Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Kehidupan Abadi

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 8—Harta yang Terpendam

    Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamnya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.MKA 72.1

    Pada zaman dulu adalah menjadi ke-biasaan orang menyembunyikan hartanya di bawah tanah. Pencurian dan perampokan sering terjadi. Dan bilamana ada perubahan dalam pemerintahan, orang yang mempunyai harta yang banyak dapat dikenakan pajak yang tinggi. Lagi pula negeri ini senantiasa berada dalam bahaya penyerbuan dari bala tentara yang suka merampas. Sebagai akibatnya, orang kaya berusaha menyimpan hartanya dengan menyem- bunyikannya, dan tanah dianggap sebagai tempat persembunyian yang aman. Tetapi sering tempat persembunyian itu dilupakan; si pemilik mungkin meninggal dunia, masuk penjara atau pengasingan yang dapat memisahkan dia dari hartanya dan kekayaan yang telah ditimbun dengan susah payah ditinggalkan bagi orang yang beruntung menemukannya. Dalam zaman Kristus adalah biasa bila orang menemukan mata uang lama di tanah yang terlantar, juga emas dan perak.MKA 72.2

    Seseorang menyewa tanah untuk dikerjakan dan ketika lembu membajak tanah, harta yang terpendam tergali. Ketika orang ini menemukan harta itu, dia melihat bahwa dia akan mendapat untung. Ia menyembunyikan emas itu, dia kembali ke rumahnya dan menjual segala harta miliknya untuk membeli ladang yang berisi harta itu. Keluarga dan tetangga-tetangganya berpikir bahwa ia bertindak seperti orang yang tidak waras. Memandang kepada ladang itu, mereka tidak melihat ada sesuatu yang berharga dalam tanah yang terlantar itu. Tetapi orang itu tahu apa yang diperbuatnya; dan ketika ia sudah berhak atas tanah itu, ia mencari di segala sudut untuk mencari harta yang telah disimpannya.MKA 73.1

    Perumpamaan ini menggambarkan nilai dari harta surga dan usaha yang harus dibuat untuk mencarinya. Penemu harta di ladang itu rela menukarkan dengan segala harta miliknya, siap sedia untuk bekerja tanpa mengenal lelah, untuk mendapatkan harta yang tersembunyi. Demikianlah penemu harta surga akan menganggap tidak ada pekerjaan yang terlalu berat atau pengorbanan yang terlalu mahal, untuk menemukan harta kebenaran itu.MKA 73.2

    Dalam perumpamaan ini ladang yang berisi harta menggambarkan Kitab Suci. Dan Injil kebenaran adalah harta itu. Tanah itu sendiri tidaklah terjalin dengan lapisan-lapisan emas dan penuh dengan benda-benda yang berharga sebagaimana halnya dengan firman Allah.MKA 73.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents