Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pendanhuluan

    Buku ini membahas pokok pelajaran tentang Alkitab, pokok pelajaran yang bukan merupakan sesuatu yang baru, tetapi ditampilkan sedemikian rupa sehingga memberikan kepada pokok pelajaran tersebut satu arti yang baru, menyatakan sumber perbuatan, serta menunjukkan hal-hal yang penting sehubungan dengan pergerakan-pergerakan yang tertentu serta lebih menjelaskan beberapa hal yang di dalam Alkitab dicatat dengan singkat sekali. Dengan demikian peristiwa-peristiwa itu menjadi jelas dan penting sehingga cenderung untuk meninggalkan satu kesan yang baru dan dalam. Terang seperti itu dipancarkan atas catatan Kitab Suci sehingga dapat menyatakan dengan lebih sempurna akan tabiat serta maksud-maksud Allah; untuk menyatakan tipu daya setan dan cara-cara oleh mana kekuasaannya pada akhirnya akan dihancurkan; untuk menyatakan kelemahan hati manusia serta menunjukkan bagaimana anugerah Allah telah menyanggupkan manusia supaya menang di dalam peperangan melawan kejahatan. Semuanya ini adalah selaras dengan apa yang Allah telah nyatakan akan menjadi tujuanNya di dalam membukakan kepada manusia kebenaran-kebenaran firmanNya. Alat oleh mana kenyataan-kenyataan ini telah diberikan akan ternyata—bila diuji oleh Alkitab—sebagai salah satu metode yang masih digunakan Allah untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia. Pada waktu manusia masih dalam keadaannya yang suci dan tidak berdosa mereka memperoleh petunjuk yang langsung dari Khaliknya. Sekarang ini tidak demikian halnya. Tetapi manusia tidak dibiarkan begitu saja tanpa adanya seorang guru Ilahi yang telah disediakan Allah sebagai wakilNya, yaitu Roh Kudus. Jadi kitapun mendengar rasul Paulus menyatakan bahwa satu “penerangan” ilahi yang tertentu adalah merupakan kesempatan pengikut Kristus; dan bahwa mereka telah “diterangi” dengan cara dijadikan sebagai “orang-orang yang mengambil bahagian dalam Rohulkudus”. Ibrani 10:32; 6:4. Yohanes juga berkata, “Maka kamu ini telah beroleh karunia, yaitu kamu diurapi oleh yang Kudus itu, dan kamu mengetahui segala sesuatu.” 1 Yohanes 2:20. Dan Kristus telah berjanji kepada murid-muridNya, pada waktu Ia akan meninggalkan mereka, bahwa Ia akan mengirimkan kepada mereka Roh Kudus itu sebagai seorang penghibur dan pemimpin untuk memimpin mereka kepada segala kebenaran. Yohanes 14:16, 26.PB1 9.1

    Untuk menunjukkan bagaimana janji ini akan digenapkan kepada gereja itu, rasul Paulus, di dalam dua suratnya, menampilkan pernyataan yang formil bahwa karunia-karunia roh yang tertentu telah ditetapkan di dalam sidang itu untuk mempersatukannya serta menjadi petunjuk-petunjuk hingga kesudahan zaman. 1 Korinti 12; Efesus 4:8-13; Matius 28:20. Bukan itu saja; sejumlah nubuatan-nubuatan yang jelas dan pasti menyatakan bahwa pada akhir zaman akan terjadi suatu kecurahan Roh Kudus secara istimewa dan bahwa gereja itu pada saat kedatangan—Kristus akan memiliki, selama pengalaman-pengalamannya yang terakhir, “kesaksian Yesus”, yaitulah roh nubuat. Kisah Rasul-rasul 2:17-20, 39; 1 Korinti 1:7; Wahyu 12:17; 19:10. Di dalam kenyataan-kenyataan ini kita melihat satu bukti akan penjagaan dan kasih Allah terhadap umatNya; karena kehadiran Roh Kudus sebagai seorang penghibur, guru dan penunjuk jalan bukan dalam cara kerja yang biasa saja melainkan dalam cara yang luar biasa, sangatlah dibutuhkan oleh gereja apabila ia memasuki zaman akhir yang berbahaya lebih daripada saat manapun yang lain daripada pengalaman itu.PB1 9.2

    Kitab Suci menunjukkan bermacam-macam saluran bagi Roh Kudus untuk bekerja di dalam hati dan pikiran manusia untuk menerangi pengertian mereka serta memimpin langkah-langkah mereka. Termasuk di antaranya khayal dan mimpi. Dengan jalan ini Allah masih tetap mengadakan hubungan dengan anak-anak manusia. Dalam hal ini Ia berjanji: “Dengarlah olehmu akan firmanku ini: Jikalau daripada kamu ada barang seorang yang nabi Tuhan adanya, Aku menyatakan diriku kepadanya dengan khayal atau Aku berfirman kepadanya dalam mimpi.” Bilangan 12:6. Dengan cara inilah pengetahuan ilahi yang sangat luarbiasa telah disampaikan kepada Balhum. Maka iapun berkata: “Bahwa Balhum bin Beor yang berkata, dan orang yang dicelikkan matanya itu bersabda! Maka yang berkata ia itu orang yang mendengar firman Allah dan yang mengetahui akan hikmat Allah ta’ala dan yang melihat wajah Allah Mahakuasa, ia itu orang yang telah terjerumus dan yang dicelikkan matanya.” Bilangan 24:15, 16.PB1 10.1

    Itulah sebabnya adalah menjadi sesuatu yang menarik perhatian untuk menyelidiki kesaksian Kitab Suci tentang berapa jauhnya Tuhan merencanakan agar Roh itu menyatakan diriNya di dalam gereja selama masa percobaan manusia.PB1 10.2

    Setelah rencana keselamatan diadakan, Allah, sebagaimana telah kita lihat, masih tetap berhubungan dengan manusia di seberang jurang yang diakibatkan oleh dosa melalui pelayanan AnakNya dan malaikat-malaikat suci. Kadang-kadang Ia berbicara langsung dengan mereka, sebagaimana halnya dengan Musa, tetapi yang lebih sering ialah melalui mimpi dan khayal. Peristiwa-peristiwa seperti ini jelas sekali dicatat di dalam seluruh Kitab Suci dan mencakup segala zaman. Henokh, generasi Adam yang ketujuh, melihat ke depan melalui roh nubuatan kedatangan Kristus yang kedua kalinya dalam kuasa dan kemuliaan serta berkata, “Tengoklah, Tuhan datang dengan puluhan ribu umat suciNya.” Yehuda 14. “Diucapkan oleh orang yang digerakkan oleh Rohulkudus.” 2 Petrus 1:21. Jikalau pekerjaan roh nubuatan itu pada waktu-waktu tertentu kelihatannya hampir lenyap, bilamana kerohanian orang banyak merosot, roh itu tetap menandai semua krisis-krisis besar di dalam pengalaman gereja dan masa-masa peralihan dari satu zaman ke zaman yang lain. Bilamana satu zaman yang ditandai oleh penjelmaan Kristus itu tiba, bapa dari Yahya Pembaptis telah dipenuhi oleh Roh Suci dan bernubuat. Lukas 1:67. Kepada Simeon dinyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Tuhan; dan bilamana orang tua Yesus membawa Dia ke kaabah agar Ia disunat, dengan digerakkan oleh Roh, Simeon masuk ke dalam kaabah lalu memangku bayi Yesus, memberkatiNya dan bernubuat tentang Dia. Dan Hanna, seorang nabiah, masuk ke dalam kaabah pada saat yang sama itu dan menerangkan tentang Dia kepada semua yang menunggu-nunggu penebusan di Yerusalem. Lukas 2:26,36.PB1 10.3

    Kecurahan Roh Kudus yang akan menyertai pengabaran Injil oleh pengikut-pengikut Kristus diumumkan oleh nabi dengan kata-kata seperti berikut ini: “Maka kemudian daripada itu akan jadi, bahwa Aku mencurahkan Rohku kepada segala manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat dan orang tua-tuamu akan bermimpi, dan orang terunamu akan melihat beberapa khayal; bahkan, kepada hamba laki-laki dan perempuan juga akan kucurahkan Rohku pada hari itu. Dan Aku akan mengadakan beberapa tanda ajaib di langit dan di atas bumi, darah dan api dan beberapa tiang asap. Maka matahari akan berubah menjadi gelap dan bumipun menjadi darah dahulu daripada datang hari Tuhan yang besar dan hebat itu.” Yoel 2:28-31.PB1 11.1

    Petrus, pada hari Pentakosta, mengutip nubuatan ini untuk menerangkan tentang peristiwa yang terjadi pada saat itu. Lidah-lidah seperti api turun ke atas setiap murid; mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan berkata-kata dengan bahasa-bahasa yang lain. Dan pada waktu pengolok-olok itu menuduh bahwa mereka mabuk oleh anggur, Petrus menjawab: “Karena sekaliannya ini bukannya mabuk seperti sangkamu, sebab baharu pukul sembilan pagi. Tetapi inilah hal yang disabdakan oleh nabi Yoel.” Kemudian ia mengutip dengan sepenuhnya nubuatan yang telah diucapkan oleh nabi Yoel (yang telah dikutip di atas), hanya saja ia telah mengganti kata-kata “kemudian daripada itu” dengan “pada akhir zaman”, sehingga itu berbunyi, “bahwa akan berlaku kelak pada akhir zaman, Aku akan mencurahkan Rohku”, dst.PB1 11.2

    Jelaslah bahwa hanya bagian nubuatan yang berhubungan dengan kecurahan Roh itu saja yang mulai digenapkan pada hari itu; oleh karena pada saat itu tidak ada orang tua yang mendapat mimpi atau orang muda yang mendapat khayal dan bernubuat; tidak ada tanda ajaib darah, api serta tiang awan; dan matahari tidak digelapkan atau bulan menjadi seperti darah pada hari itu; akan tetapi apa yang terjadi pada hari itu adalah merupakan kegenapan daripada nubuatan nabi Yoel. Jelas pula bahwa bahagian nubuatan yang berhubungan dengan kecurahan Roh ini tidaklah digenapkan seluruhnya dalam satu peristiwa itu saja; oleh karena nubuatan itu mencakup seluruh zaman mulai hari itu terus sampai kepada hari Tuhan yang besar itu.PB1 11.3

    Tetapi hari Pentakosta adalah juga merupakan kegenapan daripada nubuatan-nubuatan lain disamping nubuatan nabi Yoel. Itu juga menggenapkan kata-kata Kristus sendiri. Di dalam amanatNya yang terakhir kepada murid-muridNya sebelum Ia disalibkan, Ia berkata kepada mereka, “Aku akan meminta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, . . . yaitu Roh kebenaran itu.” Yohanes 14:16, 17. ‘Tetapi Penolong itu, yaitu Rohulkudus, yang akan disuruhkan oleh Bapa atas namaKu, ialah akan mengajar kepadamu segala perkara itu.” ayat 26. “Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh kebenaran, maka Iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran.” Yohanes 16:13. Dan setelah Kristus bangkit dari antara orang mati, Ia berkata kepada muridmuridNya, “Dan tengoklah, Aku ini menurunkan ke atasmu Perjanjian Bapaku. Tetapi kamu ini nantilah di dalam negeri ini sehingga kamu dilengkapi dengan kuasa dari tempat yang Mahatinggi.” Lukas 24:49.PB1 12.1

    Pada hari Pentakosta murid-murid telah dipenuhi oleh kuasa dari atas. Tetapi janji Kristus ini, sebagaimana halnya nubuatan Yoel, tidaklah terbatas hanya kepada peristiwa itu saja. Oleh karena Ia telah memberikan kepada mereka janji yang sama dalam bentuk yang lain dengan memberikan jaminan bahwa Ia akan beserta dengan mereka senantiasa hingga kesudahan alam ini. Matius 28:20. Markus memberitahukan kepada kita dalam hal apa dan bagaimana caranya Tuhan akan beserta dengan mereka. Ia berkata, “Maka orang itupun pergilah, serta memberitakan di mana-mana, maka Tuhan membantu mereka itu, dan meneguhkan firman itu dengan sekalian tanda ajaib yang mengiringi dia.” Markus 16:20. Dan Petrus, pada hari Pentakosta itu, bersaksi tentang kekekalan daripada pekerjaan Roh yang telah mereka saksikan itu. Pada waktu orang-orang Yahudi yang merasa berdosa itu berkata kepada rasul-rasul, “Apakah yang harus kami perbuat?” Petrus menjawab, “Hendaklah kamu bertobat dan berbaptis masing-masing kamu dengan nama Yesus Kristus akan jalan keampunan dosamu, lalu kamu akan beroleh anugerah Rohulkudus. Karena bagi kamulah Perjanjian itu dan bagi anak-anakmu dan bagi sekalian orang yang jauh-jauh, seberapa banyak yang akan dipanggil masuk oleh Allah kita.” Kisah Rasul-rasul 2:38, 39. Ini tentu menjamin adanya pekerjaan Roh Kudus di dalam gereja, di dalam kenyataan-kenyataan yang istimewa, pada masa mendatang selama rahmat Kristus masih mengundang manusia untuk menerima kasih yang mengampuni itu. Dua puluh delapan tahun kemudian di dalam suratnya kepada orang-orang di Korinti, Paulus membentangkan kepada gereja itu tentang persoalan ini. Ia berkata, “Adapun akan hal segala karunia yang rohani, hai saudara-saudaraku, tiada aku suka kamu tiada mengetahui” —begitu penting hal ini sehingga ia merasa bahwa itu harus dimengerti oleh gereja Kristen. Setelah menyatakan bahwa sekalipun Roh itu satu Ia bekerja dalam berbagai macam cara dan menjelaskan cara-cara yang berbeda itu, ia memberikan gambaran dengan menyebutkan tentang tub uh manusia, dengan berbagai macam anggota-anggotanya untuk menunjukkan bagaimana gereja itu terdiri dari berbagai macam pekerjaan dan karunia. Dan sebagaimana tubuh itu mempunyai anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda, masing-masing mempunyai tugas tersendiri untuk dilaksanakannya, dan semuanya itu bekerja bersama-sama dengan satu tujuan sehingga terjadilah satu keselarasan, begitu juga Roh itu bekerja melalui saluran yang berbedabeda di dalam gereja sehingga terbentuklah satu tubuh agama yang sempurna. Paulus kemudian melanjutkan dengan kata-kata seperti berikut ini: “Maka Allah telah menetapkan beberapa orang di dalam sidang jumaat, pertamatama rasul-rasul, kedua nabi-nabi, ketiga guru-guru, kemudian mujizat, kemudian pula kuasa menyembuhkan orang, pertolongan, pemerintahan, dan jenis-jenis karunia lidah.”PB1 12.2

    Pernyataan bahwa Allah telah menetapkan beberapa orang di dalam gereja, dst., berarti lebih luas daripada hanya sekedar menyatakan bahwa kesempatan selalu terbuka untuk datangnya karunia-karunia itu jikalau keadaan kebetulan mengijinkan. Melainkan itu menyatakan bahwa kesemuanya itu akan menjadi satu bahagian yang tetap daripada tubuh gereja secara rohani, dan jikalau hal-hal ini tidak bekerja dengan aktif maka gereja itu akan berada dalam keadaan yang sama seperti tubuh manusia, yang anggota-anggotanya oleh karena kecelakaan atau penyakit telah menjadi timpang atau lumpuh. Sekali lagi hal itu telah ditetapkan di dalam gereja maka karunia-karunia ini harus tetap berada di sana sampai semuanya itu secara resmi ditiadakan. Tetapi tidak ada catatan bahwa itu akan ditiadakan. ,PB1 13.1

    Lima tahun kemudian rasul itu juga menulis kepada orang-orang Efesus sehubungan dengan karunia-karunia yang sama itu, dengan jelas menyebutkan tujuannya, dan dengan demikian secara tidak langsung menunjukkan bahwa semuanya itu akan tetap berlanjut sampai tujuan itu terlaksana. Ia berkata, “Maka itulah sebabnya kata nas: Tatkala Ia naik ke atas, Ia membawa tawanan yang tertawan, dan Ia telah mengaruniakan beberapa pemberian kepada manusia. . . . Dan Ia sudah mengangkat setengah orang menjadi rasul-rasul, setengah menjadi nabi-nabi, setengah menjadi pemberita Injil, dan setengah menjadi gembala dan guru agama, akan melengkapkan orangorang suci bagi pekerjaan melayani di dalam hal mendirikan tubuh Kristus, sehingga kita sekalian sampai kepada persatuan iman dan marifat Anak Allah, dan menjadi orang-orang yang sudah akil-balig, sehingga bertambahtambah sempurna sama dengan Kristus.” Efesus 4:8,11-13.PB1 13.2

    Gereja belum tiba kepada satu persatuan seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat itu di dalam zaman rasul-rasul; dan segera setelah zaman itu, kemurtadan rohani yang hebat telah mulai melanda gereja; dan tentu saja dalam keadaan kemerosotan ini, kesempurnaan Kristus dan persatuan iman itu tidak tercapai. Dan itu tidak akan tercapai sampai pekabaran rahmat yang terakhir akan memanggil dari tiap-tiap suku dan bangsa, dari tiap tingkatan masyarakat dan dari tiap-tiap agama yang palsu, satu umat yang sempurna di dalam pembaharuan Injil sambil menunggu-nunggu akan kedatangan Anak Manusia. Dan sesungguhnya, jikalau ada satu masa di mana gereja di dalam pengalamannya akan memerlukan pertolongan dari setiap alat yang telah ditetapkan untuk menghibur dan memimpinnya, untuk memberikan dorongan serta perlindungan maka itu tidak lain adalah pada waktu berada di tengah-tengah bahaya akhir zaman bilamana kuasa kejahatan, yang hampir-hampir telah menjadi sempurna oleh pengalaman serta latihan dan perbuatan jahatnya itu, akan menipu sekalian umat yang terpilih dengan cara-cara yang hebat sekali. Oleh sebab itu, sangat tepat sekali adanya nubuatan-nubuatan istimewa sehubungan dengan kecurahan Roh demi keuntungan gereja pada akhir zaman.PB1 14.1

    Namun demikian, di dalam bahan-bahan bacaan dunia Kristen dewasa ini, sering diajarkan bahwa karunia-karunia Roh itu hanyalah terbatas untuk zaman rasul-rasul saja; bahwa semuanya itu diberikan hanya sekedar untuk meneguhkan Injil; dan sekali Injil itu diteguhkan maka karunia-karunia itu tidak lagi dibutuhkan dan sebagai akibatnya karunia-karunia tersebut hilang begitu saja dari gereja. Tetapi rasul Paulus telah mengamarkan orang-orang Kristen pada zamannya bahwa “rahasia durhaka itu” sudah giat dalam usahanya; dan setelah kepergiannya, serigala-serigala yang buas akan masuk ke tengah-tengah mereka dan membinasakan kawanan domba itu, dan bahwa dari antara mereka sendiri akan bangkit orang-orang yang akan mengajarkan ajaran-ajaran palsu yang akan menarik murid-murid supaya mengikut mereka. Kisah 20:29, 30. Oleh sebab itu tidaklah mungkin di saat-saat seperti ini bahwa karunia-karunia yang telah ditetapkan di dalam gereja untuk menjaga mereka dari kejahatan-kejahatan tersebut, sudah berakhir oleh karena telah mencapai tujuannya; oleh karena kehadiran serta pertolongan daripada karunia-karunia tersebut sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti ini lebih daripada waktu rasul-rasul itu masih hidup.PB1 14.2

    Kita mendapati keterangan yang lain di dalam surat Paulus kepada orang Korinti yang menunjukkan bahwa pemikiran yang populer, yang menyatakan bahwa karunia-karunia tersebut hanyalah untuk sementara saja, adalah tidak benar. Dalam suratnya itu ia membedakan antara keadaan sekarang yang tidak sempurna ini dengan keadaan yang mulia dan baka yang akan dicapai oleh orang-orang Kristen pada akhirnya. 1 Korinti 13. Ia berkata (ayat 9, 10), “Karena pengetahuan kita belum sempurna, dan hal kita bernubuat belum sempurna, tetapi apabila yang sempurna itu tiba, maka yang belum sempurna itu akan ditiadakan.” Lebih jauh ia menggambarkan keadaan sekarang ini dengan membandingkannya kepada masa kanakkanak dengan kelemahannya serta kekurangmatangan dalam pikiran dan perbuatan; dan keadaan yang sempurna, kepada keadaan dewasa dengan pandangannya yang lebih jelas, kematangan serta kekuatannya. Dan ia menggolong-golongkan karunia-karunia itu kepada perkara-perkara yang kita butuhkan dalam keadaan sekarang, yang tidak sempurna ini, tetapi apabila keadaan yang sempurna itu telah tiba kita tidak lagi memerlukannya. “Sekarang,” katanya (ayat 12), “kita nampak di dalam cermin muka kelam, tetapi pada masa itu kelak muka bertentangan dengan muka. Maka sekarang pengetahuanku belum sempurna, tetapi pada masa itu aku akan mengetahui sebagaimana aku juga telah diketahui.” Kemudian ia menyebutkan sifatsifat apa yang akan disesuaikan kepada keadaan yang kekal dan yang akan ada pada saat itu, yaitu iman, pengharapan dan kasih, “ketiga perkara inilah; tetapi di dalam ketiganya itu yang terlebih besar ialah kasih.”PB1 15.1

    Ini menjelaskan apa yang dimaksudkan dalam ayat 8; “Kasih itu tidak berkesudahan;” yaitu bahwa kasih sorga akan kekal selama-lamanya, itu adalah merupakan kemuliaan daripada keadaan manusia yang kekal di masa yang akan datang; tetapi “nubuat itu akan ditiadakan;” ini berarti bahwa waktunya akan datang bilamana nubuatan-nubuatan itu tidak akan diperlukan lagi, dan karunia nubuat, sebagai salah satu penolong di dalam gereja, tidak akan digunakan lagi; “dan segala karunia lidah itu akan berhenti;” ini berarti bahwa karunia-karunia lidah tidak akan ada gunanya lagi; “dan segala marifat akan ditiadakan;” ini berarti, pengetahuan, bukan dalam hal yang abstrak, tetapi sebagai salah satu karunia-karunia Roh yang istimewa akan jadi tidak berguna lagi oleh pengetahuan yang sempurna yang akan dikaruniakan kepada kita di dalam dunia yang kekal nanti.PB1 15.2

    Sekarang, jikalau kita berpendapat bahwa karunia-karunia itu hanya berlaku pada zaman rasul-rasul saja dan sekarang ini tidak lagi, karena tidak diperlukan lagi, maka berarti kita berpendirian bahwa zaman rasulrasul adalah zaman di mana gereja itu bersifat lemah dan kekanak-kanakan di mana segala sesuatu kelihatan kabur; tetapi zaman yang berikutnya, bilamana serigala-serigala yang buas itu masuk dan membinasakan kawanan domba dan di dalam gereja bangkit orang-orang yang mengajarkan ajaranajaran palsu yang menarik murid-murid untuk mengikat mereka, adalah satu zaman yang penuh dengan terang dan pengetahuan, di mana sifat-sifat yang tidak sempurna dan sifat kekanak-kanakan serta pengetahuan yang suram daripada zaman rasul-rasul itu telah berlalu! Karena, ingatlah, bahwa karunia-karunia ini tidak berlaku lagi hanyalah apabila keadaan yang sempurna itu sudah tiba dan oleh sebab keadaan itu sudah tiba sehingga semuanya itu tidak diperlukan lagi. Tetapi tidak seorangpun, jikalau berpikir dengan sungguh-sungguh, akan berusaha mempertahankan pendapat bahwa keadaan rohani zaman rasul-rasul itu lebih rendah daripada zamanzaman lain yang mengikutinya. Dan jikalau karunia-karunia tersebut diperlukan pada zaman itu tentu mereka juga dibutuhkan sekarang ini.PB1 16.1

    Di antara perkara-perkara yang rasul-rasul golongkan dalam suratsuratnya kepada orang-orang di Korinti dan di Efesus sebagai “karunia” yang ditetapkan di dalam gereja, kita dapati “gembala”, “guru”, “penolong”, dan “pemerintahan” dan semuanya ini diakui, di mana saja, masih tetap berlaku di dalam gereja. Kalau demikian mengapatah yang lainnya juga seperti iman, penyembuhan, nubuat dan lain sebagainya tidak diakui? Siapakah yang berwenang untuk membuat garis pemisah dan mengatakan karunia-karunia mana yang telah “dihapuskan” dari gereja, sedangkan semuanya itu, dari awainya, telah sama-sama “ditetapkan” di dalam gereja?PB1 16.2

    Wahyu 12:17 merupakan satu nubuatan bahwa karunia-karunia itu akan dipulihkan kembali pada akhir zaman akhir. Penyelidikan akan kesaksian daripada ayat ini akan meneguhkan pendapat itu. Ayat ini membicarakan tentang benih perempuan yang sisa. Perempuan itu adalah lambang daripada gereja, dan benihnya adalah pribadi anggota-anggotanya yang membentuk gereja dalam setiap waktu; dan benih perempuan “yang sisa” adalah generasi orang Kristen yang terakhir atau mereka yang masih hid up di dunia ini pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Ayat ini lebih jauh menerangkan bahwa mereka ini “memelihara hukum Allah dan mempunyai kesaksian Yesus Kristus;” dan “kesaksian Yesus” itu dijelaskan dalam pasal 19:10 sebagai “roh nubuat”, .yang harus dimengerti sebagai satu hal di antara karunia-karunia itu disebut “karunia nubuat” 1 Korinti 12:9, 10.PB1 16.3

    Ditetapkannya karunia-karunia itu di dalam gereja bukanlah berarti bahwa setiap individu harus memiliki semuanya. Dalam hal ini rasul berkata, (1 Korinti 12:29), “Apakah semuanya rasul? apakah semuanya nabi? apakah semuanya guru? dst. Jawabnya jelas “tidak”; tidak semuanya demikian; tetapi karunia-karunia itu dibagi-bagi di antara anggota-anggota menurut kehendak Allah. 1 Korinti 12:7, 11. Namun demikian, karunia-karunia ini dikatakan telah “ditetapkan di dalam gereja” dan jikalau satu karunia itu diberikan kepada seorang anggota sekalipun, itu dapat diartikan bahwa karunia itu ada “di dalam gereja”, atau bahwa gereja itu “memiliki” nya. Jadi generasi yang terakhir harus memilikinya, dan telah diyakini bahwa memang gereja memiliki kesaksian Yesus atau karunia nubuat.PB1 17.1

    Bahagian lain daripada Kitab Suci yang jelas dituliskan sehubungan dengan zaman akhir menerangkan fakta yang sama pula. 1 Tesalonika 5. Rasul memulaikan pasal ini dengan kata-kata: ‘Tetapi dari hal segala masa dan ketika itu, hai saudara-saudaraku, tak usahlah disuratkan kepadamu. Karena kamu sendiri mengetahui dengan secukupnya bahwa Hari Tuhan itu datang seperti pencuri pada malam.” Di dalam ayat 4, ia menambahkan, ‘Tetapi kamu ini, hai saudara-saudaraku, tiadalah di dalam gelap, sehingga Hari itu menimpa kamu seperti seorang pencuri.” Kemudian ia memberikan kepada mereka beberapa nasihat sehubungan dengan peristiwa itu, di antaranya adalah (ayat 19-21): “Jangan dipadamkan Roh itu; dan nubuatpun jangan diringankan. Hendaklah segala perkara kamu uji, dan yang baik kamu pegang.” Dan dalam ayat 23, ia berdoa agar mereka yang harus ambil bahagian dalam pekerjaan “bernubuat” itu dapat dipelihara sehingga tidak bercacat cela sampai kedatangan Tuhan.PB1 17.2

    Atas dasar pertimbangan-pertimbangan ini apakah kita tidak dibenarkan untuk mempercayai bahwa karunia nubuat akan dinyatakan di dalam gereja pada akhir zaman dan bahwa melalui itu banyak terang kebenaran dan banyak petunjuk-petunjuk yang tepat pada waktunya akan diberikan?PB1 17.3

    Segala sesuatu harus diperlakukan sesuai dengan peraturan rasul: “Hendaklah segala perkara kamu uji, dan yang baik kamu pegang;” dan harus diuji oleh ukuran yang telah ditetapkan oleh Juruselamat: “Oleh buah-buahnya engkau akan mengenali dia?” Dengan satu ajakan untuk mempertimbangkan ukuran tersebut atas nama apa yang disebut sebagai kenyataan daripada karunia nubuatan, kami menghadapkan buku ini kepada pertimbangan mereka yang mempercayai bahwa Alkitab itu adalah firman Allah dan bahwa gereja itu adalah tubuh di mana Kristus adalah kepalanya.PB1 17.4

    U. SmithPB1 17.5

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents