Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Simson

    Di tengah-tengah kemurtadan yang sedang merajalela itu, penyembahpenyembah Allah yang setia terus-menerus berdoa kepadaNya memohon kelepasan bangsa Israel. Sekalipun kelihatannya tidak dijawab, sekalipun tahun demi tahun kekuasaan sipenjajah terus-menerus menjadi lebih berat menekan negeri itu, pimpinan Allah sedang memperisapkan bantuan bagi mereka. Pada tahun-tahun pertama penjajahan bangsa Filistin itu, seorang anak telah dilahirkan, yang melalui anak itu Allah berniat menjatuhkan kekuasaan musuh yang kuat ini.PB2 161.1

    Di perbatasan negeri yang berbukit, yang dari sana tampak padang Filistin, terdapatlah kota Zora. Di tempat ini tinggallah keluarga Manoakh, dari suku bangsa Dan, salah satu dari beberapa keluarga yang di tengah-tengah kemurtadan itu yang tetap setia kepada Tuhan. Kepada isteri Manoakh yang mandul itu, “Malaikat Tuhan itu” telah menampakkan diri, dengan kabar bahwa ia akan melahirkan seorang anak lelaki, yang dengannya Tuhan akan mulai melepaskan Israel. Sehubungan dengan hal ini, Malaikat itu telah memberikan kepadanya petunjuk tentang kebiasaan-kebiasaan hidupnya, dan juga cara untuk memelihara anaknya itu: “Sebab itu peliharakanlah dirimu baik-baik daripada minum anggur atau minuman yang keras, dan jangan engkau makan barang sesuatu yang haram.” Dan larangan yang sama ini harus dijalankan, dari sejak mulanya, pada diri anak itu, dengan tambahan supaya rambutnya jangan dipotong; karena ia harus diserahkan kepada Tuhan sebagai soerang Nazir sejak lahirnya.PB2 161.2

    Perempuan ini mencari suaminya,’ dan setelah menerangkan tentang Malaikat itu, ia mengulangi kembali perintahNya. Lalu dengan perasaan takut bahwa mereka akan berbuat kesalahan di dalam tugas yang penting yang telah dipercayakan kepada mereka itu, suami itu telah berdoa, “Ya Tuhan! berilah kiranya utusan Allah, yang telah kau suruh itu, datang kembali kepada kedua kami serta mengajar kami akan peri hal yang patut kami pengapakan kanak-kanak yang akan jadi itu.”PB2 161.3

    Pada waktu Malaikat itu sekali lagi menampakkan diri, pertanyaan Manoakh adalah, “Apa gerangan peri hal kanak-kanak itu, patut ia dipengapakan?” Petunjuk yang diberikan sebelumnya telah diulangi kembali, “Daripada segala sesuatu yang telah kukatakan kepada perempuan ini, hendaklah dipeliharakannya dirinya. Jangan ia makan sesuatu yang datang daripada pokok anggur, dan jangan ia minum air anggur atau minuman yang keras dan jangan ia makan barang sesuatu yang haram; maka hendaklah diperhatikannya segala pesanku kepadanya.”PB2 162.1

    Allah mempunyai satu tugas yang penting bagi anak Manoakh yang dijanjikan itu untuk dilaksanakan, dan adalah untuk memberikan kepadanya mutu kesanggupan yang perlu untuk pekerjaan ini, bahwa kebiasaan-kebiasaan ibu dan anak harus diatur dengan saksama. “Janganlah ia minum air anggur atau minuman yang keras,” adalah perintah Malaikat itu kepada isteri Manoakh, “jangan ia makan barang sesuatu yang haram; maka hendaklah diperhatikannya segala pesanku kepadanya.” Anak itu akan dipengaruhi baik ke arah kebaikan atau keburukan oleh kebiasaan-kebiasaan ibunya. Ia sendiri harus dikendalikan oleh prinsip, dan harus menjalankan pertarakan dan penyangkalan diri, jikalau ia mau mendapat kesejahteraan bagi anaknya. Penasihat-penasihat yang tidak bijaksana akan menganjurkan kepada ibu-ibu perlunya memuaskan segala keinginan serta rangsangan; tetapi pengajaran seperti itu adalah salah dan akan berakibat buruk. Ibu itu dengan perintah Allah sendiri telah ditempatkan di bawah suatu tugas yang paling khidmat yakni melaksanakan pengendalian diri.PB2 162.2

    Dan para bapa sebagaimana halnya ibu-ibu terlibat di dalam tanggung jawab ini. Kedua orang tua menurunkan tabiat-tabiat mereka sendiri, secara jasmani dan mental, kecenderungan dan selera makan mereka, kepada anak-anak mereka. Sebagai akibat daripada tidak bertaraknya orang tua, sering anak-anak kekurangan kekuatan jasmani dan kuasa moral serta mental. Peminum-peminum minuman keras, dan orang-orang yang menggunakan tembakau bisa, dan memang, menurunkan rasa keinginan terhadap hal-hal yang tidak baik itu, darah panas dan syaraf mereka yang terganggu; kepada anak-anak mereka. Orang-orang yang tidak dapat mengendalikan diri sering menurunkan keinginan-keinginan mereka yang najis, dan bahkan penyakit-penyakit yang menjijikkan, sebagai satu warisan kepada keturunan mereka. Dan olehkarena anak-anak itu mempunyai kuasa yang lebih sedikit untuk menolak penggodaan daripada orang tuanya, maka kecenderungan setiap generasi menjadi lebih merosot dan merosot lagi. Sedemikian jauh, orang tua bertanggung jawab, bukan saja untuk nafsu yang buas dan selera yang rusak dari anak-anak mereka, tetapi juga untuk segala penderitaan anak-anak yang dilahirkan tuli, buta, berpenyakit, atau lamban.PB2 162.3

    Pertanyaan setiap bapa dan ibu hendaknya, “Apakah yang patut kami perbuat akan kanak-kanak yang akan jadi itu?” Akibat daripada pengaruh yang diberikan sebelum seseorang dilahirkan telah dianggap remeh oleh banyak orang; tetapi petunjuk yang telah diberikan dari sorga kepada orang tua Ibrani itu, dan dua kali diulangi dalam cara yang amat saksama serta khidmat itu, menunjukkan bagaimana hal ini dalam pemandangan Khalik itu.PB2 163.1

    Dan tidaklah cukup bagi anak yang dijanjikan itu untuk menerima satu warisan yang baik dari orang tuanya. Hal ini harus diikuti oleh latihan yang saksama, dan pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang benar. Allah memerintahkan agar calon hakim dan pembebas Israel ini harus dilatih dalam pertarakan yang ketat sejak masa bayinya. Ia harus menjadi seorang nazir dari sejak lahirnya, dengan demikian ditempatkan di bawah larangan yang terus-menerus terhadap penggunaan anggur atau minuman keras. Pelajaran-pelajaran dari pertarakan, penyangkalan diri, dan pengendalian diri, harus diajarkan kepada anak-anak sejak masa bayinya.PB2 163.2

    Larangan malaikat itu mencakup “segala sesuatu yang haram.” Perbedaan antara bahan makanan yang halal dan haram bukanlah semata-mata bersifat keagamaan saja dan merupakan suatu peraturan yang sewenangwenang, melainkan didasarkan atas prinsip-prinsip kesehatan. Sedemikian jauh, dipertahankannya perbedaan ini telah menyebabkan adanya daya hidup yang mengherankan, yang selama ribuan tahun telah membedakan bangsa Yahudi. Prinsip-prinsip pertarakan harus dilaksanakan lebih jauh daripada hanya menjauhkan diri dari penggunaan minuman-minuman keras. Penggunaan bahan makanan yang merangsang dan sulit untuk dicerna sering sama berbahayanya kepada kesehatan, dan di dalam banyak hal menaburkan benih-benih kemabukan. Pertarakan yang sejati mengajarkan kepada kita supaya menjauhkan diri seluruhnya dari segala sesuatu yang membahayakan, dan menggunakan dengan bijaksana segala apa yang menyehatkan. Hanya sedikit yang menyadari sebagaimana mestinya bagaimana besarnya pengaruh makanan mereka terhadap kesehatan dan tabiat mereka, faedah mereka di dalam dunia ini, dan nasib mereka yang kekal itu. Selera makan harus selalu diperintahkan oleh kuasa moral dan pikiran. Tubuh haruslah menjadi hamba kepada pikiran dan jangan pikiran kepada tubuh.PB2 163.3

    Janji ilahi kepada Manoakh pada waktunya telah digenapkan dengan lahirnya seorang anak lelaki, yang diberi nama Simson. Apabila anak itu bertumbuh, nyatalah bahwa ia memiliki kekuatan jasmani yang luar biasa. Namun demikian, hal ini bukanlah, sebagaimana diketahui dengan baik oleh Simson dan orang tuanya, bergantung atas otot-ototnya yang terjalin dengan baik itu, melainkan atas syaratnya sebagai seorang nazir, untuk mana rambutnya yang tidak pernah dicukur itu merupakan satu lambang. Kalau saja Simson telah menurut perintah-perintah ilahi sama setianya seperti yang telah dilakukan oleh orang tuanya, maka ia akan mempunyai masa depan yang lebih agung dan lebih berbahagia. Tetapi pergaulan dengan orang-orang yang menyembah berhala telah merusakkan dirinya. Olehkarena kota Zora berada dekat dengan negeri orang Filistin, maka Simson telah bergaul dengan mereka dengan alasan bersahabat. Dengan demikian di dalam masa mudanya, keakrabanpun timbul, yang pengaruhnya telah menggelapkan seluruh kehidupannya. Seorang perempuan muda yang tinggal di kota Timnat di negeri Filistin telah memikat kasih Simson, dan ia bertekad menjadikan dia sebagai isterinya. Kepada orang tuanya yang takut akan Tuhan itu, yang berusaha membatalkan niatnya itu, jawabnya ialah, “Karena sukalah aku akan dia.” Akhirnya orang tua itu menyerah kepada kemauannya, dan perkawinanpun diadakan.PB2 163.4

    Segera setelah ia memasuki masa dewasa, waktu dimana ia harus melaksanakan tugas ilahinya—waktu dimana lebih daripada yang lainnya ia harus setia kepada Tuhan—Simson telah menghubungkan dirinya dengan musuh Israel. Ia tidak bertanya apakah ia akan dapat lebih memuliakan Allah apabila ia bersatu dengan orang yang menjadi pilihannya itu, atau apakah ia sedang menempatkan dirinya sendiri dalam satu keadaan dimana ia tidak akan dapat menggenapi tujuan yang harus dilaksanakan oleh hidupnya. Kepada semua orang yang lebih dulu mencari kehormatan bagi Dia, Allah telah menjanjikan hikmat; tetapi tidak ada janji kepada mereka yang cenderung mencari kesenangan diri sendiri.PB2 164.1

    Betapa banyaknya orang yang sedang mengikuti jalan yang sama seperti yang dijalani oleh Simson! Betapa seringnya perkawinan diadakan di antara orang yang bertuhan dengan orang yang tidak bertuhan, olehkarena kecenderungan pribadi memerintah di dalam memilih suami atau isteri! Mereka tidak meminta nasihat dari Allah, ataupun memikirkan tentang kemuliaanNya. Kekristenan seharusnya mempunyai pengaruh yang mengendalikan terhadap hubungan pernikahan; tetapi sering yang menjadi kenyataan ialah bahwa motivasi yang menuntun kepada hubungan ini tidak selaras dengan prinsip-prinsip kekristenan. Setan senantiasa berusaha menguatkan kuasanya ke atas diri umat Allah dengan jalan memperdayakan mereka untuk memasuki suatu persekutuan dengan pengikutnya; dan untuk melaksanakan hal ini ia berusaha membangkitkan nafsu yang tidak disucikan di dalam hati. Tetapi Tuhan di dalam firmanNya dengan jelas memerintahkan kepada umatNya agar jangan menggabungkan diri dengan mereka yang tidak mempunyai kasihNya di dalam hati mereka. “Dan pakat apakah yang ada di antara Kristus dengan Belial? Atau apakah bahagian orang yang beriman dengan yang tiada beriman? Dan apakah perhubungan yang ada di antara rumah Allah dengan berhala?” 2 Korinti 6:15, 16.PB2 164.2

    Di dalam pesta kawinnya, Simson dituntun kepada pergaulan yang bebas dengan mereka yang membenci Allah Israel. Siapa saja yang dengan rela memasuki persekutuan seperti itu, akan merasa perlu menyelaraskan diri, seberapa jauh, kepada kebiasaan-kebiasaan dan adat sahabatnya. Waktu yang digunakan dengan cara demikian adalah lebih buruk daripada diboroskan. Pemikiran-pemikiran dimanjakan dan kata-kata diucapkan, yang cenderung untuk menghancurkan benteng prinsip, dan melemahkan benteng jiwa.PB2 165.1

    Isteri, untuk memperolehnya, Simson telah melanggar perintah Allah, terbukti amat berbahaya kepada suaminya sebelum pesta perkawinan itu berakhir. Muak oleh perbuatan khianatnya, Simson untuk sementara waktu telah meninggalkannya, dan pergi sendirian ke rumahnya di Zora. Apabila, olehkarena merasa kasihan, ia kembali kepada isterinya itu, ia menemukan bahwa ia telah menjadi isteri orang lain. Pembalasannya, dengan merusak ladang-ladang dan kebun anggur orang Filistin, telah membangkitkan amarah mereka untuk membunuh perempuan itu, sekalipun ancaman-ancaman mereka itu telah menuntun dia mengadakan penipuan-penipuan yang menjadi awal daripada segala kerusuhan ini. Simson telah memberikan bukti akan kekuatannya yang luar biasa itu, oleh membunuh, dengan tangan hampa, seekor singa muda, dan dengan membunuh tiga puluh orang Askelon. Sekarang, didorong oleh perasaan marah karena pembunuhan yang kejam terhadap isterinya, ia telah menyerang orang Filistin, dan dipalunya mereka “dengan satu kemenangan yang besar.” Kemudian, agar selamat dari serangan musuhnya, ia telah mengasingkan diri ke “gua di bukit Etam,” di tanah Yehuda.PB2 165.2

    Ke tempat ini ia telah dikejar oleh satu bala tentara yang kuat, dan penduduk Yehuda, di dalam ketakutannya itu, dengan keji menyetujui untuk menyerahkan dia kepada musuh-musuhnya. Sehubungan dengan ini maka tiga ribu orang Yehuda pergi menemui dia. Tetapi sekalipun dengan kekuatan yang sangat menyolok itu mereka tidak berani mendekati dia, kalau saja mereka tidak mempunyai jaminan bahwa ia tidak akan menyakiti orang-orang senegerinya. Simson setuju diikat, dan diserahkan kepada orang Filistin, tetapi lebih dulu menuntut diadakannya satu janji dari orang-orang Yehuda ini agar mereka jangan menyerang dia, sehingga dengan demikian akan memaksa dia membinasakan mereka. Ia mengijinkan mereka mengikatnya dengan dua utas tambang yang baru, dan ia dituntun ke dalam perkemahan musuhnya di tengah-tengah sorak sorai yang hebat. Tetapi sementara teriakan-teriakan mereka itu menggema di bukit-bukit, “maka datanglah Roh Tuhan atas Simson.” Ia menghancurkan tambang-tambang yang baru dan kuat itu bagaikan rami yang dibakar di dalam api. Kemudian setelah merebut senjata yang pertama yang ada di situ, yang sekalipun hanya sebuah tulang rahang seekor keledai, telah berfungsi lebih baik daripada pedang ataupun tombak, ia telah memukul orang-orang Filistin hingga mereka melarikan diri dengan ketakutan, meninggalkan ribuan orang yang mati di tengah-tengah ladang.PB2 165.3

    Kalau saja Israel telah sedia bergabung dengan Simson, dan meneruskan kemenangan itu, maka pada saat ini mereka sudah dapat membebaskan diri dari kuasa sipenjajah itu. Tetapi mereka telah menjadi tawar hati dan menjadi pengecut. Mereka telah melalaikan pekerjaan yang telah diperintahkan Allah agar mereka laksanakan, dengan mengusir orang-orang kapir itu, dan telah bergabung dengan mereka di dalam perbuatan-perbuatan mereka yang keji, membiarkan kekejaman mereka, dan bahkan membiarkan ketidak-adilan mereka, selama itu tidak ditujukan kepada diri mereka sendiri. Pada waktu mereka sendiri dituntun kepada penjajahan oleh bangsa itu, mereka telah menyerah kepada kemerosotan yang dari mana sebenarnya mereka akan dapat melepaskan diri, kalau saja mereka telah menurut Allah. Sekalipun pada waktu Allah telah membangkitkan seorang pembebas bagi mereka, mereka tidak jarang mau meninggalkan dia, dan bergabung dengan musuh mereka.PB2 166.1

    Setelah kemenangannya, bangsa Israel menjadikan Simson sebagai hakim mereka, dan ia memerintah Israel selama dua puluh tahun. Tetapi satu langkah yang salah telah menyediakan jalan bagi yang lainnya. Simson telah melanggar perintah Allah dengan mengambil seorang isteri dari bangsa Filistin, dan kembali ia telah memberanikan diri datang ke tengah-tengah mereka—sekarang musuhnya yang mematikan—di dalam memanjakan hawa nafsunya. Dengan berharap kepada kekuatannya yang hebat itu, yang telah memenuhi orang Filistin dengan rasa gentar, dengan beraninya ia telah pergi ke Gaza, untuk mengunjungi seorang perempuan sundal di tempat itu. Penduduk kota itu mengetahui kehadirannya, dan mereka ingin sekali mengadakan pembalasan. Musuh mereka telah terkurung di dalam bentengbenteng yang paling kuat di dalam seluruh kota mereka; mereka merasa pasti akan dapat menangkap mangsa mereka itu, dan tinggal menunggu sampai keesokan paginya menyempurnakan kemenangan mereka. Pada tengah malam, Simson terbangun. Suara hati nurani yang menuduhnya telah memenuhi dirinya dengan rasa penyesalan, apabila ia mengingat bahwa ia telah melanggar janjinya sebagai seorang Nazir. Tetapi sekalipun adanya dosa itu, rahmat Allah tidak meninggalkan dia. Sekali lagi kekuatannya yang hebat itu telah melepaskan dirinya. Sambil pergi ke gerbang kota itu, ia telah mengangkat pintu gerbang itu dari tempatnya, dan membawanya, bersama-sama dengan tiang-tiangnya, ke puncak satu bukit dalam perjalanannya ke Heberon.PB2 166.2

    Tetapi pelariannya yang sulit ini sekalipun, tidaklah menghalangi jalannya yang jahat itu. Ia tidak berani lagi berada di tengah-tengah orang Filistin, tetapi ia terus mencari kepelesiran yang penuh hawa nafsu yang memimpin dia kepada kebinasaan. “Berbangkitlah kasih Simson akan seorang perempuan yang duduk hampir dengan sungai Sorek,” tidak jauh dari tempat kelahirannya. Namanya adalah Delila, “sipembinasa.” Lembah Sorek terkenal olehkarena kebun-kebun anggurnya; semuanya ini juga telah menjadi suatu penggodaan kepada orang Nazir yang tersesat itu, yang telah membiasakan diri dalam penggunaan air anggur, dengan demikian telah memutuskan satu ikatan yang lain yang mengikat dia kepada kesucian dan kepada Allah. Orang Filistin selalu mengamat-amati dengan cermatnya segala gerak-gerik musuh mereka itu, dan pada waktu ia merusakkan dirinya sendiri dengan ikatan yang baru ini, mereka memutuskan untuk, melalui Delila, membinasakan dia.PB2 167.1

    Satu perwakilan yang terdiri dari seorang pemimpin dari tiap-tiap propinsi negeri Filistin telah diutus ke lembah Sorek. Mereka tidak berani mencoba menangkap dia sementara ia memiliki kekuatannya yang besar itu, tetapi maksud mereka ialah mempelajari, jika mungkin, rahasia kekuatannya itu. Oleh sebab itu mereka telah menyuap Delila untuk menyelidiki dan memberitahukannya.PB2 167.2

    Apabila sipengkhianat itu mendesak Simson dengan pertanyaan-pertanyaannya ia telah mendustai perempuan itu dengan mengatakan bahwa kelemahan orang lain akan datang kepadanya jikalau beberapa proses tertentu diadakan. Apabila ia mengujinya, dustanya itu ketahuan. Kemudian perempuan itu menuduh bahwa dia telah berdusta, sambil berkata, “Bagaimana boleh katamu kepadaku demikian: Aku kasih akan dikau, sedang hatimu tiada sertaku? Sekarang sudah tiga kali engkau mempermainkan daku dan tiada menyatakan kepadaku dalam apa adalah kesaktianmu yang besar itu.” Tiga kali Simson telah memperoleh bukti yang amat nyata bahwa orang Filistin telah bersekongkol dengan siperayu itu untuk mem-binasakan dirinya; tetapi apabila niatnya itu gagal, perempuan itu menganggap hal itu seolah-olah suatu senda gurau saja, dan dengan butanya ia telah menghilangkan rasa takutnya itu.PB2 167.3

    Hari demi hari, Delila mendesak dia, sampai “hatinyapun susahlah sampai kemati-matian,” namun demikian suatu kuasa yang licik telah menahan dia untuk terus berada di samping perempuan ini. Akhirnya Simson dikalahkan, dan Simson memberitahukan rahasianya: “Belum pernah kepalaku kena pisau cukur, karena aku ini seorang nazir Allah mulai dari rahim ibuku; jikalau kiranya kepalaku dicukur, niscaya kesaktianku itu kelak undur daripadaku dan aku menjadi lemah seperti segala orang lain.” Dengan segera seorang utusan telah dikirim kepada pemimpin-pemimpin orang Filistin, meminta mereka agar cepat datang kepadanya. Sementara pahlawan itu tertidur, rambutnya yang banyak itu dipotong dari kepalanya. Kemudian, seperti ia telah lakukan untuk tiga kali sebelumnya, ia berseru, “Hai Simson, orang Filistin menyergap akan dikau!” Dengan cepat ia bangun, ia berpikir hendak menggunakan kekuatannya seperti sebelumnya, dan membinasakan mereka itu; tetapi tangannya yang tidak berdaya itu menolak untuk menurut perintahnya, dan ia mengetahui bahwa “Tuhan telah undur daripadanya.” Pada waktu ia sudah dicukur, Delila mulai mengganggu dia dan menyakiti dia, dengan demikian ia mencobai kekuatannya; olehkarena orang Filistin tidak berani mendekati dia sebelum benar-benar yakin bahwa kekuatannya telah hilang daripadanya. Kemudian mereka menangkap dia, dan setelah mencungkil kedua belah matanya, mereka membawa ke Gaza. Di tempat ini ia diikat dengan rantai di dalam penjara mereka, dan memaksanya untuk bekerja keras.PB2 168.1

    Betapa satu perubahan telah terjadi ke atas dirinya yang tadinya adalah hakim dan pahlawan Israel! Sekarang lemah, buta, dipenjarakan, merosot ke tingkat pekerja selaku seorang hamba! Sedikit demi sedikit ia telah melanggar syarat-syarat panggilannya yang suci itu. Allah telah bersikap sabar terhadap dirinya; tetapi apabila ia telah menyerahkan dirinya sedemikian rupa kepada kuasa dosa sehingga ia berani membocorkan rahasianya, Tuhan telah meninggalkannya. Tidak ada khasiat di dalam rambutnya yang panjang itu, tetapi itu hanyalah merupakan suatu tanda kesetiaannya kepada Allah; dan bilamana lambang itu dikorbankan dalam pemanjaan hawa nafsu, maka berkat-berkat hal mana itu telah menjadi tanda juga hilang daripadanya.PB2 168.2

    Dalam penderitaan dan kehinaan, menjadi satu tontonan kepada orang Filistin, Simson menyadari lebih dalam lagi akan kelemahannya sendiri lebih daripada apa yang pernah diketahuinya sebelumnya; dan penderitaannya ini memimpin dia kepada pertobatan. Apabila rambutnya tumbuh kembali, kekuatannya dengan lambat laun pulih kembali; tetapi musuhmusuhnya, menganggap dia sebagai seorang tahanan yang terbelenggu dan tidak berdaya, tidak menaruh rasa takut.PB2 168.3

    Orang Filistin menganggap kemenangannya itu sebagai sesuatu yang berasal dari dewa-dewa mereka; dan dengan kesombongan mereka menghinakan Allah Israel. Satu hari pesta ditetapkan untuk menghormati Dagon, dewa ikan, “yang melindungi lautan.” Dari kota-kota dan kampungkampung di seluruh Filistin, orang-orang dengan pemimpin-pemimpin mereka berhimpun. Penyembah-penyembah berhala yang banyak itu memenuhi kuil yang besar itu, dan juga ruang yang di atasnya. Ini merupakan satu pesta pora dan kesukaan. Di sana terlihat kemegahan upacara korban, diikuti oleh musik dan tari-tarian. Dan sebagai medali kehormatan kekuasaan Dagon, Simson dibawa masuk. Teriakan-teriakan kegembiraan menyambut kedatangannya itu. Orang banyak dan para pemimpinnya mengolok-olok penderitaannya, dan memuji dewa yang telah menaklukkan “sipembinasa negeri mereka.” Sesudah beberapa saat lamanya, seolah-olah merasa penat, Simson minta ijin bersandar kepada kedua tiang utama yang menopang atap kuil itu. Kemudian dengan diam-diam ia telah melayangkan doa, “Ya Tuhan Hua! ingat apalah akan daku dan kuatkanlah aku sekali ini juga, ya Aliahku! supaya aku membalas akan orang Filistin dengan satu balasan.” Dengan kata-kata ini ia memeluk tiang-tiang itu dengan tangannya yang kuat itu; dan sambil berseru, “Baiklah aku mati bersama-sama dengan segala orang Filistin,” ia menundukkan dirinya, dan atap itu jatuh, membinasakan, dengan sekaligus, seluruh orang banyak itu.” Adapun orang yang dibunuhnya pada masa matinya itu terlebih banyak daripada segala orang yang dibunuhnya pada masa hidupnya.”PB2 169.1

    Berhala dan penyembah-penyembahnya, imam dan orang biasa, tentara dan orang bangsawan, bersama-sama terkubur di bawah puing-puing kuil Dagon itu. Dan di antara mereka terdapat tubuh raksasa, yang telah dipilih Allah untuk menjadi pembebas umatNya. Kabar kehancuran yang hebat ini tersebar luas di negeri Israel, dan anggota keluarga Simson turun dari tempat mereka di atas bukit, dan tanpa mendapat rintangan apa-apa, telah mengambil mayat pahlawan yang gugur itu. Dan mereka “membawa akan dia naik, dikuburkannya di antara Zora dengan Esytaol, dalam kubur Manoakh, bapanya.”PB2 169.2

    Janji Allah bahwa melalui Simson ia akan “mulai membebaskan Israel dari tangan orang Filistin,” telah digenapkannya, tetapi betapa gelap dan ngerinya catatan hidup yang sebenarnya dapat menjadi satu pujian kepada Allah dan satu kemuliaan kepada bangsa itu! Kalau saja Simson telah setia kepada panggilan ilahinya itu, rencana Allah akan dapat dilaksanakan di dalam kehormatan serta kemuliaanNya. Tetapi ia telah menyerah kepada penggodaan, membuktikan dirinya tidak setia kepada apa yang telah dipercayakan kepadanya, dan tugasnya telah dilaksanakan dalam kekalahan, perhambaan dan kematian,PB2 169.3

    Secara jasmani, Simson adalah orang yang paling kuat di atas dunia ini, tetapi di dalam pengendalian diri, kejujuran, dan keteguhan, ia adalah salah seorang yang paling lemah di antara manusia. Banyak yang salah mengira bahwa nafsu yang kuat itu adalah satu tabiat yang kuat pula; tetapi yang sebenarnya adalah bahwa dia yang dikuasai oleh hawa nafsunya sendiri adalah seorang manusia yang lemah. Kebesaran sejati seorang manusia diukur oleh kuasa perasaannya yang ia kendalikan, bukan oleh apa yang mengendalikan dia.PB2 170.1

    Perlindungan Allah telah menyertai Simson, agar ia dapat disediakan untuk melaksanakan pekerjaan yang untuknya ia telah dipanggil. Dari sejak kecilnya ia dikelilingi oleh satu lingkungan yang baik untuk kekuatan jasmaninya, kesegaran pikirannya dan kesucian moralnya. Tetapi di bawah pengaruh pergaulan yang jahat ia telah melepaskan pegangannya dari Tuhan yang merupakan satu-satunya pelindung manusia, dan iapun telah dihanyutkan oleh arus kejahatan. Mereka yang berada pada jalan tugas dan dibawa kepada ujian bisa merasa pasti bahwa Allah akan memeliharakan mereka; tetapi jikalau manusia dengan sengaja menempatkan diri mereka di bawah kuasa penggodaan, mereka akan jatuh, lambat atau segera.PB2 170.2

    Orang-orang yang sama yang direncanakan Allah akan digunakan sebagai alat untuk satu pekerjaan yang istimewa, segala upaya akan diusahakan setan untuk menyesatkannya. Ia menyerang kita pada titik kelemahan kita, bekerja melalui kekurangan-kekurangan dalam tabiat kita untuk menguasai seluruh kehidupan kita; dan ia mengetahui bahwa jikalau kelemahankelemahan ini dimanjakan, maka ia akan berhasil. Tetapi tidak seorangpun perlu dikalahkan. Manusia tidak dibiarkan sendirian untuk mengalahkan kuasa kejahatan oleh usahanya sendiri yang lemah itu. Pertolongan sudah tersedia, dan akan diberikan kepada setiap jiwa yang benar-benar menghendakinya. Malaikat-malaikat Allah,yyang turun naik di tangga yang dilihat Yakub di dalam khayalnya, akan menolong setiap jiwa yang mau naik sampai ke langit yang paling tinggi.PB2 170.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents