatan hari Sabat tidak dapat dinilai. Biarlah pelajaran Sekolah Sabat dipelajari, bukan dengan melihat sekilas pada pelajaran Kitab Suci pada hari Sabat pagi, tetapi dengan mempelajarinya dengan hati-hati pelajaran minggu berikutnya pada sore hari Sabat, dengan mengulanginya atau mencari ilustrasinya selama pekan itu berlangsung. Dengan demikian pelajaran akan terpatri di dalam ingatan, sebagai harta yang tidak pernah akan lenyap sama sekali. Pd 194.3

Ketika mendengarkan khotbah, biarlah para orang tua dan anak-anak mencatat ayat dan kutipan Kitab Suci, dan sebanyak-banyaknya garis pemikiran, bersama-sama mengulanginya di rumah. Ini akan merupakan langkah yang jauh ke arah meringankan kelelahan seperti kebiasaan anak-anak ketika mendengarkan khotbah, dan ini akan menumbuhkan suatu kebiasaan memperhatikan dan menghubung-hubungkan pendapat bagi semua orang. Pd 194.4

Renungan dengan tema yang dianjurkan secara demikian akan membuka kepada murid harta yang tidak pernah diimpi-impikannya. Ia akan membuktikan di dalam kehidupannya sendiri kenyataan pengalaman yang dilukiskan dalam kitab suci: Pd 195.1

“Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataanMu, maka aku akan menikmatinya; firmanMu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.” Yermia 15:16. Pd 195.2

“Aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapanMu.” “Lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua. . . . Lagipula hambaMu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.” Mazmur 119:48; 19:11, 12. Pd 195.3