Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Kehidupan Abadi

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 17—Pohon Ara yang Tidak Berbuah

    Yesus, dalam pengajaran-Nya menghu-bungkan antara amaran pehukuman dengan undangan pengasihan. “Anak manusia tidak datang,” kata-Nya, “untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkan mereka itu. “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” 1 Luk. 9:56; Yoh. 3:17; Tugas pengasihan-Nya, dalam hubungannya terhadap keadilan Allah dan pehukuman, digambarkan dalam perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah.MKA 160.1

    Yesus telah memberi amaran kepada orang banyak tentang kedatangan kera- jaan Allah dan Ia telah menegur dengan tajam sifat kebodohan dan ketidakpedulian mereka. Tanda-tanda di langit, yang meramalkan iklim, mudah dibaca; tetapi tanda-tanda zaman, yang begitu jelas menunjukkan kepada tugas-Nya, tidak diperhatikan.MKA 160.2

    Tetapi kesediaan manusia pada waktu itu sama dengan kesediaan ma-nusia sekarang dengan menyimpulkan bahwa mereka sendiri adalah kesayangan surga dan bahwa pekabaran teguran dimaksudkan bagi orang lain. Para pendengar itu memberitahukan kepada Yesus mengenai sebuah peristiwa yang baru saja membuat kegemparan yang besar. Beberapa tin-dakan dari Pontius Pilatus, Gubernur Yudea, telah menyakitkan hati orang. Telah terjadi huru-hara yang ramai di Yerusalem dan Pilatus telah berusaha untuk memadamkan ini dengan kejam. Pada suatu peristiwa tentara-tentaranya telah menyerbu pinggiran bait suci, dan telah me-nyembelih beberapa orang musafir Galilea dalam tindakan seperti me-nyembelih korban persembahan. Orang Yahudi menganggap musibah sebagai suatu pehukuman atas dosa-dosa si penderita dan orang yang menceritakan tentang perbuatan yang kejam ini melakukannya dengan kepuasan yang bersifat rahasia. Dalam pandangan mereka, keberuntungan nasib mereka membuktikan bahwa mereka adalah orang yang lebih baik dan oleh sebab itu lebih diperkenan Allah, daripada orang-orang Galilea itu. Mereka berharap untuk mendengar dari perkataan Yesus, pehukuman atas orang-orang ini, yang tidak diragukannya lagi, layak betul mendapat hukuman.MKA 161.1

    Murid-murid Yesus tidak berani menyatakan pendapat mereka sampai mereka mendengar pendapat Gurunya. Ia telah memberikan kepada mereka pelajaran-pelajaran yang tandas sehubungan dengan menghakim-kan tabiat orang lain dan mengukur pembalasan menurut penilaiannya yang fana. Namun mereka memandang kepada Kristus untuk mengecam orang-orang itu sebagai orang berdosa di atas yang lain-lainnya. Mereka sangat terkejut mendengar jawab-Nya.MKA 161.2

    Sambil menoleh kepada orang banyak, Juruselamat berkata,“Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” Bencana yang mengejutkan ini dimaksudkan untuk memimpin mereka agar merendahkan hatinya dan bertobat dari dosa-dosanya. Badai pembalasan tengah berkecamuk, yang segera akan pecah melibatkan semua orang yang tidak mempunyai perlindungan dalam Kristus.MKA 161.3

    Ketika Yesus berbicara dengan murid-murid dan orang banyak, Ia memandang ke depan dengan tatapan yang menubuatkan dan melihat Yerusalem dikepung oleh balatentara. Ia mendengar derap pasukan berbaris menyerbu kota yang terpilih itu dan melihat beribu-ribu orang bi-nasa dalam penyerbuan itu. Banyak di antara orang Yahudi, seperti orang Galilea, dibunuh di pekarangan bait suci, seperti dalam penyembelihan korban persembahan. Musibah-musibah yang telah menimpa perorangan adalah amaran dari Allah kepada suatu bangsa yang sama-sama bersalah. “Jikalau kamu tidak bertobat,” kata Yesus, “kamu semua akan binasa atas cara yang demikian.” Untuk seketika lamanya hari percobaan ditangguh-kan atas mereka. Masih ada waktu bagi mereka untuk mengetahui perkakara-perkara yang menjadi ketenteraman bagi mereka.MKA 162.1

    “Seorang,” kata-Nya melanjutkan, “mempunyai pohon ara yang tum-buh di kebun anggumya dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus ke-bun anggur itu. Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma?”MKA 162.2

    Para pendengar Kristus tidak dapat salah mengerti penggunaan perkataan-Nya ini. Daud telah menyanyikan tentang Israel tatkala pohon ara itu dibawa dari Mesir. Yesaya telah menulis, “Kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya.” 2Yes. 5:7; Generasi yang telah ditemui Juruselamat itu digambarkan oleh pohon ara dalam kebun anggur Tuhan,—dalam lingkungan perawatan dan berkat yang istimewa.MKA 162.3

    Maksud Allah terhadap umat-Nya serta kemungkinan-kemungkinan yang mulia di hadapan mereka, telah ditampilkan dalam kata-kata yang indah, “Supaya orang menyebutkan mereka pohon tarbantin kebenaran, tanaman Tuhan untuk memperlihatkan keagungan-Nya.” 3Yes. 61:3; Yakub yang mendekati kematian, melalui ilham dari Roh berkata tentang anak yang dikasihinya, “Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.” Dan lagi katanya, “Allah ayahmu yang akan menolong engkau,” Yang Mahakuasa “yang akan memberkati engkau dengan berkai dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah.” 4Kej. 49:22,25; Demikianlah Allah telah menanam Israel sebagai pohon ara yang baik dekat mata air kehidupan. Ia telah membuat kebun anggumya “di lereng bukit yang subur.” Ia telah “mencangkulnya dan membuang batu-batunya dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan.” 5Yes. 5:1, 2;MKA 162.4

    “Lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.” 6Yes. 5:2; Cirang pada zaman Kristus menunjukkan kesalehan yang lebih besar daripada orang Yahudi pada abad-abad sebelumnya, tetapi mereka terlebih miskin dari rahmat Roh Allah yang elok. Buah-buah yang berharga dari tabiat yang menjadikan kehidupan Yusuf begitu semerbak dan indah tidak ter-lihat dalam diri bangsa Yahudi.MKA 163.1

    Allah dalam anak-Nya telah mencari buah dan tidak menemukan apaapa. Israel adalah suatu penghalang yang membuat tanah tidak subur. Wujudnya adalah suatu kutukan; karena ia memenuhi tempat di kebun anggur yang dapat diisi oleh pohon yang mengeluarkan buah. Ia merampas dunia ini dari berkat-berkat yang hendak diberi Allah. Orang Israel telah salah menggambarkan Allah di tengah bangsa-bangsa. Mereka tidak saja sia-sia, tetapi merupakan rintangan yang berat. Sebagian besar agama mereka menyesatkan dan membawa kehancuran gantinya keselamatan.MKA 163.2

    Dalam perumpamaan itu, pengurus kebun anggur tidak ragu-ragu bahwa jika pohon itu tetap tidak berbuah, harus ditebang; tetapi ia tahu dan ikut merasakan minat pemilik pohon yang tidak berbuah itu. Tidak ada yang dapat memberikan kesukaan kecuali melihat pertumbuhan dan buah-buahnya. Ia menyambut keinginan si pemilik itu dengan berkata, “Biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah se-kelilingnya dan memberi pupuk kepadanya mungkin tahun depan ia berbuah.”MKA 163.3

    Si pengurus kebun itu tidak menolak untuk mengerjakan tanaman yang tidak menunjukkan harapan. Ia berdiri siap sedia untuk memberikan lebih banyak perawatan. Ia akan membuat sekelilingnya lebih baik lagi dan akan mencurahkan setiap perhatian.MKA 163.4

    Si pemilik dan pengurus kebun anggur bersatu dalam perhatian untuk pohon ara itu. Begitulah Bapa dan Anak bersatu dalam kasihnya ter-hadap umat pilihan. Kristus menyatakan kepada para pendengar-Nya bahwa kesempatan yang bertambah akan diberikan kepada mereka. Se-tiap cara yang dapat digunakan oleh kasih Allah akan dijalankan agar mereka menjadi pohon-pohon kebenaran, mengeluarkan buah untuk berkat dunia.MKA 163.5

    Dalam perumpamaan ini Yesus tidak menceritakan hasil pekerjaan si pengurus. Di situ cerita-Nya dipendekkan. Kesimpulannya terletak pada generasi yang mendengar perkataan-Nya. Bagi mereka amaran yang khidmat diberikan, “jika tidak, tebanglah pohon itu.” Bergantung kepada mereka apakah kata-kata yang tegas itu akan diucapkan kepada mereka. Hari murka itu sudah dekat. Dalam bencana-bencana yang sudah menimpa Israel, Pemilik kebun anggur itu penuh pengasihan memberikan amaran terlebih dulu tentang kebinasaan pohon yang tidak berbuah.MKA 163.6

    Amaran itu terdengar sepanjang zaman kepada kita pada generasi ini. Apakah engkau, oh hati yang lengah, menjadi pohon yang tidak berbuah dalam kebun anggur Tuhan? Apakah perkataan kebinasaan ini kelak diucapkan terhadapmu? Berapa lamakah engkau sudah menerima kasih karunia-Nya? Berapa lamakah Ia telah memperhatikan dan menunggu pengembalian kasih? Ditanam dalam kebun anggur-Nya, di bawah pe-ngawasan pengurus kebun, betapa istimewa kesempatan ini bagimu!MKA 164.1

    Berapa seringkah kabar Injil yang lemah lembut ini menggetarkan hatimu! Engkau telah menerima nama Kristus, secara lahir engkau adalah seorang anggota jemaat yang merupakan tubuh-Nya namun engkau menyadari tidak adanya hubungan yang hidup dengan hati kasih yang agung. Aliran hidup-Nya tidak mengalir melalui dirimu. Rahmat yang manis dari tabiat-Nya, “buah-buah Roh,” tidak terlihat dalam kehidupanmuMKA 164.2

    Pohon ara yang tidak berbuah menerima hujan dan sinar matahari dan pengasuhan sang pengurus. Ia menarik makanan dari tanah. Tetapi dahan-dahannya yang tidak berbuah itu hanya membayangi tanah, sehingga tanamtanaman yang mengeluarkan buah tidak dapat berkembang di bawah bayangannya. Begitulah pemberian Allah, yang dihamburkan kepadamu, tidak memberikan berkat kepada dunia. Engkaumerampas dari orang lain kesempatan-kesempatan yang, selain untukmu, bisa diberikan kepada mereka.MKA 164.3

    Engkau akan sadar, meski agak samar-samar, bahwa engkau adalah penghalang dalam tanah. Namun dalam pengasihan Allah yang besar kau belum ditebang. Ia tidak berlaku kejam kepadamu. Ia tidak pergi dengan perasaan tidak peduli, atau meninggalkan engkau binasa. Sambil me-mandang kepadamu, Ia berseru, sebagaimana Ia telah berseru berabadabad lamanya tentang Israel, “Masakan Aku membiarkan engkau hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel? . . . Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia.” 7Hos. 11:8, 9; Juruselamat yang berkasihan mengatakan tentang engkau. Selamatkanlah tahun ini juga, sampai Aku mencangkul dan memupuknya.MKA 164.4

    Dengan kasih yang tidak mengenal lelah Kristus bekerja bagi Israel selama masa percobaan yang ditambahkan. Di salib Ia berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” 8Luk. 23:34, 50; Sesudah kenaikan-Nya Injil diberitakan mula-mula di Yerusalem. Di sana Roh Kudus dicurahkan. Di sana jemaat yang pertama menunjukkan kuasa dari Juruselamat yang telah dibangkitkan. Di sana Stefanus—”sama seperti muka seorang malaikat” 9Kisah 6:15;—membawa kesaksiannya dan menyerahkan nyawanya. Segala sesuatu yang dapat diberikan surga telah dianuge-rahkan. “Apakah lagi yang harus Ku-perbuat untuk kebun anggur-Ku itu,” kata Kristus, “yang belum Kuperbuat kepadanya?” Oleh sebab itu pengasuhan serta pelayanan-Nya bagimu tidak dikurangi, tetapi ditam-bahkan. Namun Ia berkata, “Aku Tuhan penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya.” 10Yes. 5:4; 27:3;MKA 165.1

    “Jika ia berbuah, baiklah; dan jika tidak, kemudian setelah itu”—MKA 165.2

    Hati yang tidak menyambut kepada pekerjaan Ilahi menjadi keras sampai tidak bisa lagi terpengaruh oleh Roh Kudus. Maka pada saat itulah kata-kata diucapkan, “Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma?”MKA 165.3

    Sekarang Ia mengundang engkau: “Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan Aliahmu Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela Aku akan seperti em-bun bagi Israel maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon mawar Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur . . . dari pada-Ku engkau mendapat buah.” 11 Hos.l4:l-9MKA 165.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents