Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Mimpi William Miller

    (Jang disebut dimulca 58)

    Saja bermimpi bahwa Allah mengirim kepada saja dengan perantaraan tangan jang tak nampak, satu kotak jang gandjil buatannja kira2 sepuluh dim pandjangnja dan enam dim lebarnja dan dalamnja, diperbuat dari kaju ebony (kaju arang) dan ditabur dengan mutiara, adjaib kelihatan. Kotak itu ada anak kuntjinja. Terus saja ambil kuntji itu dan buka kotak itu. Saja terperandjat sambil heran bila saja lihat kotak itu penuh dengan segala matjam permata intan, mutiara dan batu jang indah2 dari segala djenis dan be-rupa2 besarnja serta mata wang mas dan perak jang be-rupa2 besar dan harganja; semuanja disusun baik2 pada tempatnja masing2 dalam kotak itu; maka dengan susunan jang begitu dipantjarkannjalah sinar dan kemuliaan jang dapat dibandingkan hanja dengan matahari.TP 102.1

    Saja pikir bukan kewadjiban saja sadja buat menikmati pemandangan jang indah itu, biarpun hati saja luar biasa senangnja melihat tjahaja keindahan dan nilai isinja itu. Karena itu saja taruh kotak itu di-tengah2 kamar saja diatas satu medja, dan saja beritahukan, bahwa barang siapa jang ingin, boleh datang melihat pemandangan jang paling mulia dan tjemerlang pernah dilihat manusia dalam dunia ini.TP 102.2

    Orang pun mulailah datang, pada mulanja sedikit tetapi makin lama makin banjak. Ketika mereka itu pertama kali menengok kedalam kotak itu, mereka suka heran dan berseru karena kesukaan. Tetapi bila penonton itu bertambah banjak, masing2 mulai mengganggu mutiara itu, mengambilnja dari dalam kotak itu lalu menjerakkannja diatas medja.TP 103.1

    Saja mulai pikir bahwa jang empunja itu nanti minta kotak itu serta isinja kembali dari tangan saja; maka bila saja biarkan mereka taburkan permata itu dimedja, saja tak akan dapat mengembalikannja kelak kepada tempatnja masing2 dalam kotak itu seperti tadinja; lalu saja merasa tidak akan dapat pikul tanggungdjawab itu, karena bukan main besarnja. Sajapun minta kepada orang banjak itu, supaja djangan di-pegang2nja permata itu, dan djangan diambil dari kotak itu; tetapi makin saja larang makin mereka hamburkan; — dan sekarang mereka se-akan2 menghamburkan semua permata itu diseluruh bilik itu, diatas lantai dan pada tiap2 perkakas rumah jang ada didalam kamar itu.TP 103.2

    Kemudian saja lihat diantara mutiara dan mata wang jang tulen itu, mereka telah taburkan banjak jang palsu. Saja mendjadi amat marah melihat perbuatan hina dan tak berterimah kasih itu dan saja menegor dan memarahi mereka; tetapi semakin saja tegor semakin pula mereka menaburkan permata dan mata wang jang palsu diantara jang tulen itu.TP 103.3

    Sajapun mendjadi geram dan menggunakan kekuatan buat menghalau mereka keluar dari bilik itu; tetapi sementara saja tolakkan seorang keluar, tiga orang datang gantinja masuk bilik itu membawa kotoran, pengetaman, pasir dan segala matjam sampah sehingga semuanja menutupi segala permata, intan dan mata wang tulen itu sampai tak kelihatan lagi. Mereka petjah2kan pula kotak saja itu dan serakkan petjahannja itu diantara sampah itu. Saja pikir seorang pun tidak perdulikan kesusahan atau amarah saja. Saja se-mata2 mendjadi putus harap dan ketjil hati lalu duduk serta menangis.TP 103.4

    Sedang menangis dan susah hati karena kerugian saja jang besar itu sambil mengingat pertanggungan djawab saja, maka teringatlah saja kepada Tuhan lalu minta dengan sungguh2 supaja Dia mengirim pertolongan.TP 104.1

    Dengan segera pintu terbuka dan seorang masuk kedalam kamar itu setelah sekalian jang dikamar itu sudah keluar. Orang jang masuk itu membuka segala djendela kamar itu dengan sapu jang dibawanja dia bersihkan segala kotoran dan sampah dari kamar itu.TP 104.2

    Saja serukan sama dia djangan, karena ada permata2 jang mahal tertjampur-aduk didalam kotoran itu. Ia men-djawab kepada saja supaja “djangan takut”, karena “ia akan mendjaganja”.TP 104.3

    Kemudian sedang ia menjapu kotoran itu, permata dan mata wang jang palsu itu semua timbul keatas dan keluar dari djendela seperti awan dan anginpun menerbangkannja djadi hilang. Sementara ada heboh, saja tutup mata sebentar; setelah saja membuka mata kembali, kotoran itu semua sudah hilang. Permata jang tulen itu, intan, wang mas dan perak itu, semua terhambur katjau balau didalam kamar itu.TP 104.4

    Kemudian orang itu meletakkan satu kotak diatas medja, lebih besar dan lebih bagus dari kotak jang pertama, lalu dia mulai memungut permata, intan, wang dengan ber-kaut2 dan isikan kedalam kotak itu hingga sebutirpun tak ketinggalan, walaupun antara intan itu ada jang besarnja tak lebih dari hudjung peniti.TP 104.5

    Kemudian dipanggilnja saja supaja “datang dan melihat.”TP 104.6

    Saja tengok kedalam kotak itu, tetapi mata saja disilaukan oleh pemandangan itu. Isinja itu bersinar sepuluh kali lebih mulia daripada tadinja. Saja pikir barang2 itu telah rusak dalam pasir sebab di-pidjak2 orang2 djahat jang menghamburkannja itu. Sekarang semuanja telah beratur dengan baiknja dalam kotak itu, masing2 pada tempatnja sedang orang jang memasukkannja kedalam kotak itu tidak kelihatan ber-susah2. Saja berteriak karena kesukaan, dan teriak saja itu telah membangunkan saja.TP 105.1

    ——————

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents