Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Kehidupan Abadi

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pengajaran yang Praktis

    Demikianlah beberapa di antara banyak pelajaran yang diajarkan melalui perumpamaan dari alam tentang seorang penabur dan benih itu. Manakala orangtua dan guru-guru berusaha mengajarkan pelajaranpelajaran ini, pekerjaan ini harus dibuat praktis. Hendaklah anak-anak itu sendiri mengerjakan tanah dan menabur benih. Bila mereka bekerja, orangtua atau guru dapat menerangkan kebun hati dengan benih yang baik atau buruk yang ditaburkan di sana, dan sebagai kebun ia harus dipersiapkan untuk benih yang biasa itu, begitulah hati harus dipersiapkan untuk benih kebenaran. Tatkala benih itu dicampakkan ke tanah, mereka dapat mengajarkan pelajaran tentang kematian Kristus; dan se- bagaimana tangkai itu bertunas, demikianlah kebenaran tentang kebangkitan. Bila tanaman itu tumbuh, persesuaian di antara penaburan secara alam dan rohani dapat dilanjutkan.MKA 63.4

    Orang muda harus diajarkan dalam cara yang sama. Mereka harus diajar membajak tanah. Ada baiknya juga jika setiap sekolah memiliki tanah untuk dikerjakan. Ladang tanah yang demikian harus dianggap sebagai ruangan sekolah Allah sendiri. Benda-benda yang terdapat dalam alam ini harus dilihat sebagai sebuah buku pelajaran yang harus dipelajari oleh anak-anak-Nya dan dari sana mereka bisa mendapat pengetahuan mengenai pertumbuhan jiwa.MKA 64.1

    Dalam membajak tanah, dalam disiplin serta mengerjakan tanah, banyak pelajaran yang senantiasa dapat dipelajari. Tidak seorang pun akan berpikir hendak tinggal di atas sebidang tanah yang masih belum terurus, dengan berharap tanah itu akan menghasilkan tuaian. Pekerjaan yang sungguh-sungguh, tekun dan tabah harus dilakukan untuk mempersiapkan tanah itu agar benih dapat ditaburkan. Begitulah pula dalam pekerjaan kerohanian dalam hati manusia. Orang yang akan mendapat manfaat dari pembajakan tanah harus berusaha terus dengan firman Allah dalam hatinya. Mereka akan menemukan tanah hati yang telah dilembutkan, oleh pengaruh Roh Kudus yang menaklukkan. Kecuali pekerjaan yang tekun dilakukan pada tanah itu, ia tidak akan menghasilkan tuaian. Demikianlah pula dengan tanah hati, Roh Allah harus mengerjakannya, untuk menghaluskan dan melembutkartnya, sebelum ia dapat mengeluarkan buah untuk kemuliaan Allah.MKA 64.2

    Tanah tidak akan mengeluarkan tuaian bila dikerjakan dengan sesukanya saja. Tanah itu memerlukan perhatian yang bijaksana setiap hari. Tanah itu harus sering dibajak dalam-dalam, dengan maksud untuk menyingkirkan rumput yang mengambil zat-zat makanan dari benih yang ditanam. Jadi itulah sebabnya orang yang membajak dan menabur siap untuk menuai. Tidak seorang pun perlu berdiri di ladang dilanda kesedihan karena kehancuran harapannya.MKA 64.3

    Berkat Tuhan akan bernaung di atas orang yang mengerjakan tanah, mempelajari pelajaran-pelajaran rohani dari alam. Dalam mengerjakan tanah pekerja itu tahu sedikit harta apa yang akan terungkap di hadapannya. Sementara ia tidak boleh meremehkan pengajaran yang dapat dikumpulkannya dari pikiran-pikiran orang yang telah mempunyai pengalaman, ia harus menghimpun pelajaran bagi dirinya sendiri. Ini adalah bagian dari latihannya. Mengerjakan tanah itu akan terbukti menjadi suatu pendidikan kepada jiwa. MKA 64.4

    Ia yang menyebabkan benih itu bertunas, yang memeliharanya siang dan malam, yang memberikan kuasa untuk bertumbuh, adalah Khalik kita, Raja Surga; dan Ia masih tetap lebih memelihara dan memperhatikan anak-anak-Nya. Sementara penabur manusia itu menanam benih untuk mempertahankan kehidupan kita di dunia, Penabur Ilahi akan menanam dalam jiwa benih yang akan mengeluarkan buah kepada hidup yang kekal.MKA 65.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents