Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Daud Diangkat Menjadi Raja

    Kematian Saul telah menyingkirkan segala bahaya yang telah membuat Daud sebagai orang buangan. Sekarang jalan terbuka bagi dia untuk kembali ke negerinya sendiri. Bilamana hari perkabungan bagi Saul dan Yonatan telah berakhir, “Bertanyalah Daud akan Tuhan, sembahnya: Bolehkah sahaya berangkat dari sini ke salah sebuah negeri Yehuda? Maka firman Tuhan kepadanya: Berangkatlah engkau! Lalu sembah Daud: Ke negeri mana patut sahaya berangkat? Maka firman Tuhan: Ke Hebron.”PB2 308.1

    Hebron terletak dua puluh mil di sebelah utara Birsyeba, dan kira-kira pertengahan jalan antara kota itu dengan Yerusalem. Pada mulanya kota itu disebut Kiryat-arba, kota Arba, bapa daripada bani Enak. Kemudian disebut Mamre, dan di tempat ini terdapat kuburan bapa-bapa, “gua Makhpela.” Hebron telah menjadi milik Kaleb dan sekarang merupakan kota utama Yehuda. Kota itu terletak di dalam sebuah lembah yang dikelilingi oleh bukit-bukit yang subur dan tanah yang amat banyak mendatangkan hasil. Pohon-pohon anggur yang paling indah di Palestina terdapat di perbatasannya, bersama-sama dengan perkebunan zaitun dan pohon buahbuahan lainnya.PB2 308.2

    Dengan segera Daud dan pengikutnya mempersiapkan diri untuk menuruti perintah yang telah mereka terima dari Allah. Keenam ratus tentara yang bersenjata itu, bersama dengan para isteri dan anak-anak mereka, kawanan kambing domba mereka, dengan segera telah berada dalam perjalanan menuju ke Hebron. Apabila karapan ini memasuki kota itu, orang Yehuda sedang menunggu-nunggu hendak menyambut Daud sebagai raja Israel untuk masa mendatang. Persiapan-persiapan segera diadakan bagi pelantikannya. “Disiramnya Daud di sana dengan minyak bau-bauan akan raja segala orang isi rumah Yehuda.” Tetapi tidak ada usaha untuk meneguhkan wewenangnya melalui kekerasan terhadap suku-suku bangsa lain.PB2 308.3

    Salah satu daripada tindakan yang pertama dari raja yang baru dilantik ini adalah menyatakan penghargaannya bagi peringatan akan Saul dan Yonatan. Setelah mengetahui keberanian orang Yabes-gilead dalam mengambil mayat daripada para pemimpin yang gugur itu, dan mengadakan upacara penguburan secara hormat, Daud telah mengirimkan utusannya ke Yabes dengan satu berita, “Keberkatanlah kiranya kamu bagi Tuhan, sebab kebajikan itu telah kamu perbuat akan tuanmu, yaitu akan Saul, dan kamu sudah menguburkan dia. Maka sekarangpun hendaklah Tuhan berbuat kebajikan dan setia akan kamupun, dan lagi aku juga mengaruniai kamu dengan tanda keridlaanku ini, sebab kamu sudah berbuat demikian.” Dan ia telah mengumumkan pengangkatannya ke takhta kerajaan Yehuda dan meminta pengabdian mereka yang telah membuktikan diri setia.PB2 309.1

    Bangsa Filistin tidak menentang tindakan Yehuda mengangkat Daud sebagai raja. Mereka telah bersahabat dengan dia pada waktu ia terbuang, agar supaya mengganggu dan melemahkan kerajaan Saul, dan sekarang mereka mengharapkan olehkarena kebaikan mereka yang dulu terhadap Daud itu, maka perluasan kekuasaannya itu akan pada akhirnya, menjadi keuntungan bagi mereka. Tetapi pemerintahan Daud tidak lepas dari kesulitan. Dengan diadakannya pelantikan terhadap dirinya itu maka mulailah catatan yang gelap sehubungan dengan timbulnya permupakatan serta pemberontakan. Daud tidak duduk di atas takhta kerajaan sebagai seorang pengkhianat; Allah telah memilih dia menjadi raja Israel, dan tidak ada kesempatan diberikan untuk jadi tidak percaya atau menentang kepadanya. Akan tetapi baru saja wewenangnya diakui oleh orang Yehuda, maka melalui pengaruh Abner, Isyboset, anak Saul telah dinyatakan sebagai raja, dan telah mendirikan satu takhta kerajaan sebagai satu saingan terhadap takhta kerajaan Israel.PB2 309.2

    Isyboset hanyalah merupakan satu wakil yang lemah dan yang tidak mempunyai kesanggupan dari keluarga Saul, sementara Daud adalah seorang yang tepat sekali memikul tanggung jawab daripada kerajaan itu. Abner, tokoh yang utama dalam usaha mengangkat Isyboset ke atas takhta kerajaan, pemah menjadi pemimpin bala tentara Saul, dan merupakan orang yang paling menonjol di negeri Israel. Abner mengetahui bahwa Daud telah diangkat oleh Allah ke atas takhta Israel, tetapi setelah memburu dan mengejar dia cukup lama, maka ia tidak menghendaki anak Isai itu menjadi pengganti Saul sebagai raja.PB2 309.3

    Keadaan di bawah mana Abner ditempatkan, telah digunakan untuk me-nyatakan tabiatnya yang sebenarnya, dan menunjukkan dirinya sebagai seorang yang berambisi dan tidak mempunyai prinsip. Ia telah berhubungan dengan akrab sekali dengan Saul dan telah dipengaruhi oleh roh raja itu untuk meremehkan orang yang telah dipilih Allah untuk memerintah atas Israel. Kebenciannya itu telah bertambah-tambah oleh tempelakan Daud yang menyayat hatinya pada waktu buyung air dan tombak raja telah diambil dari sisi raja Saul sementara ia sedang tidur di dalam kemah. Ia mengingat bagaimana Daud telah berseru pada pendengaran raja dan orang Israel, “Bukankah engkau orang laki-laki? siapa gerangan taramu di antara segala orang Israel? Mengapa kiranya maka tiada engkau menunggui akan baginda, tuanmu? .... Tiada baik segala perbuatanmu ini; demi Tuhan yang hidup kamu sekalian akan mati dibunuh juga, sebab tiada kamu menunggui tuanmu, yang sudah disiram bagi Tuhan.” Teguran ini tersimpan di dalam dadanya, dan ia bertekad mengadakan balas dendam dan menimbulkan perpecahan di antara Israel, oleh mana dirinya sendiri bisa ditinggikan. Ia telah menggunakan wakil daripada raja yang sudah mati itu untuk memajukan niat serta hasratnya yang mementingkan diri itu. Ia mengetahui bahwa orang banyak itu mengasihi Yonatan. Kenangan terhadap dirinya selalu diingat, dan peperangan Saul yang pertama dan yang berhasil itu tidak dapat dilupakan oleh tentara-tentaranya. Dengan satu tekad yang bulat, pemimpin pemberontakan ini telah bergerak maju untuk melaksanakan rencananya itu.PB2 309.4

    Mahanayim, di seberang Yarden, telah dipilih sebagai tempat raja, olehkarena tempat itu memberikan perlindungan dari serangan, baik dari Daud ataupun dari orang Filistin. Di tempat ini pelantikan terhadap Isyboset telah diadakan. Pemerintahannya itu mula-mula diakui oleh suku-suku bangsa yang ada di seberang timur sungai Yarden, dan akhirnya diperluas sampai ke seluruh Israel kecuali Yehuda. Dua tahun lamanya anak Saul ini menikmati kehormatannya di tempat yang terpencil ini. Tetapi Abner, yang bermaksud memperluas kekuasaannya terhadap Israel, mengadakan persiapan untuk melancarkan serangan. “Maka lama adalah perang antara isi rumah Saul dengan orang isi rumah Daud, maka makin lama makin lebih kuat Daud, tetapi makin lama makin lebih lemah orang isi rumah Saul.”PB2 310.1

    Akhirnya pengkhianatan telah menggulingkan takhta yang telah didirikan oleh rasa dengki dan ambisi itu. Abner, merasa jemu terhadap Isyboset yang lemah dan tidak mempunyai kesanggupan itu, telah lari kepada Daud, dengan tawaran akan memberikan kepadanya segala suku bangsa Israel. Gagasannya itu diterima oleh raja, dan ia disuruh pergi dengan satu kehormatan untuk melaksanakan rencananya itu. Tetapi penerimaan terhadap seorang tentara yang amat gagah berani dan terkenal itu telah membangkitkan kecemburuan di dalam hati Yoab, pemimpin bala tentara Daud. Ada satu sengketa yang menyangkut hutang darah antara Abner dan Yoab, olehkarena Abner telah membunuh Asahel, saudara Yoab, pada waktu terjadinya peperangan antara Israel dengan Yehuda. Sekarang Yoab, melihat adanya satu kesempatan untuk membalas dendam atas kematian saudaranya itu, dan untuk menyisihkan calon saingannya itu, dengan kejinya telah menggunakan kesempatan itu untuk membunuh Abner.PB2 310.2

    Daud, setelah mendengar kabar tentang pembunuhan ini, berseru, “Bahwa sucilah aku dan kerajaankupun di hadapan hadirat Tuhan sampai selamalamanya daripada darah Abner bin Ner itu. Ia itu dipulangkanlah kiranya kepada kepala Yoab dan kepada segenap isi rumah bapanya.” Mengingat adanya keadaan yang belum beres di dalam kerajaannya, dan kuasa serta kedudukan daripada sipembunuh itu—olehkarena saudara Yoab, Abisai, telah bergabung dengan dia—maka Daud tidak dapat menghukum kejahatan itu dengan hukuman yang adil, namun demikian secara umum ia telah menyatakan rasa jijiknya terhadap tindakan yang telah menumpahkan darah itu. Penguburan Abner telah diadakan dengan disertai penghormatan secara umum. Tentara itu, dengan Yoab sebagai pemimpinnya, telah dituntut untuk ambil bahagian dalam upacara kedukaan itu, dengan memakai jubah yang robek dan pakaian karung. Raja telah menyatakan rasa dukanya dengan berpuasa pada hari penguburannya itu, ia berjalan di belakang peti mayat itu sebagai orang yang paling berduka; dan di kuburan ia telah mengucapkan satu sajak perkabungan yang merupakan satu teguran yang amat menyayat kepada para pembunuhnya. “Maka diperbuat baginda sebiji ratap akan Abner, bunyinya:PB2 311.1

    ‘Patutkah Abner itu sudah mati seperti seorang ahmak?
    Bahwa belum pernah tanganmu diikat,
    Dan belum pernah kakimu dikenakan rantai tembaga;
    Maka seperti orang jatuh oleh orang khianat,
    Demikianlah jatuhmu.’”
    PB2 311.2

    Penghormatan Daud terhadap orang yang pernah menjadi musuh besarnya itu telah memenangkan kepercayaan dan rasa kagum segenap orang Israel. “Demi didengar oleh orang banyak akan titah ini, maka dibenarkannyalah, dan segala sesuatu yang telah diperbuat baginda itu benar kepada pemandangan segenap orang banyak itu adanya. Maka pada hari itu juga diketahui oleh segenap orang banyak dalam seluruh negeri Israel akan hal perkara Abner bin Ner dibunuh itu bukan dari baginda datangnya.” Di dalam lingkungan penasihat dan pengawal pribadinya raja telah membahas mengenai pembunuhan itu, dan sambil mengakui ketidak-sanggupannya menghukum sipembunuh sebagaimana yang dikehendakinya, ia telah menyerahkannya kepada keadilan Allah: “Tiadakah kamu ketahui, bahwa pada hari ini seorang raja, yaitu seorang orang besar, sudah rebah mati di antara segala orang Israel? Tetapi sekarang aku ini lagi lemah, jikalau aku disiram akan raja sekalipun, maka orang itu, yaitu anak-anak Zerunya, lebih kuasa daripadaku; hendaklah kiranya Tuhan juga membalas akan orang jahat itu sekadar kejahatannya!”PB2 311.3

    Abner telah bersikap sungguh-sungguh dalam tawarannya kepada Daud, tetapi motivasinya adalah keji dan bersifat mementingkan diri. Ia terusmenerus telah menentang raja yang telah diangkat oleh Allah itu, dengan pengharapan bahwa ia akan memperoleh kehormatan bagi dirinya sendiri. Rasa marah, sifat kesombongan yang telah dilukai, dan nafsu yang telah menuntun dia meninggalkan pekerjaan yang sudah lama ia layani; dan dengan melarikan diri kepada Daud ia berharap akan menerima kedudukan yang tertinggi di dalam pengabdian kepadanya. Andaikata ia telah berhasil dalam maksudnya itu, talenta dan kesanggupannya, pengaruhnya yang besar dan keadaannya yang kurang beribadat itu, akan membahayakan takhta Daud dan damai serta kesejahteraan bangsa itu.PB2 312.1

    “Setelah kedengaranlah kabar kepada putra Saul dari hal Abner sudah mati di Hebron, maka menjadi lemah tangannya dan huru haralah segenap orang Israel sebab terkejut.” Jelas sekali bahwa kerajaan itu tidak akan dapat dipertahankan lebih lama lagi. Dengan segera satu perbuatan khianat lainnya telah memaksa kehancuran kekuasaan yang sudah merosot itu. Isyboset dengan secara keji telah dibunuh oleh dua orang penghulunya, yang setelah memenggal kepalanya, telah cepat-cepat mendapatkan raja Yehuda sambil membawa kepala itu, dengan pengharapan mereka akan memperoleh belas kasihan daripadanya.PB2 312.2

    Mereka muncul di hadapan Daud dengan disertai barang bukti yang berlumuran darah akan kejahatan mereka, sambil berkata, “Bahwasanya inilah kepala Isyboset bin Saul, yaitu seteru tuanku, yang menyengajakan mati tuanku; maka demikianlah dikaruniakan Tuhan pembalasan akan tuanku, yang dipertuan daripada Saul dan daripada benihnya.” Tetapi Daud, yang takhtanya telah diteguhkan oleh Allah Sendiri, dan yang telah Allah lepaskan dari musuhnya, tidak menghendaki diadakannya perbuatan khianat untuk meneguhkan kekuasaannya. Ia telah mengucapkan hukuman kepada para pembunuh yang telah membanggakan diri telah membinasakan Saul itu. “Istimewa pula sekarang,” katanya menambahkan, “orang fasik sudah membunuh seorang yang benar di dalam istananya dan di atas peraduannya, Bukankah patut aku menuntut bela darahnya daripada tanganmu dan aku menumpas kamu dari atas bumi? Maka bertitah Daud kepada orang mudamudanya, disuruhnya mereka itu membunuh keduanya .. . tetapi diambilnya akan kepala Isyboset itu, dikuburkannya di Hebron dalam kubur Abner.”PB2 312.3

    Setelah kematian Isyboset ada satu keinginan yang sama di kalangan para tokoh orang Israel agar Daud menjadi raja seluruh suku bangsa. “Maka datanglah segala suku bangsa Israel menghadap Daud ke Hebron serta sembahnya kepadanya: Bahwa patik sekalian ini sedaging-sedarah juga dengan tuanku.” Mereka menyatakan, “Tuanku juga yang membawa keluar masuk akan orang Israel, maka kepada tuanku juga firman Tuhan: Bahwa engkau akan menggembalakan umatKu Israel kelak dan engkaupun akan menjadi penganjur segala orang Israel. Demikianpun segala tua-tua Israel datang menghadap baginda ke Hebron. Lalu berjanji-janjianlah Daud dengan mereka itu di Hebron di hadapan hadirat Tuhan.” Dengan demikian oleh pimpinan Tuhan jalan telah dibuka baginya untuk naik ke atas takhta. Ia tidak mempunyai keinginan pribadi untuk dipuaskan, olehkarena ia tidak mencari kehormatan, yang telah didatangkan padanya.PB2 313.1

    Lebih daripada delapan ribu orang keturunan Harun dan suku Lewi berharap kepada Daud. Perubahan di dalam sikap orang banyak itu amat jelas dan-menentukan. Perubahan itu telah terjadi dengan tenang dan mulia, cocok sekali dengan pekerjaan yang besar yang sedang mereka lakukan itu. Hampir setengah juta jiwa, yang dulunya adalah bawahan Saul, berbondongbondong pergi ke Hebron dan sekitarnya. Bukit-bukit dan lembah-lembah itu seakan-akan hidup olehkarena banyaknya orang yang berada di tempat itu. Saat pelantikan telah ditetapkan, orang yang telah diusir dari istana Saul, yang telah melarikan diri ke gunung dan bukit-bukit dan ke goa-goa untuk menyelamatkan hidupnya, segera akan menerima kehormatan yang tertinggi yang pernah diberikan oleh manusia kepada sesamanya. Para imam dan tua-tua, dengan berpakaian jubah suci mereka, para pegawai dan tentara dengan ketopang dan tombak yang berkilauan, dan orang-orang asing dari tempat yang jauh, berdiri untuk menyaksikan pelantikan diri raja yang terpilih itu. Daud mengenakan jubah kerajaan. Minyak yang suci itu dikenakan ke atas dahinya oleh imam besar, olehkarena pengurapan yang dilakukan oleh Samuel merupakan satu nubuatan tentang apa yang akan terjadi pada waktu pelantikan raja itu. Saatnya telah tiba, dan Daud, melalui suatu upacara yang khidmat, telah diasingkan kepada jabatannya sebagai wakil Allah. Tongkat kerajaan diberikan kepada tangannya. Janji bahwa dia akan memerintah dengan adil telah dituliskan, dan orang banyakpun menyatakan sumpah setia mereka. Mahkota itu diletakkan di atas dahinya, dan upacara pelantikanpun berakhirlah. Israel mempunyai seorang raja yang telah diangkat oleh ilahi. Ia yang dengan sabar telah menunggu akan Tuhan, melihat janji Allah telah digenapkan. “Maka makin lama makin lebih bertambah kebesaran Daud, karena Allah, Tuhan serwa sekalian alam, juga yang menyertai akan dia.” 2 Samuel 5:10.PB2 313.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents