Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pekan Yang Biasa

    Sebagaimana halnya hari Sabat, pekan itu dimulai semenjak penciptaan bumi ini, dan telah dipelihara dan dibawa kepada kita melalui sejarah Alkitab. Allah sendiri telah menetapkan ukuran waktu daripada pekan yang pertama itu sebagai satu contoh bagi pekan berikutnya sampai kepada akhir zaman. Seperti minggu-minggu yang lainnya, pekan yang pertama itu terdiri dari tujuh hari yang biasa. Enam hari digunakan untuk mencipta, pada hari yang ketujuh, Allah telah berhenti, dan kemudian Ia telah memberkati hari itu dan mengasingkannya sebagai satu hari perhentian bagi manusia.PB1 107.1

    Di dalam hukum yang diberikan dari bukit Sinai, Allah mengakui minggu itu dan kenyataan-kenyataan atas mana itu didasarkan. Setelah memberikan perintah; “Ingatlah kamu akan hari Sabat supaya kamu sucikan dia,” dan menyatakan apa yang harus dilakukan dalam enam hari dan apa yang tidak boleh dilakukan pada hari yang ketujuh, Ia menyebutkan alasan untuk perintah tersebut dengan menunjukkan kembali kepada teladanNya sendiri. “Karena dalam enam hari lamanya telah dijadikan Tuhan akan langit dan bumi dan laut dan segala isinya, maka berhentilah Tuhan pada hari yang ketujuh, sebab itulah diberkati Tuhan akan hari sabat itu dan disucikannya dia.” Keluaran 20:11. Alasan ini kelihatannya indah dan mempunyai kekuatan bilamana kita mengerti bahwa hari-hari penciptaan itu adalah hari biasa. Enam hari yang pertama dalam setiap pekan diberikan kepada manusia untuk bekerja, olehkarena Allah telah menggunakan jangka waktu yang sama pada pekan yang pertama itu untuk menciptakan bumi ini. Pada hari yang ketujuh manusia harus berhenti dari pekerjaannya, untuk memperingati hari perhentian Khalik itu.PB1 107.2

    Tetapi sangkaan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada pekan yang pertama-itu membutuhkan ribuan tahun, dengan langsung menyerang dasar hukum keempat. Ini mengartikan bahwa seolah-olah Khalik memerintahkan manusia untuk memelihara pekan yang terdiri dari hari-hari yang biasa itu untuk memperingati satu jangka waktu yang panjang, dan tidak terbatas. Ini bukanlah cara Tuhan dalam memperlakukan mahlukNya. Hal ini membuat samar-samar dan tidak berketentuan akan apa yang sebenarnya telah dibuat dengan jelas. Hal ini merupakan sifat tidak percaya dalam bentuknya yang paling menyesatkan dan berbahaya; sifat yang sebenarnya begitu tersembunyi sehingga itu dianut dan diajarkan oleh banyak orang yang mengaku percaya akan Alkitab.PB1 107.3

    “Dengan firman Tuhan telah jadi segala langit, dan segala tentaranyapun telah jadi dengan hawa mulutnya. Karena berkatalah Ia, maka ia itupun adalah; berfirmanlah Ia maka ia itupun terdiri.” Mazmur 33:6, 9. Alkitab tidak mengakui adanya abad-abad yang panjang di mana dunia ini secara lambat laun mengalami perubahan dari satu keadaan yang kacau balau. Alkitab menyatakan bahwa setiap hari penciptaan itu terdiri dari malam dan siang sebagaimana hari-hari yang lainnya sesudah itu. Pada akhir dari tiap hari penciptaan itu dinyatakan hasil pekerjaan Khalik. Catatan tentang pekan yang pertama itu diakhiri dengan kata-kata: “Maka demikianlah asalnya langit dan bumi pada masa ia itu dijadikan tatkala diperbuat Tuhan Allah akan langit dan bumi.” Kejadian 2:4. Hal ini tidak berarti bahwa hari-hari penciptaan itu lain daripada hari-hari yang biasa. Setiap hari disebut satu generasi oleh karena di dalamnya Allah telah menciptakan hal-hal yang baru.PB1 108.1

    Para ahli ilmu geologi mengakui telah mendapatkan bukti dari bumi ini sendiri bahwa bumi ini jauh lebih tua umurnya dari apa yang diajarkan oleh tulisan nabi Musa. Tulang-tulang manusia dan binatangbinatang, sebagaimana alat-alat peperangan, pohon-pohon yang sudah membatu, dan lain sebagainya, yang jauh lebih besar daripada yang ada sekarang ini, atau yang telah ada sejak ribuan tahun, telah diketemukan, dan dari hasil-hasil penemuan ini diambil kesimpulan bahwa bumi ini telah dihuni lama sebelum masa seperti yang telah dinyatakan dalam catatan tentang penciptaan dalam Alkitab, dan penduduknya itu adalah mahluk-mahluk yang ukurannya jauh lebih besar daripada manusia yang hidup sekarang ini. Dalih seperti ini telah menyebabkan banyak orang yang mengakui percaya akan Alkitab telah berpendapat bahwa hari-hari penciptaan itu merupakan satu jangka waktu yang lama, dan tidak terbatas.PB1 108.2

    Tetapi terpisah dari sejarah Alkitab, ilmu bumi (geologi) tidak dapat membuktikan apa-apa. Mereka yang mendasarkan pendapatnya atas penemuan-penemuan tersebut tidak mempunyai pemikiran yang pasti tentang ukuran manusia, binatang-binatang dan pohon-pohon sebelum Air Bah, ataupun tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada waktu itu. Barang- barang kuno yang diketemukan di dalam bumi ini memang memberikan bukti tentang suatu keadaan yang coraknya berbeda dalam banyak hal dari’ keadaan sekarang ini, tetapi kapan waktunya keadaan tersebut berlaku hanya dapat dipelajari dari Sabda yang diilhamkan itu. Di dalam sejarah tentang Air Bah, firman Allah telah menjelaskan apa yang tidak akan pernah dapat diterangkan hanya oleh ilmu geologi saja. Pada zaman Nuh, manusia, binatang-binatang dan pohon-pohon yang jauh lebih besar daripada yang ada sekarang ini, telah terpendam, dan dengan demikian telah terpelihara sebagai satu bukti kepada generasi mendatang bahwa orang-orang pada zaman Nuh telah dibinasakan oleh Air Bah. Tuhan menghendaki agar penemuan-penemuan akan benda-benda tersebut dapat meneguhkan iman dalam sejarah yang diilhamkan itu; tetapi manusia, dengan dalihnya yang sia-sia, jatuh ke dalam kesalahan yang sama seperti halnya orang-orang pada zaman sebelum Air Bah. Perkara-perkara yang diberikan Allah kepada mereka sebagai satu keuntungan telah diubahkan menjadi satu laknat dengan menyalah-gunakannya.PB1 108.3

    Adalah salah satu usaha setan untuk menuntun manusia agar menerima dongeng orang-orang yang tidak percaya, karena dengan demikian ia dapat mengaburkan hukum Allah, yang sebenarnya jelas, serta mengeraskan manusia untuk memberontak terhadap pemerintahan ilahi. Usahanya itu terutama sekali diarahkan terhadap hukum yang keempat, olehkarena hukum ini dengan jelas menyatakan adanya Allah yang hidup, Khalik pencipta langit dan bumi.PB1 109.1

    Usaha yang terus-menerus diadakan untuk menerangkan, bahwa terciptanya bumi ini adalah diakibatkan oleh sebab alamiah; dan pendapat manusia diterima sekalipun oleh orang-orang yang mengaku dirinya Kristen, untuk menentang ajaran-ajaran Alkitab yang jelas itu. Banyak orang yang menentang penyelidikan akan nubuatan-nubuatan, terutama sekali yang terdapat dalam buku Daniel dan Wahyu, dengan menyatakan bahwa semuanya itu sangat kabur sehingga kita tidak dapat memahaminya; namun demikian orang seperti ini mau menerima pendapat-pendapat para ahli geologi yang berlawanan dengan tulisan nabi Musa. Tetapi jikalau apa yang telah dinyatakan Allah itu sangat sukar untuk dipahami, betapa tidak masuk akal untuk menerima sekedar sangkaan-sangkaan sehubungan dengan apa yang tidak dinyatakanNya!PB1 109.2

    “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selamalamanya,” Ulangan 29:29. Bagaimana Allah menyelesaikan pekerjaan penciptaan tidak pernah dinyatakannya kepada manusia, ilmu pengetahuan manusia tidak akan mampu mengungkapkan rahasia-rahasia Yang Maha Tinggi. KuasaNya untuk mencipta tak terpahami sama seperti adanya Dia.PB1 109.3

    Tuhan telah membiarkan terang dipancarkan ke atas dunia ini baik dalam ilmu pengetahuan juga dalam seni; tetapi bilamana orang-orang yang mengaku berilmu itu mempelajari pokok-pokok pelajaran itu sematamata dari sudut pandangan manusia, pasti mereka akan tiba pada kesimpulankesimpulan yang salah. Boleh jadi tidak salah mengadakan spekulasi lebih jauh daripada apa yang dinyatakan oleh firman Allah, jikalau teori-teori kita itu tidak bertentangan dengan kenyataan yang terdapat di dalam kitab suci; tetapi mereka yang meninggalkan firman Allah dan mencoba untuk menjadikan prinsip-prinsip ilmiah sebagai penyebab daripada hasil pekerjaan Allah sedang hanyut tanpa peta ataupun kornpas di tengah-tengah samudera yang tidak diketahui. Pikiran-pikiran yang paling hebat sekalipun, jikalau tidak dituntun oleh firman Tuhan di dalam penyelidikan mereka, akan tersesat di dalam usahanya untuk mempelajari hubungan antara ilmu pengetahuan dan inspirasi. Olehkarena Khalik dan pekerjaanNya itu sangat jauh melebihi pemikiran manusia sehingga mereka tidak sanggup untuk menerangkannya melalui hukum-hukum Alam, maka mereka meng-anggap bahwa sejarah Alkitab itu tidak dapat dipercaya. Mereka yang meragukan kebenaran catatan-catatan Perjanjian Lama dan Baru, akan melangkah lebih jauh lagi, dan meragukan akan adanya Allah; dan kemudian setelah kehilangan jangkar, merekapun dibiarkan kandas di atas batu karang sifat tidak percaya.PB1 110.1

    Orang seperti ini telah kehilangan kesederhanaan iman. Harus ada satu kepercayaan yang teguh akan kuasa ilahi dari Sabda Allah yang suci itu. Alkitab janganlah diuji oleh pendapat manusia tentang ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia adalah satu penuntun yang tidak dapat diandaikan. Orang-orang yang tidak percaya yang membaca Alkitab sekedar untuk mencari-cari kesalahan, olehkarena ketidaksempurnaan pengertian mereka baik tentang ilmu pengetahuan ataupun inspirasi, bisa mengaku bahwa mereka telah menemukan pertentangan-pertentangan antara keduanya; tetapi bilamana itu dipahami dengan baik, pengetahuan dan ilham adalah sependapat. Musa menulis di bawah pimpinan Roh Allah, dan satu teori ilmu geologi yang benar tidak akan pernah mengaku telah mendapati hal-hal yang bertentangan dengan tulisan-tulisannya itu. Segala kebenaran baik di dalam alam ataupun ilham, adalah sesuai dengan dirinya di dalam segala pernyataannya.PB1 110.2

    Di dalam firman Allah banyak pertanyaan yang ditanyakan yang tidak akan pernah dapat dijawab oleh orang-orang yang paling pintar sekalipun. Perhatian kita ditarik kepada hal-hal ini, untuk menunjukkan kepada kita betapa banyaknya, sekalipun dari perkara-perkara yang sehari-hari, bahwa pikiran manusia, dengan segala hikmat yang dibanggakannya itu, tidak dapat memahami dengan sepenuhnya.PB1 110.3

    Tetapi orang-orang yang berilmu berpikir bahwa mereka dapat memahami hikmat Allah, apa yang telah dilakukanNya dan dapat diperbuatNya. Pendapat yang umum adalah bahwa Allah dibatasi oleh hukum-hukumNya sendiri. Manusia menyangkal atau mengabaikan adanya Allah, mereka merasa dapat menerangkan segala sesuatu, sekalipun tentang cara kerja RohNya di dalam hati manusia; dan merekapun tidak lagi menghormati namaNya atau takut akan kuasaNya. Mereka tidak mempercayai hal-hal yang gaib, karena tidak mengerti hukum-hukum Allah atau kuasaNya yang tidak terbatas untuk melaksanakan kehendakNya melalui hal-hal itu. Sebagaimana lazim digunakan, istilah “hukum alam” itu mencakup apa yang telah didapati oleh manusia sehubungan dengan hukum-hukum yang memerintah dalam dunia alam, tetapi betapa luasnya daerah di mana Khalik dapat bekerja selaras dengan hukum-hukumNya sendiri, tetapi sama sekali di luar pemikiran manusia.PB1 111.1

    Banyak yang mengajarkan bahwa benda mempunyai kuasa yang sangat menentukan—bahwa ada sesuatu yang tertentu yang diberikan kepada benda dan kemudian dengan sendirinya benda itu beraksi melalui tenaga yang terkandung di dalamnya, dan bahwa cara kerja alam ini dijalankan sesuai dengan hukum yang tetap, terhadap mana Allah sendiri tidak dapat campur tangan. Ini adalah ilmu pengetahuan yang palsu dan tidak didukung oleh firman Allah. Alam adalah hamba Khaliknya. Allah tidak meniadakan hukum-hukumNya atau bekerja dengan cara yang bertentangan dengan undang-undangNya, melainkan Ia senantiasa menggunakan hukum-hukumNya itu sebagai alatNya. Alam menyaksikan adanya satu pikiran, satu hadirat, satu kuasa yang aktif yang bekerja di dalam dan melalui hukum-hukumNya. Di dalam alam ini Allah Bapa dan Anak senantiasa bekerja. Kristus berkata, “Bapaku bekerja sampai sekarang ini, dan Akupun bekerja juga.” Yohanes 5:17.PB1 111.2

    Orang-orang Lewi, di dalam nyanyian rohani mereka yang dicatat oleh Nehemiah berkata: “Ya, Tuhan, Engkau juga yang benar! Engkau juga yang sudah menjadikan langit, bahkan langit di atas segala langit serta segala tentaranya dan bumi dan segala sesuatu yang di atasnya . . . dan Engkau juga menghidupkan sekaliannya.” Nehemiah 9:6. Sehubungan dengan dunia ini, pekerjaan Allah telah selesai. Karena “segala perbuatan itu sudah lengkap daripada masa kejadian dunia.” Ibrani 4:3. Tetapi tenagaNya masih tetap diberikan untuk mendukung benda-benda yang telah dijadikanNya. Bukanlah oleh satu alat yang ada pada satu waktu telah digerakkan lalu bekerja seterusnya dengan tenaganya sendiri di mana nadi berdenyut, paru-paru kembang kempis; melainkan setiap tarikan nafas, setiap denyutan jan,tung merupakan satu bukti tentang pemeliharaan yang mencakup semuanya itu dari Dia yang di dalamnya “kita hidup, dan bergerak” Kisah 17:28. Bukanlah oleh satu tenaga yang terkandung di dalam alam ini di mana tiap tahun bumi ini mengeluarkan kelimpahan hasilnya dan bergerak mengelilingi matahari. Tangan Allah memimpin planit-planit serta memeliharakan mereka dalam peredarannya yang teratur di angkasa raya. Ia “yang menghadirkan tentaranya dengan bilangan; yang memanggil sekaliannya itu dengan nama-namanya dari kebesaran kuasaNya dan sangat kuatnya maka satu juapun tiada yang kurang.” Yesaya 40:26. Adalah melalui kuasaNya di mana tanaman bertumbuh, daun-daun bermunculan dan bunga-bunga berkembang. Ia “menumbuhkan rumput di atas gununggunung” (Mazmur 147:8), dan olehNya lembah-lembah menjadi subur. “Semua binatang-binatang yang ada di dalam hutan . . . mendapat makanan dari Allah,” dan setiap mahluk hidup, mulai dari serangga yang terkecil hingga kepada manusia tiap-tiap hari bergantung kepadaNya. Dengan katakata yang indah pemazmur berkata, “Maka segala kejadian itu menantikan akan Dia . . . maka Engkau mengaruniakan dia kepadanya, lalu dikumpulkannya: Maka Engkau membukakan tanganMu lalu ia dikenyangkan dengan kebajikan.” Mazmur 104:20, 21, 27, 28. FirmanNya mengendalikan alam ini: Ia menutupi langit dengan awan-awan serta menyediakan hujan bagi bumi. “Diberinya salju seperti kapas dan dihamburkannya ariz seperti abu.” Mazmur 147:16. “Apabila diberinya bunyi suaranya, maka adalah bunyi air menderu di dalam langit, disuruhnya awan-awan naik daripada ujung bumi, dijadikannya kilat serta dengan hujan dan dikeluarkannya angin dari dalam perbendaharaannya.” Yermia 10:13.PB1 111.3

    Tuhan adalah dasar segala sesuatu. Semua ilmu pengetahuan yang benar selaras dengan pekerjaanNya; semua pendidikan yang benar menuntun kepada penurutan terhadap pemerintahanNya. Ilmu pengetahuan membuka keajaiban-keajaiban yang baru kepada pandangan kita: ia meluncur naik ke angkasa dan menyelidiki kedalaman-kedalaman yang baru: tetapi ia tidak pernah membawa sesuatu dari hasil penyelidikannya yang berlawanan dengan kenyataan ilahi. Ketidaktahuan bisa saja berusaha mendukung pendapat palsu tentang Allah melalui ilmu pengetahuan, tetapi buku alam dan firman yang tertulis itu, saling memberikan terang satu terhadap yang lainnya. Dengan demikian kita dituntun untuk menyembah Khalik itu, dan mempunyai kepercayaan yang disertai pengetahuan akan firmanNya.PB1 112.1

    Tidak ada pikiran manusia yang terbatas itu yang dapat memahami sepenuhnya akan adanya kuasa hikmat serta hasil-hasil ciptaan Yang Tidak Terbatas itu. Penulis yang suci itu berkata; “Engkau juga mengetahui akan hal aku tiada fasik, mengapa maka tiada orang yang melepaskan daripada tanganmu? Tanganmu sudah menjadikan daku dan merupakan daku berkeliling maka engkau hendak membinasakan daku! Ingatlah kiranya, bahwa Engkau sudah merupakan daku seperti tanah liat dan Engkaupun akan mengembalikan aku kepada lebu duli!” Ayub 11:7-9. Otak yang paling cerdas yang ada di atas muka bumi ini tidak akan dapat memahami Allah. Manusia bisa terus-menerus menyelidiki, terus-menerus belajar tetapi akan selalu ada sesuatu yang di luar batas pemikirannya.PB1 112.2

    Namun demikian benda-benda yang telah dijadikan itu menyaksikan tentang kuasa dan kebesaran Allah. “Bahwa segala langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala menyebut akan perbuatan tanganNya.” Mazmur 19:2. Mereka yang menjadikan firman yang tertulis itu sebagai penasihat mereka akan mendapatkan di dalam ilmu pengetahuan satu penolong untuk mengerti akan Allah. “Karena semenjak awal kejadian alam segala sifatnya yang tiada kelihatan, yaitu kodrat dan zat ilahiatnya yang kekal itu, dapat dipandang terang dengan akal di dalam yang dijadikan, supaya mereka itu tiada dapat mendalihkan dirinya.” Rom 1:20.PB1 113.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents