Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Keluarga Bahagia

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Selera Saya bukanlah Suatu Penuntun yang Selamat

    Pendapat yang mengatakan, bahwa wanita mempunyai keadaan yang istimewa, biarlah selera mereka dimanjakan, maka ini adalah suatu kesalahan yang didasarkan atas kebiasaan, tetapi bukan dengan pengertian yang sehat. Selera para ibu dalam keadaan ini dapat berubah-ubah, beraneka rasa, dan sukar untuk memuaskannya; dan kebiasaan yang membolehkan dia mendapat apa saja yang timbul dalam hatinya, tanpa bertanya kepada pikiran sehat apakah makanan yang demikian dapat memberikan bahan-bahan sehat yang diperlukan oleh tubuhnya untuk pertumbuhan anaknya. Makanan haruslah yang menyehatkan, tetapi seharusnya ja-nganlah yang merangsang.... Kalau ada satu saat di mana diperlukan kesederhanaan makanan dan perhatian yang khusus mengenai kualitas bahan-bahan yang dimakan, maka itulah waktu yang paling penting.MKB 245.2

    Para wanita yang mempunyai prinsip ini, dan yang dididik dengan baik, tidak akan menyimpang dari kesederhanaan makanan pada masa ini lebih daripada masa-masa lain. Mereka akan mempertimbangkan bahwa suatu kehidupan yang lain bergantung kepada mereka untuk berhati-hati di dalam segala kebiasaannya teristimewa dalam makanan. Janganlah mereka memakan makanan yang tidak menyehatkan dan yang merang-sang, hanya karena enak rasanya. Begitu banyak para penasihat yang bersedia membujuk mereka agar melakukan hal-hal yang diterima pikiran sehat serta memberitahukan kepada mereka perkara-perkara yang tidak perlu dilakukan. Lahirlah anak-anak yang berpenyakit karena pemanjaan selera oleh para ibu bapa....MKB 245.3

    Kalau begitu banyak makanan yang dimasukkan ke dalam perut sehingga alat-alat pencernaan terpaksa bekerja lembur agar menyisihkan dan membebaskan tubuh dari zat-zat yang merangsang, sang ibu bertindak tidak adil terhadap dirinya sendiri, serta meletakkan dasar penyakit kepada keturunannya. Kalau ia memilih untuk memakan apa saja yang timbul dalam pikirannya, tidak peduli akan segala akibatnya, ia pun akan menderita hukumannya, tetapi bukan hanya dirinya sendiri. Anaknya yang tidak berdosa itu harus menderita karena kekurangbijaksanaannya. 7 Idem p. 382, 383 MKB 246.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents