Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Menyeberangi Yarden

    Bangsa Israel benar-benar berkabung atas kepergian pemimpin mereka itu, dan tiga puluh hari digunakan untuk mengadakan upacara-upacara istimewa untuk menghormatinya. Sampai kepada saat setelah ia diambil dari mereka, belum pernah mereka menyadari begitu dalam akan nilai nasihat-nasihatnya yang bijaksana, kelemah-lembutannya sebagai orang tua dan imannya yang tidak pernah goyah. Dengan satu penghargaan yang baru dan lebih dalam mereka mengingat kembali akan pelajaran-pelajaran yang berharga yang telah diberikannya semasih bersama mereka.PB2 74.1

    Musa sudah mati, tetapi pengaruhnya tidaklah mati bersama dengan dia. Pengaruh itu akan hidup terus, dan akan tetap nyata di dalam hati umatnya. Kenangan kehidupan yang suci dan tidak mementingkan diri itu, akan lama diingat, dengan kuasa yang diam-diam dan membujuk akan membentuk kehidupan mereka sekalipun yang telah melalaikan kata-katanya yang hidup. Sebagaimana cahaya matahari yang sudah terbenam menerangi puncak-puncak gunung lama sesudah sang surya itu tenggelam di balik bukit-bukit, demikian pula hasil usaha orang yang suci, bersih dan baik akan memancarkan terang kepada dunia ini lama setelah orang-orang itu meninggal dunia. Pekerjaan mereka, kata-kata mereka, teladan hidup mereka akan hidup terus. “Peringatan akan orang yang benar itu kekal selama-lamanya.” Mazmur 112:6.PB2 74.2

    Sementara mereka dipenuhi oleh kesedihan atas kehilangan pemimpin itu, orang banyak mengetahui bahwa mereka tidaklah ditinggalkan seorang diri. Tiang awan yang berhenti di atas kaabah pada siang hari, dan tiang api waktu malam, merupakan satu jaminan bahwa Allah masih tetap menjadi penolong dan pemimpin mereka jikalau mereka mau berjalan pada jalan perintahNya.PB2 74.3

    Sekarang Yusak adalah pemimpin Israel yang diakui. Ia telah dikenal terutama sekali sebagai seorang serdadu, dan kesanggupan serta talentatalentanya sangat berguna sekali terutama dalam saat seperti ini dalam sejarah Israel. Bersemangat, berpendirian, dan tabah, cekatan, tidak bercela, tidak mengingat kepentingan diri di dalam penjagaannya terhadap mereka yang telah diserahkan ke dalam tanggung jawabnya, dan di atas segala sesuatunya, diilhami oleh satu iman yang hidup kepada Allah—demikianlah tabiat orang yang telah dipilih ilahi untuk memimpin bala tentara Israel memasuki Tanah Perjanjian itu. Selama pengembaraan di padang belantara ia telah bertindak sebagai seorang perdana menteri kepada Musa, dan oleh ketulusannya yang diam-diam dan tidak berpura-pura itu, keteguhannya pada saat orang lain bimbang, ketetapan hatinya untuk mempertahankan kebenaran di tengah-tengah bahaya, ia telah memberikan bukti akan kelayakannya untuk menggantikan Musa, sekalipun sebelum ia dipanggil kepada kedudukan ini oleh suara Allah.PB2 75.1

    Dengan disertai rasa cemas dan tidak percaya kepada diri sendiri dimana Yusak telah melihat ke depan ke tugas yang ada di hadapannya; tetapi rasa takutnya hilang oleh adanya jaminan dari Allah, “Seperti dahulu adalah Aku serta dengan Musa, begitu Aku akan menyertai dikau; tiada Aku akan membiarkan dikau dan tiada Aku meninggalkan dikau. . . . Engkau akan menyuruhkan bangsa ini mempusakai tanah yang telah kujanji kepada leluhurnya pakai sumpah hendak mengaruniakan dia kepada mereka itu.” “Segala tempat kejejakan tapak kakimu itu sudah kukaruniakan kepada kamu, setuju dengan firmanku, yang kepada Musa.” Sampai kepada puncakpuncak Libanon di kejauhan, sampai kepada pantai laut Samudera Luas dan terus jauh sampai ke tepi sungai Ferat di sebelah timur—semuanya itu akan menjadi milik mereka.PB2 75.2

    Kepada janji ini ditambahkan nasihat, “Sahaja hendaklah engkau perwira perkasa, supaya dengan yakin engkau melakukan segenap torat ini, yang dipesan oleh Musa, hambaku.” Petunjuk Tuhan adalah, “Janganlah isi kitab torat ini lalu daripada mulutmu, melainkan perhatikanlah dia pada siang dan malam,” “jangan engkau menyimpang daripadanya ke kiri atau ke kanan,” “karena dengan demikian engkau akan memberuntungkan segala jalanmu dan engkau akan menjadi bijaksana.”PB2 75.3

    Bangsa Israel masih tetap berkemah di tepi sebelah timur sungai Yarden, yang merupakan penghalang pertama untuk menduduki Kanaan. “Bangkitlah,” merupakan perintah yang pertama dari Allah kepada Yusak, “seberangilah sungai Yarden, engkau dan segenap bangsa ini, sampai kepada negeri yang Aku berikan kepada mereka.” Tidak ada petunjuk yang diberikan mengenai bagaimana caranya mereka harus menyeberangi sungai itu. Namun demikian, Yusak mengetahui bahwa apa saja yang alperintahkan Allah, Ia akan mengadakan satu jalan bagi umatNya untuk dapat melaksanakannya, dan dengan iman seperti ini pemimpin yang berani itu dengan segera mulai mengatur perjalanan mereka.PB2 75.4

    Beberapa mil di seberang sungai itu, tepat di seberang tempat dimana orang Israel berkemah, terdapat kota Yerikho yang berbenteng besar dan kuat. Kota ini sesungguhnya merupakan kunci ke seluruh negeri itu, dan merupakan satu penghalang yang hebat kepada sukses Israel. Oleh sebab itu Yusak telah mengutus dua orang muda sebagai mata-mata untuk mengunjungi kota itu, dan memeriksa keadaan sehubungan dengan penduduknya, sumber penghasilannya dan kekuatan benteng-bentengnya. Penduduk kota itu merasa curiga dan gentar, selalu siap siaga, dan kedua mata-mata itu berada dalam bahaya besar. Namun demikian, mereka telah diselamatkan oleh Rahab, seorang perempuan Yerikho, dengan bahaya keselamatan hidupnya sendiri. Sebagai balas budi baiknya mereka memberikan kepadanya satu janji bahwa ia akan dilindungi apabila kota itu direbut kelak.PB2 76.1

    Kedua mata-mata itu kembali dengan selamat dengan membawa kabar, “Bahwa sesungguhnya Tuhan telah menyerahkan seluruh tanah ini kepada tangan kita, karena hilanglah hati segala orang isi negeri itu dari sebab takut akan kita.” Kepada mereka telah diberitahukan di Yerikho bahwa, “Kami telah dengar bagaimana Tuhan sudah mengeringkan air laut Kolzom di hadapanmu, tatkala kamu keluar dari negeri Mesir, dan barang yang sudah kamu perbuat akan kedua orang raja Amori, yang di seberang Yarden, akan Sihon dan Og, bagaimana kamu sudah menumpas dia. Maka serta kedengaranlah sekalian itu kepada kami, maka hilanglah hati kami, tiada tinggal lagi nyawa dalam barang seorangpun, dari sebab takut akan kamu; karena Tuhan Aliahmu, itulah Allah, baik di dalam langit yang di atas baik di atas bumi yang di bawah.”PB2 76.2

    Perintah-perintah sekarang diberikan untuk bersiap maju. Orang banyak itu harus menyediakan persediaan makanan untuk selama tiga hari, dan bala tentara mereka harus dipersiapkan berperang. Semua orang dengan segenap hati Ikut dalam rencana pemimpin mereka dan menjanjikan kepadanya bahwa mereka menaruh percaya kepadanya, dan akan membantu dia: “Segala perkara yang tuan suruh akan kami itu hendaklah kami perbuat dan ke mana-mana tuanpun menyuruhkan kami, kamipun akan pergi ke sana. Seperti kami telah menurut Musa dalam segala perkara, demikianpun kami akan menurut tuan; sahaja biarlah kiranya Tuhan menyertai akan tuan, seperti telah disertainya akan Musa.”PB2 76.3

    Dengan meninggalkan perkemahan mereka di hutan-hutan pohon penaga di Sitim, bala tentara itu turun sampai ke perbatasan sungai Yarden. Namun demikian, semua orang mengetahui bahwa tanpa pertolongan ilahi mereka tidak dapat mengharapkan untuk dapat berjalan melaluinya. Pada waktu ini—musim semi—salju yang mencair dari gunung-gunung telah menjadikan air sungai itu meluap sampai ke tepinya, sehingga tidak mungkin menyeberang di tempat-tempat yang biasanya dangkal. Allah menghendaki agar penyeberangan Israel di atas sungai Yarden itu merupakan satu mujizat. Yusak, oleh perintah ilahi, telah menyuruh orang banyak itu menyucikan diri mereka; mereka harus meninggalkan dosa-dosa mereka dan membebaskan diri mereka dari segala kekotoran-kekotoran; “olehkarena esok hari,” katanya, “Tuhan akan mengadakan perkara ajaib di antara kamu.” “Peti perjanjian itu,” harus membuka jalan di hadapan mereka. Apabila mereka melihat tanda dari hadirat Tuhan, yang dipikul oleh imam-imam, diangkat dari tempatnya di tengah-tengah perkemahan mereka, dan bergerak maju ke sungai itu, kemudian mereka itu harus beranjak dari tempat mereka, “dan berjalan mengikutinya.” Hal-hal sehubungan dengan penyeberangan ini dengan secara terperinci telah diberitahukan lebih dahulu; dan kata Yusak, “Dengan ini boleh diketahui olehmu akan hal Allah yang hidup ada di antara kamu, dan akan dihalaukannya segala orang Kanani.... Bahwa sesungguhnya tabut perjanjian Tuhan semesta alam sekalian akan menyeberang Yarden kelak pada hulu kamu.”PB2 76.4

    Pada waktu yang telah ditentukan mulailah perjalanan itu, tabut perjanjian, yang dipikul di atas bahu imam-imam, memimpin bala tentara itu. Orang banyak itu telah diperintahkan supaya mundur, agar supaya ada jarak lebih dari setengah mil dari tabut perjanjian itu. Semua orang mengamat-amati dengan perhatian yang dalam apabila imam-imam itu bergerak maju ke tepi sungai Yarden. Mereka melihat imam-imam itu bersama-sama dengan peti yang suci itu terus maju menuju ke air sungai yang deras dan mengamuk itu, sampai kaki pembawa-pembawa peti itu masuk ke dalam air. Kemudian dengan tiba-tiba arus pasang itu mundur ke belakang, sementara aliran air yang di bawah terus mengalir, dan sungai itupun menjadi kering.PB2 77.1

    Oleh perintah ilahi imam-imam itu maju ke tengah-tengah sungai itu, dan berdiri di sana sementara seluruh bala tentara itu turun dan menyeberangi sungai itu. Dengan demikian terkesanlah kepada pikiran segenap Israel kenyataan bahwa kuasa yang telah menahan air sungai Yarden itu adalah kuasa yang sama yang telah membelah Laut Merah bagi leluhur mereka empat puluh tahun sebelumnya. Apabila semua orang itu telah menyeberang, peti perjanjian itu sendiri telah dibawa ke tepi sebelah barat. Segera setelah itu tiba di tempat yang aman, dan “telapak kaki imam-imam itu menjejak tanah yang kering,” saat itu juga air yang tertahan itu, yang sekarang dilepaskan, telah mengalir kembali merupakan satu arus deras yang tidak dapat ditahan, pada saluran sungai itu.PB2 77.2

    Generasi-generasi mendatang tidak dibiarkan tanpa saksi kepada mujizat ini. Sementara imam-imam yang memikul peti itu masih berada di tengahtengah sungai Yarden, dua belas orang yang telah dipilih sebelumnya, satu orang dari masing-masing suku bangsa, telah mengambil sebuah batu dari sungai itu di tempat mana imam-imam itu berdiri, dan membawanya ke seberang. Batu-batu ini harus didirikan sebagai satu tugu peringatan di tempat perkemahan mereka yang pertama di seberang sungai itu. Orang banyak itu diperintahkan untuk mengulangi kembali kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka, akan cerita kelepasan yang Allah telah diperbuat bagi mereka, sebagaimana yang dikatakan Yusak, “Supaya diketahui oleh segala bangsa yang di dalam dunia akan tangan Tuhan, bagaimana kuasaNya, dan supaya kamupun takut akan Tuhan Aliahmu, pada senantiasa hari.”PB2 78.1

    Pengaruh mujizat ini, baik kepada bangsa Ibrani dan kepada musuh mereka, sangat penting sekali. Hal itu merupakan satu jaminan kepada Israel tentang hadirat dan perlindungan Allah yang terus-menerus—satu bukti bahwa Ia akan mengerjakan bagi mereka melalui Yusak sebagaimana Ia telah perbuat melalui Musa. Jaminan seperti itu diperlukan untuk menguatkan hati mereka apabila mereka mulai menaklukkan negeri itu—satu tugas yang berat yang telah menggoyahkan iman leluhur mereka empat puluh tahun sebelumnya. Sebelum menyeberang Allah telah menyatakan kepada Yusak, “Pada hari ini juga Aku hendak mulai membesarkan dikau kepada pemandangan segenap bani Israel, supaya diketahui olehnya, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianpun adalah Aku serta dengan dikau kelak.” Dan akibatnya telah menggenapkan janji itu. “Maka pada hari itu juga Tuhanpun membesarkan Yusak kepada pemandangan segenap bani Israel, maka takutlah mereka itu akan dia seperti dahulu takutnya akan Musa selama umur hidupnya.”PB2 78.2

    Diadakannya kuasa ilahi ini demi untuk Israel dimaksudkan juga untuk menambahi rasa takut bangsa-bangsa sekeliling terhadap mereka, dan dengan demikian akan menyediakan jalan untuk kemenangan mereka yang lebih mudah dan lebih sempurna. Apabila kabar bahwa Allah telah menahan air sungai Yarden di hadapan bani Israel, tiba di telinga raja-raja bangsa Amori dan Kanani, hati mereka dipenuhi oleh kegentaran. Bangsa Ibrani telah membunuh kelima raja Midian, Sihon yang berkuasa, raja bangsa Amori, dan Og dari Bazan, dan sekarang penyeberangan Yarden yang sedang banjir dan meluap-luap itu telah memenuhi segenap bangsa sekeliling mereka dengan kegentaran. Kepada bangsa Kanani, kepada segenap bangsa Israel, dan kepada Yusak sendiri, bukti yang amat jelas telah diberikan bahwa Allah yang hidup, Raja sorga dan dunia, ada di antara umatNya, dan bahwa Dia tidak akan membiarkan atau meninggalkan mereka.PB2 78.3

    Tidak jauh dari Yarden bangsa Ibrani telah mendirikan perkemahan mereka yang pertama di Kanaan. Di tempat ini Yusak “telah menyunat bani Israel,” “dan bani Israel telah berkemah di Gilgal, dan merayakan hari Paskah.” Ditiadakannya upacara sunat semenjak pemberontakan di Kades telah menjadi sebagai satu bukti yang tetap kepada Israel bahwa perjanjian mereka dengan Allah, untuk mana upacara itu merupakan sebagai lambang yang telah ditetapkan, telah dibatalkan. Dan dihentikannya upacara Paskah, peringatan dari kelepasan mereka dari Mesir, telah menjadi sebagai satu bukti tentang murka Tuhan terhadap keinginan mereka untuk kembali ke tanah perbudakan. Namun demikian, sekarang tahun-tahun penolakan itu telah berakhir. Sekali lagi Allah telah mengakui Israel sebagai umatNya dan tanda dari perjanjian itupun dipulihkan kembali. Upacara sunat dilaksanakan terhadap semua orang Israel yang telah dilahirkan di padang belantara. Dan Tuhan menyatakan kepada Yusak “Bahwa pada hari ini juga Aku menolak daripadamu kecelaan orang Mesir, yang lagi lekat kepadamu,” dan sebagai peringatan terhadap hal ini, tempat perkemahan mereka itu disebut Gilgal, “satu penolakan.”PB2 79.1

    Bangsa-bangsa kapir telah menghinakan Tuhan dan umatNya oleh sebab bani Ibrani telah gagal memiliki Kanaan, sebagaimana yang mereka harapkan, begitu meninggalkan Mesir. Musuh-musuh mereka telah menang oleh sebab Israel telah mengembara begitu lama di padang belantara, dan mereka telah menyatakan dengan penuh olok-olokan bahwa Allah Ibrani, tidak sanggup membawa mereka ke dalam Tanah Perjanjian. Dengan secara nyata Tuhan sekarang telah menunjukkan kuasa dan kasihanNya dengan membelah sungai Yarden di hadapan umatNya, dan musuh-musuh merekapun tidak lagi menghinakan mereka.PB2 79.2

    “Pada hari yang keempat belas daripada bulan itu, pada petang hari,” Paskah itu telah dirayakan di padang Yerikho. “Maka kemudian daripada Paskah pada keesokan harinya makanlah mereka itu roti fatir daripada hasil tanah itu dan jagung yang dibakar pada hari itu juga. Maka keesokan harinyapun berhentilah manna itu setelah sudah mereka itu makan daripada hasil tanah itu, tiada lagi manna bagi bani Israel, melainkan dimakannya hasil tanah Kanaan pada tahun itu juga.” Tahun-tahun yang lama dari pengembaraan mereka di padang belantara telah berakhir. Kaki bani Israel akhirnya menjejak Tanah Perjanjian itu.PB2 79.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents