Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Kehidupan Abadi

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Tanah yang Baik dari Hati Orang Muda

    Pada waktu pikiran itu bersemangat muda dan bergairah dan mudah terkena pengaruh perkembangan yang pesat, terdapat pencobaan yang besar menjadi ambisius terhadap diri sendiri, untuk melayani diri sendiri. Jika rencana-rencana duniawi berhasil, ada kecenderungan untuk berjalan pada garis yang mematikan angan-angan hati dan merintangi pertimbangan yang tepat mengenai apa yang merangkum keunggulan tabiat yang sesungguhnya. Jika keadaan mengizinkan dalam perkembangan ini, pertumbuhan akan terlihat menuju ke arah yang dilarang oleh firman Allah.MKA 34.3

    Dalam masa awal pembentukan kehidupan anak-anak, tanggung jawab orang tua amat besar. Mereka harus belajar untuk mengitari anakanak muda itu dengan pengaruh-pengaruh yang baik, pengaruh-pengaruh yang akan memberikan pandangan yang baik mengenai hidup serta suksesnya kebenaran. Gantinya ini, begitu banyak orangtua menjadikan tujuan utamanya memberikan kepada anak-anaknya kesenangan kemewahan duniawi. Segenap pergaulannya dipilih berkaitan dengan tujuan ini. Banyak orangtua mendirikan rumahnya di beberapa kota besar dan memperkenalkan anak-anaknya kepada dunia mode. Mereka mengelilingi anak-anak mereka dengan pengaruh-pengaruh yang mendorong kepada keduniawian dan keangkuhan. Dalam suasana ini pikiran dan jiwa itu menjadi kerdil. Cita-cita hidup yang tinggi dan agung lenyap dari pan-dangan. Kesempatan istimewa untuk menjadi putra-putra Allah, warisan kekekalan, ditukar dengan perkara-perkara dunia.MKA 34.4

    Banyak orang tua berusaha untuk meningkatkan kebahagiaan anakanaknya dengan memuaskan kesukaannya terhadap kepelesiran. Mereka “membiarkan anak-anaknya untuk berolahraga dan menghadiri pestapesta hiburan dan memberikan uang untuk digunakan sebebasnya diperagakan dan pemuasan diri. Semakin besar keinginan untuk memanjakan kepelesiran, semakin kuat keinginan itu. Minat dari anak-anak muda ini semakin lama semakin tertarik kepada kepelesiran, sehingga mereka memandangnya sebagai tujuan hidup yang besar. Mereka membentuk kebiasaan menganggur dan memanjakan diri sehingga menjadikannya hampir mustahil untuk menjadi orang-orang beragama yang teguh.MKA 35.1

    Bahkan jemaat, yang seharusnya menjadi tiang serta alas kebenaran itu, ada yang memberi angin kepada cinta diri akan kepelesiran. Bila uang dikumpulkan untuk maksud-mak-sud keagamaan, cara apa yang telah dipilih oleh kebanyakan jemaat?—Bazar, pesta makan, pameran, bahkan undian dan cara-cara yang serupa itu. Sering tempat yang diasingkan untuk berbakti kepada Allah dinajiskan oleh pesta dan minum-minum, jual beli dan bersukaria. Hormat kepada rumah Allah dan hormat kepada perbaktian-Nya merosot dalam pikiran anak-anak muda. Bentengbenteng penguasaan diri dilemahkan. Mementingkan diri, selera, suka pamer diperlihatkan, dan sifat-sifat ini menjadi semakin kuat bila itu dimanjakan.MKA 35.2

    Usaha mencari kepelesiran dan hiburan berpusat di kota-kota. Banyak orangtua yang memilih rumah di kota bagi anak-anaknya, bertolak dari pikiran hendak memberikan kesempatan yang lebih besar, menghadapi kekecewaan, dan terlambat mengubah kesalahannya yang dahsyat. Kotakota sekarang ini cepat menjadi seperti Sodom dan Gomora. Banyak hari libur merangsang pengangguran. Olahraga yang menggembirakan— pergi ke bioskop, pacuan kuda, perjudian, minum-minuman keras dan pesta pora-merangsang setiap hawa nafsu kepada kegiatan yang semakin hebat. Orang muda hanyut oleh arus masa kini. Orang yang belajar mencintai kepelesiran untuk kepentingannya sendiri, membuka pintu kepada banjir pencobaan. Mereka membiarkan dirinya kepada kegembiraan sosial dan keriangan yang tidak berakal budi dan hubungan dengan para pencinta kepelesiran mempunyai suatu akibat yang meracuni pikiran. Mereka dipimpin terus dari satu bentuk pemborosan kepada bentuk pemborosan yang lain, sampai mereka kehilangan baik keinginan maupun kekuatan untuk menjalani hidup yang bermanfaat. Hasrat keagamaannya menjadi dingin; kehidupan rohaninya menjadi gelap. Segenap pembawaan jiwa yang agung, semua yang menghubungkan manusia dengan dunia rohani, menjadi rendah.MKA 35.3

    Ada benarnya bahwa sebagian orang dapat melihat kebodohannya dan bertobat. Allah dapat mengampuni mereka. Tetapi mereka telah melukai jiwa mereka sendiri dan membawa ke atas dirinya bahaya selama hidup. Kuasa untuk melihat, yang selalu harus dipelihara tajam dan peka untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, sebagian besar dirusakkan. Mereka tidak lekas mengenal suara bimbingan Roh Kudus, atau untuk melihat muslihat Setan. Terlalu sering dalam masa bahaya mereka jatuh di bawah pencobaan dan semua terhanyut jauh dari Allah. Akhir dari kehidupan yang suka pelesir hancur di dunia ini dan di dunia yang akan datang.MKA 36.1

    Kekhawatiran, kekayaan, kepelesiran, semuanya digunakan Setan dalam permainan hidup bagi jiwa manusia. Amaran diberikan, “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Allah tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Allah, melainkan dari dunia.” 241 Yohanes 2:15,16; Ia yang membaca hati manusia seperti sebuah buku yang terbuka berkata, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi.” 25Lukas 21:34; Rasul Paulus menulis, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 261 Tim. 6:9,10;MKA 36.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents