Go to full page →

Suatu Ilustrasi Mengenai MetodaNya Pd 62

“ Aku telah menyatakan namaku kepada orang yang telah kau berikan padaku. ”

Ilustrasi yang paling lengkap mengenai metoda Kristus sebagai guru terdapat dalam pendidikan yang diberikanNya kepada keduabelas murid yang pertama. Kepada orang-orang ini akan dibebankan tanggung jawab yang berat. Ia telah memilih mereka sebagai orang yang dapat dicelupnya dengan RohNya dan yang pantas untuk melaksanakan pekerjaanNya di bumi bila Ia harus meninggalkanNya. Bagi mereka, di atas segala-galanya, Ia memberikan keuntungan dari persahabatanNya sendiri. Melalui pergaulan pribadi Ia memberi kesan diriNya kepada teman kerja yang dipilihNya. “ Hidup itu telah dinyatakan,” kata Yohanes yang kekasih, “dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi.” I Yoh 1:2. Pd 62.1

Hanya dengan persekutuan yang demikian— persekutuan dari pikiran dengan pikiran, dan hati dengan hati, dari manusia dengan ilahi-dapatlah disampaikan tenaga vital yang merupakan pekerjaan dari pendidikan yang benar untuk diberikan. Hanya kehidupan saja yang memperoleh kehidupan. Pd 62.2

Dalam melatih murid-muridNya, Juruselamat mengikuti sistem pendidikan yang didirikan pada mula pertama. Dua belas murid yang dipilih mula-mula, dengan beberapa orang lain yang dengan perantaraan pelayan kepada kebutuhannya dari waktu ke waktu dihubungkan dengan mereka, membentuk keluarga Yesus. Mereka itu bersama Dia dalam rumah, di meja, di kamar, di ladang. Mereka menyertai Dia dalam perjalananNya, turut merasakan percobaan dan kesukaranNya dan, sebagaimana adanya memasuki pekerjaanNya. Pd 62.3

Terkadang Ia mengajarkan mereka ketika mereka duduk bersama di kaki gunung, kadang-kadang di tepi pantai, atau dari perahu nelayan, kadangkadang sementara mereka itu berjalan. Setiap kali ia berbicara kepada orang banyak, murid-murid membentuk lingkaran di dalamnya. Mereka mendekati Dia, agar mereka tidak kehilangan sesuatu dari pengajaranNya. Mereka adalah pendengar yang penuh perhatian, ingin memahami kebenaran yang harus mereka ajarkan kepada seluruh negeri, dan seluruh lapisan ma-syarakat. Pd 63.1

Murid Yesus yang pertama dipilih dari kalangan rakyat jelata. Mereka itu orang yang sederhana, buta huruf, nelayan dari Galilea; orang yang tidak terpelajar dalam ilmu serta adat kebiasaan para rabi, tetapi terlatih oleh disiplin yang keras dalam mencari nafkah dan kesukaran. Mereka adalah orang yang mempunyai kemampuan yang dibawa lahir dan memiliki roh yang suka diajari; orang yang dapat diajar dan dibentuk guna pekerjaan Juruselamat. Di kalangan khalayak ramai ada banyak pencari nafkah yang tabah melakukan tugasnya sehari-hari, tidak menyadari kekuatan yang tersembunyi, yang jika dibangunkan untuk bertindak, akan menempatkan dia di tengah pemimpin besar dunia. Demikianlah orang yang dipanggil oleh Juruselamat untuk menjadi teman sekerja dengan Dia. Dan mereka mempunyai keuntungan mendapat pendidikan tiga tahun, oleh pendidik yang terbesar yang pernah dikenal dunia ini. Pd 63.2

Dalam diri murid-murid yang pertama ini terlihat aneka ragam yang jelas. Mereka akan menjadi guru-guru dunia ini, dan mereka mewakili pelbagai ragam tabiat. Ada Levi Matius, si pemungut cukai, dipanggil dari kegiatan dagang dan pengabdi kepada Roma; Simon yang penuh semangat, musuh yang tidak mau berkompromi dengan kekuasaan raja; Petrus, yang suka mengikuti dorongan hatinya, dan merasa diri mampu, dengan Andreas saudaranya; Yudas orang Yudea, rapih, cerdas dan licik; Filipus dan Thomas, setia dan ikhlas, namun susah untuk percaya; Yakub yang kurang dan Yehuda yang kurang terkenal di antara sesama saudara, tetapi orang yang keras, positif baik dalam kesalahannya maupun dalam ketulusannya; Natanael, seorang anak yang sungguh-sungguh dan percaya; dan anak-anak Zabdi yang ambisius, serta penuh kasih sayang. Pd 63.3

Untuk melaksanakan dengan sukses pekerjaan yang telah ditugaskan, murid-murid itu, yang jauh berbeda dalam ciri-ciri alamiah, dalam latihan dan kebiasaan hidup, perlu mempunyai satu perasaan, pikiran dan tindakan. Persatuan ini adalah tujuan Kristus. Untuk tujuan inilah Ia berusaha membawa mereka ke dalam persekutuan dengan diriNya. Beban pekerjaanNya bagi mereka terungkap dalam doaNya kepada Bapa, “ supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita... agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” Yoh 17:21-23. Pd 63.4