Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Kehidupan Abadi

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Berbicara

    Kemampuan untuk berbicara adalah satu talenta yang harus rajin di-tumbuhkan. Dari semua pemberian yang telah kita terima dari Allah, tidak ada talenta yang dapat menjadi berkat yang lebih besar daripada talenta ini. Dengan suara kita meyakinkan dan membujuk; dengan suara kita mempersembahkan doa dan pujian kepada Allah dan dengan suara kita menceritakan kepada orang lain tentang kasih Penebus, maka itu harus dilatih sedemikian rupa agar menjadi alat yang paling berhasil untuk kebajikan!MKA 256.3

    Kebudayaan dan penggunaan yang tepat dari suara sangat dilalaikan, bahkan oleh umat Allah yang cakap dan giat. Banyak orang yang mem-baca atau berbicara sangat pelahan dan ada pula yang amat cepat sehingga tidak mudah dipahami. Ada pula yang mempunyai cara berbicara seperti menggumam, tidak jelas, orang lain berbicara dengan nada tinggi, tajam dan melengking yang membuat telinga pendengar nyeri. Ayat-ayat, lagulagu rohani serta laporan dan bacaan-bacaan yang dibawakan dalam kumpulan umum kadang-kadang dibaca sedemikian rupa sehingga tidak dimengerti dan acapkali isinya yang mempunyai makna yang penting dan berkesan menjadi rusak.MKA 256.4

    Ini adalah suatu keburukan yang dapat dan harus diperbaiki. Mengenai persoalan ini Alkitab memberikan pengajaran. Tentang orang Lewi yang membacakan Kitab Suci kepada umat pada zaman Ezra, dikatakan, ” Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dime-ngerti.” 9Neh. 8:9;MKA 257.1

    Oleh usaha yang rajin semua orang dapat memperoleh kuasa untuk membaca dengan lancar, dan berbicara dengan nada yang penuh, jelas dan bulat, dan dengan terang dan mengesankan. Oleh berbuat ini kita dapat meningkatkan kemantapan kita dengan rapi sebagai pekerja-pekerja Kristus.MKA 257.2

    Setiap umat Allah dipanggil untuk memberitahukan kepada orang lain kekayaan Kristus yang tersembunyi; oleh sebab itu dia harus berusaha agar dapat berbicara dengan sempuma. Ia harus menyampaikan firman Allah dalam suatu cara yang akan membuatnya dihargai oleh para pendengar. Allah tidak merencanakan agar saluran manusia-Nya akan bersikap aneh. Bukan kehendak-Nya agar manusia akan mengecilkan atau merendahkan aliran surga yang mengalir melalui dia ke dunia ini.MKA 257.3

    Kita harus memandang kepada Yesus, teladan yang sempuma; kita harus berdoa meminta pertolongan Roh Kudus dan di dalam kekuatanNya kita harus berusaha melatih setiap bagian tubuh untuk pekerjaan yang sempuma.MKA 257.4

    Hal ini teristimewa benar pada orang yang telah dipanggil melakukan pekerjaan untuk umum. Setiap pendeta dan setiap guru harus mengingat bahwa ia memberikan suatu pekabaran kepada orang yang menyangkut kepentingan abadi. Kebenaran yang diucapkan akan menghakimkan me-reka pada hari besar pehukuman yang terakhir. Dan dengan beberapa jiwa cara dari orang yang menyampaikan pekabaran itu menentukan pe-nerimaan atau penolakannya. Jadi hendaklah sabda itu diucapkan sede-mikian rupa sehingga ia akan menggugah pengertian dan mengesankan hati orang. Sabda itu harus diucapkan dengan lambat, jelas dan khidmat, namun dengan keikhlasan yang dituntut oleh kepentingannya.MKA 257.5

    Kebiasaan yang benar dan penggunaan kuasa berbicara harus berhu-bungan dengan setiap bidang pekerjaan Kristen; ini masuk sampai ke da-lam kehidupan rumah dan di dalam segala pergaulan kita dengan satu sama lain. Kita harus membiasakan diri kita untuk berbicara dengan nada yang manis, untuk menggunakan bahasa yang bersih dan benar, dan kata-kata yang ramah dan sopan. Kata-kata yang manis dan ramah adalah ibarat embun serta siraman air yang lembut kepada jiwa. Kitab Suci me- ngatakan tentang Kristus bahwa karunia dicurahkan ke dalam bibir-Nya agar Ia bisa tahu “supaya dengan perkataan Aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.” 10Mzm. 45 :2; Yes. 50:4; Dan Tuhan mengatakan kepada kita, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih,“ 11Kol. 4:6; Ef. 4:29; “supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.”MKA 257.6

    Dalam berusaha hendak memperbaiki atau membarui orang lain kita harus berhati-hati dengan perkataan kita. Itu akan bisa menjadi aroma yang semerbak kepada kehidupan atau bau mematikan yang membawa kepada maut. Dalam memberikan teguran atau nasihat, banyak orang memanjakan diri dengan kata-kata yang tajam dan keras, tidak menyem-buhkan jiwa yang terluka. Oleh ucapan-ucapan yang keras ini roh amarah bangkit dan acapkali orang yang bersalah itu mengobarkan pemberontakan. Semua orang yang mau melaksanakan prinsip-prinsip kebenaran perlu untuk menerima minyak kasih, dari surga. Dalam segala suasana teguran harus diucapkan dengan penuh kasih. Barulah perkataan kita akan membarui, bukan menjengkelkan. Oleh Roh Kudus-Nya Kristus akan memberikan tenaga dan kuasa. Ini adalah pekerjaan-Nya.MKA 258.1

    Tidak satu kata pun boleh diucapkan dengan tidak berakal budi. Tidak ada percakapan yang buruk, percakapan yang membuang-buang waktu, sungutan atau usul yang keji, akan keluar dari bibir orang yang mengikuti Kristus. Rasul Paulus menulis di bawah pengaruh Roh Kudus, berkata, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu.” 12Ef. 4:29; Perkataan yang buruk tidak hanya berarti kata-kata yang kotor. Itu berarti ucapan apa saja yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang suci dan mumi dan agama yang tidak cemar. Termasuk di dalamnya sindiran-sindiran yang tidak senonoh dan hasutan jahat yang diam-diam. Kecuali sifat-sifat ini senantiasa dilawan, ini akan membawa ke dalam dosa yang besar.MKA 258.2

    Pada setiap keluarga, pada setiap individu umat beragama, terletak kewajiban untuk merintangi jalan kepada percakapan yang jahat. Bila engkau berada di tengah orang yang bermanja dalam percakapan yang bodoh, adalah kewajiban kita untuk mengubah pokok percakapan itu kalau mungkin. Dengan pertolongan karunia Allah kita harus dengan tenang mengeluarkan kata-kata atau mengemukakan pokok percakapan yang dapat mengalihkan percakapan itu pada saluran yang bermanfaat.MKA 258.3

    Adalah pekerjaan orangtua untuk melatih anak-anaknya supaya membiasakan diri menggunakan bahasa yang pantas. Sekolah yang sengat baik untuk maksud ini ialah kehidupan rumah tangga. Sejak masa yang amat muda anak-anak harus diajar berbicara penuh hormat dan pe-nuh kasih sayang kepada orangtuanya dan kepada satu dengan yang lain.MKA 258.4

    Kepada mereka harus diajarkan bahwa hanya perkataan yang lemahlem-but, benar dan mumi boleh keluar dari bibimya. Hendaklah orangtua sendiri belajar setiap hari dalam sekolah Kristus. Lalu dengan peraturan dan teladan mereka dapat mengajar anak-anaknya menggunakan perka-taan yang “sehat dan tidak bercela... sehingga lawan menjadi malu.” 13Tit. 2:8; Ini adalah salah satu tanggung jawab yang paling besar dari tugasnyaMKA 259.1

    Sebagai pengikut Kristus kita harus membuat perkataan kita sedemiki-an rupa sehingga menjadi suatu pertolongan dan suatu penghiburan ke-pada satu dengan yang lain dalam kehidupan beragama. Jauh lebih dari yang kita perbuat, kita perlu untuk menuturkan babak-babak yang ber-harga dalam pengalaman kita. Kita harus berbicara tentang pengasihan dan kasih sayang Allah, tentang kasih Juruselamat yang tidak terbilang. Perkataan kita harus merupakan kata-kata pujian dan syukur. Jika pikiran dan hati penuh dengan kasih Allah, ini akan ditunjukkan dalam per-cakapan. Tidak akan merupakan persoalan yang sulit untuk memberi apa yang telah masuk ke dalam kehidupan rohani kita. Pikiran-pikiran yang mulia, cita-cita yang agung, pengertian yang terang dari hal kebenaran, maksud-maksud yang tidak mementingkan diri, rindu untuk menjadi saleh dan suci, akan mengeluarkan buah dalam perkataan yang menunjukkan tabiat yang terdapat dalam perbendaharaan hati. Jika Kristus ditunjukkan dalam percakapan kita, maka kata-kata kita akan mengandung kuasa untuk menarik jiwa-jiwa kepada-Nya.MKA 259.2

    Kita harus berbicara tentang Kristus kepada orang yang tidak mengenal-Nya. Kita harus berbuat sama seperti apa yang dilakukan Kristus. Di mana pun Ia berada, di dalam kaabah, di pinggir jalan, dalam perahu yang agak jauh dari daratan, di pesta orang Farisi atau di meja pemungut cukai, Ia berbicara kepada manusia mengenai perkara-perkara yang menyangkut kehidupan yang lebih tinggi. Hal-hal yang mengenai alam, peristiwa hidup sehari-hari, dirangkaikan oleh Dia dengan perkataan yang benar. Hati para pendengar-Nya ditarik kepada-Nya; karena Ia telah menyembuhkan penyakitnya, telah menghiburkan orang yang berduka dan telah mengambil anak-anak mereka ke dalam lengan-Nya dan memberkati me-reka. Ketika Ia membuka mulutnya untuk berbicara, perhatian mereka ter-pusat kepada-Nya dan setiap perkataan bagi beberapa jiwa merupakan keharuman untuk kehidupan.MKA 259.3

    Demikianlah seharusnya dengan kita. Di mana pun kita berada, kita harus memperhatikan kesempatan untuk berbicara kepada orang lain, membicarakan tentang Juruselamat. Kalau kita mengikuti teladan Kristus dalam hal berbuat baik, hati akan terbuka kepada kita sebagaimana terjadi kepada-Nya. Bukan dengan sekonyong-konyong, tetapi dengan akal budi yang lahir dari kasih Ilahi, kita dapat menceritakan kepada mereka tentang Dia yang menjadi “pemimpin di antara sepuluh ribu,” dan yang “elok sekali.” Inilah pekerjaan yang tertinggi di mana kita dapat menggunakan talenta berbicara. Itu diberikan kepada kita agar kita dapat memberitakan Kristus sebagai Juruselamat yang mengampuni dosa.MKA 259.4

    Kehidupan Kristus adalah pengaruh yang terus meluas tak terbatas, yang mengikat kita kepada Allah dan kepada seluruh keluarga umat ma-nusia. Melalui Kristus, Allah telah menanamkan pada manusia suatu pengaruh yang menjadikan mustahil buat dia untuk hidup bagi dirinya sendiri. Secara individu kita berhubungan dengan sesama manusia, sebagai bagian dari keluarga Allah yang besar dan kita berdiri di bawah kewajiban yang timbal balik. Tidak ada orang yang bisa berdiri sendiri di luar sesamanya manusia; karena perwujudan setiap orang mempengaruhi orang lain. Adalah maksud Allah agar masing-masing merasakan dirinya perlu akan kesejahteraan orang lain, dan berusaha untuk meningkatkan kebahagiaannya.MKA 260.1

    Setiap jiwa dilingkungi oleh suatu suasana yang tersendiri—suatu suasana, yang barangkali, diisi dengan kuasa iman yang memberikan hi-dup, keberanian serta pengharapan dan sedap dengan keharuman kasih. Atau itu mungkin berat serta dingin dengan kesuraman tidak puas dan mementingkan diri atau beracun dengan noda yang mematikan dari dosa yang didambakan. Oleh suasana yang mengelilingi kita, setiap orang yang kita temui secara sadar atau tidak sadar ikut terpengaruh.MKA 260.2

    Ini adalah tanggung jawab yang tidak bisa kita hindarkan. Perkataan kita, tindakan kita, pakaian kita, kelakuan kita, bahkan pantulan wajah kita, mempunyai suatu pengaruh. Kalau begitu hasil-hasil demi kebaikan atau kejahatan yang tak dapat diukur oleh seorang pun bergantung atas kesan yang dibuat. Setiap dorongan hati yang dikeluarkan adalah benih yang ditabur yang akan menghasilkan tuaian. Itu merupakan satu mata rantai dalam mata rantai panjang dari peristiwa-peristiwa manusia, yang meluas sampai berapa jauh tidak kita ketahui. Jika oleh teladan kita, kita membantu orang lain untuk mengembangkan prinsip-prinsip yang baik, kita memberikan kuasa kepada mereka untuk berbuat baik. Sebaliknya mereka mengeluarkan pengaruh yang sama kepada orang lain, dan orang lain kepada orang yang lain lagi. Begitulah perantaraan pengaruh yang tidak kita sadari ribuan orang akan mendapat berkat.MKA 260.3

    Lontarkanlah sebuah batu kerikil ke dalam danau, maka sebuah gelombang terbentuk, dan gelombang lain kemudian disusul yang lain dan manakala gelombang-gelombang itu semakin bertambah, lingkarannya semakin lebar, sampai ia mencapai tepinya. Demikianlah halnya dengan pengaruh kita. Tanpa kita ketahui atau sadari ini menceritakan kepada orang lain dalam bentuk berkat atau kutukan.MKA 260.4

    Tabiat adalah kuasa. Kesaksian yang diam dari kehidupan yang benar, tidak mementingkan diri serta saleh membawa suatu pengaruh yang hampir tidak dapat ditahan. Oleh menyatakan tabiat Kristus dalam kehidupan sendiri, kita bekerja sama dengan Dia dalam pekerjaan menyelamatkan jiwa. Hanya oleh menyatakan tabiat-Nya dalam kehidupan kita barulah kita dapat bekerja sama dengan Dia. Dan semakin luas ruang lingkup pengaruh kita, semakin baik kita melakukannya. Bila orang yang mengaku menyembah Allah mengikuti teladan Kristus, mempraktikkan prinsip-prinsip hukum dalam kehidupan setiap hari, bila setiap tindakan membawa kesaksian bahwa mereka sangat mengasihi Allah dan sesama manusia seperti mereka mengasihi dirinya sendiri, barulah jemaat itu mempunyai kuasa untuk menggerakkan dunia ini.MKA 261.1

    Tetapi jangan lupa bahwa pengaruh tidak kurang kuasanya untuk ber-buat kejahatan. Kehilangan satu jiwa adalah suatu perkara dahsyat; tetapi menyebabkan kehilangan jiwa-jiwa yang lain adalah lebih dahsyat lagi. Bahwasanya jika pengaruh kita akan menjadi bau menyengat dari maut kepada kematian adalah suatu pikiran yang menakutkan; namun ini mungkin terjadi. Banyak orang yang mengaku berhimpun bersama Kristus malah menjauhi Dia. Itulah sebabnya jemaat begitu lemah. Banyak orang memanjakan diri sesuka hatinya dalam mengritik dan mendakwa. Oleh menunjukkan kecurigaan, cemburu dan tidak puas, mereka menyerahkan dirinya sebagai alat-alat Setan. Sebelum mereka menyadari apa yang mereka perbuat, melalui mereka musuh itu telah melaksanakan maksudnya. Kesan tentang kejahatan telah dibuat, bayangan telah dicam-pakkan, panah-panah Setan telah menemukan sasarannya. Tidak percaya, kurang iman serta ketidaksetiaan yang gamblang telah mengikat orang yang sebenarnya dapat menerima Kristus. Sementara itu para pekerja Setan memandang dengan puas orang yang dihanyutkan ke dalam kebimbangan, dan yang sekarang telah dikeraskan hatinya terhadap te-guran dan nasihat. Mereka mengoceh tentang dirinya bahwa jika diban-dingkan dengan jiwa-jiwa itu mereka berbuat kebajikan dan benar. Mereka tidak menyadari bahwa kehancuran tabiat yang menyedihkan ini adalah akibat daripada lidahnya yang tidak bisa dikekang dan hati yang memberontak. Adalah melalui pengaruh mereka sehingga orang yang di-cobai ini jatuh.MKA 261.2

    Oleh sebab itu membuang-buang waktu, bermanja dalam mementing-kan diri serta sifat tidak peduli yang ceroboh pada pihak orang-orang yang mengaku beragama, telah memalingkan banyak jiwa jauh dari jalan kehidupan. Banyak orang yang akan takut untuk menghadapi Allah dalam pengadilan karena pengaruhnya.MKA 262.1

    Hanyalah melalui karunia Allah sehingga kita dapat menggunakan dengan tepat anugerah itu. Tidak ada apa-apa dalam diri kita yang mem-pengaruhi orang lain untuk berbuat baik. Jika kita menyadari keadaan kita yang tidak berdaya serta keperluan kita akan kuasa Ilahi, kita tidak akan mempercayai diri kita sendiri. Kita tidak tahu akibat-akibat apa yang di-tentukan oleh satu hari, satu jam atau sejenak, dan janganlah kita mulai suatu hari tanpa menyerahkan jalan kita kepada Bapa semawi kita. Malaikat-malaikat-Nya ditugaskan untuk menjaga kita dan jika kita menem-patkan diri kita di bawah pengawasannya, maka dalam setiap masa yang berbahaya mereka berada di sebelah kanan kita. Bila tanpa disadari kita berada dalam bahaya menunjukkan pengaruh yang salah, malaikat-ma-laikat akan berada di sisi kita, mengajak kita untuk menempuh arah yang terlebih baik, memilih perkataan bagi kita dan mempengaruhi tindakantindakan kita. Dengan demikian pengaruh kita akan menjadi kuasa yang diam, tidak disadari tetapi kuat dalam menarik orang lain kepada Kristus dan dunia semawi.MKA 262.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents