Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pelayan Injil

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    BAB 20—ENYERAHAN

    Supaya seorang manusia dapat menjadi seorang pendeta yang sukses, sesuata yang lebih daripada pengetahuan dari buku diperlukan. Para pekerja untuk jiwa memerlukan penyerahan, kejujuran, kepintaran, kerajinan, dan akal budi. Dengan memiliki persyaratan ini, tidak ada orang yang dapat direndahkan; sebaliknya, ia akan memiliki suatu pengaruh yang memerintah demi kebaikan.PI 97.1

    * * * * *

    Kristus membawa kerinduan dan keinginan-Nya kepada penurutan yang ketat atas misi-Nya,-yakni misi yang menyandang tanda pengenal Surga. Ia menjadikan segala sesuatu tunduk kepada pekerjaan yang hendak diselesaikan-Nya dalam kehadiran-Nya di dunia ini. Ketika dalam usia remaja-Nya, ibu-Nya menemukan-Nya di sekolah para rabi, dan berkata kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau,” Ia menjawab-dan jawa -Nya adalah nada kunci pekerjaan seumur hidup-Nya “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di rumah bapa-Ku?” (Lukas 2:48, 49).PI 97.2

    Pengabdian yang sama, penyerahan yang sama, ketaatan yang sama atas tuntutan firman Allah, yang dinyatakan dalam Kristus, harus kelihatan pada hamba-hamba-Nya. Ia meninggalkan rumah-Nya yang aman dan damai, meninggalkan kemuliaan yang dimiliki-Nya dengan Sang Bapa sebelum dunia ada, meninggalkan kedudukan-Nya di atas takhta semesta alam, dan rela menjadi orang yang menderita, dicobai, dan hidup di tempat sunyi, menabur dengan air mata, mengairi benih keh dupan dengan darah-Nya untuk dunia yang hilang.PI 97.3

    Dengan cara yang sama para hamba-Nya harus pergi untuk menabur. Ketika dipanggil menjadi penabur benih kebenaran, Abraham disuruh, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Ku-tunjukkan kepadamu” (Kejadian 12:1). “Lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui” (Ibrani 11:8), sebagai pembawa terang Allah, untuk menjaga nama-Nya supaya tetap hidup di bumi. Ia meninggalkan negerinya, rumahnya, sanak saudaranya, dan semua pergaulan yang menyenangkan yang berkaitan dengan kehidupannya di dunia, menjadi seorang pengembara dan seorang asing.PI 98.1

    Begitulah kepada Rasul Paulus, yang sedang berdoa di kaabah di Yerusalem, datang pekabaran, “Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain” (Kisah 22:21). Jadi mereka yang dipanggil untuk bersatu dengan Kristus harus meninggalkan semuanya supaya dapat mengikut Dia. Hubungan lama harus diputuskan, rencana hidup ditinggalkan, harapan duniawi ditinggalkan. Dengan kerja ktras dan air mata, dengan kesepian dan melalui pengorbanan, benih harus ditabur.PI 98.2

    Mereka yang menyerahkan tubuh, jiwa, dan roh kepada Allah, dengan tetap akan menerima karunia jasmani, pikiran, dan kuasa rohani yang baru. Persediaan surga yang tiada habis-habisnya berada di tangan mereka. Kristus mengerahkan napas Roh-Nya sendiri, nyawa hidup-Nya sendiri. Roh Kudus mengerahkan tenaga-Nya yang tertinggi untuk bekerja dalam hati dan pikiran. Kasih karunia Allah memperbesar dan memperbanyak kecakapan mereka, dan setiap penyempurnaan sifat Ilahi menjadi bantuan bagi mereka dalam pekerjaan menyelamatkan jiwa. Melalui kerja sama dengan Kristus, mereka dijadikan lengkap di dalam Dia, dan dalam kelemahan manusia mereka disanggupkan untuk melakukan pekerjaan Yang Mahakuasa.PI 98.3

    Penebus tidak akan menerima pelayanan yang terbagi. Setiap hari pekerja bagi Allah harus mempelajari arti penyerahan diri. Ia harus mempelajari firman Allah, mempelajari artinya dan menuruti peraturannya. Dengan demikian ia dapat mencapai standar keistimewaan Kristen. Hari demi hari Allah bekerja dengan dia, menyempurnakan tabiat supaya dapat berdiri pada saat ujian terakhir. Dan hari demi hari orang percaya mengerjakan di hadapan manusia dan malaikat-malaikat suatu percobaan yang luhur, menunjukkan apa yang dapat dilakukan Injil untuk umat manusia yang jatuh.PI 98.4

    Ketika Kristus memanggil murid-murid-Nya untuk mengikuti Dia, Ia tidak menyodorkan kepada mereka harapan menyenangkan dalam kehidupan ini. Ia tidak menjanjikan kepada mereka keuntungan atau kehormatan duniawi, ataupun mereka mengadakan suatu ketetapan berapa yang mereka harus terima. Kepada Matius yang sedang duduk di meja pembayaran cukai, Juruselamat berkata, “Ikutlah Aku. Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia” (Matius 9:9). Sebelum memberikan pelayanan, Matius tidak menunggu untuk menuntut gaji tertentu, yang sama dengan jumlah yang diterimanya dalam pekerjaan sebelumnya. Tanpa bertanya atau ragu-ragu ia mengikut Yesus. Cukuplah baginya bahwa ia akan bersama-sama Juruselamat, sehingga sa dapat mendengar perkataan-Nya dan bersatu dengan Dia dalam pekerjaanNya.PI 98.5

    Begitulah dengan murid yang baru saja dipanggil. Ketika Yesus memanggil Petrus dan teman-temannya untuk mengikut Dia, dengan segera mereka meninggalkan perahu dan jala mereka. Beberapa dari murid ini mempunyai sahabat yang nafkahnya harus mereka tanggung; tetapi ketika mereka menerima undangan Juruselamat, mereka tidak ragu-ragu, bertanya-tanya, Bagaimana saya akan hidup, dan memberi nafkah kepada keluarga saya? Mereka taat pada panggilan itu; dan ketika kemudian Yesus bertanya pada mereka, “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apar” mereka dapat menjawab, “Suatu pun tidak” (Lukas.22:35).PI 99.1

    Dewasa ini Juruselamat memanggil kita, sebagaimana Ia memanggil Matius dan Yohanes serta Petrus, ke dalam pekerjaan-Nya. Jikalau hati kita dijamah oleh kasih-Nya, maka pertanyaan tentang imbalan tidak akan merupakan yang terpenting dalam pikiran kita. Kita akan bersukacita menjadi teman-teman sekerja dengan Kristus, dan kita tidakakan takut mempercayai pemeliharaan-Nya. Jikalau kita menjadikan Allah kekuatan kita, maka kita akan memiliki pengertian jelas terhadap kewajiban, dan pendapat yang tidak mementingkan diri; maka kehidupan kita akan dijalankan oleh maksud yang mulia, yang akan mengangkat kita di atas motif yang rendah.PI 99.2

    Banyak yang dapat digunakan Tuhan tidak akan mendengar dan menuruti suara-Nya di atas semua yang lain. Sanak saudara dan sahabat-sahabat, kebiasaan dan pergaulan lama, pengaruhnya begitu kuat pada mereka sehingga Allah hanya dapat memberi mereka sedikit nasihat, dapat berhubungan dengan mereka hanya dengan sedikit pengetahuan tentang maksud-maksudNya. Tuhan akan melakukan jauh lebih banyak untuk hamba-hamba-Nya jika mereka menyerah sepenuhnya kepada-Nya, menempatkan pelayananNya di atas ikatan-ikatan sanak saudara dan semua hubungan duniawi yang lain.PI 99.3

    Penyerahan Lebih dalam DiperlukanPI 100.1

    Zaman menuntut kemampuan yang lebih besar serta penyerahan yang lebih dalam. Saya berseru kepada Allah, Bangkitkan dan suruhlah utusan yang penuh dengan rasa tanggung jawab mereka, manusia yang di dalam hatinya berhala diri, yang terletak pada dasar semua dosa, telah disalibkan; yang rela menyerahkan diri mereka sendiri tanpa dalih bagi pekerjaan Allah; yang jiwanya hidup-hidup terhadap kekudusan pekerjaan itu dan tanggung jawab panggilan mereka; yang bertekad tidak akan membawa suatu korban yang bercacat cela kepada Allah, yang dapat membuat usaha atau doa mereka sia-sia.PI 100.2

    Bangsawan Wellington pernah sekali hadir di antara orang partai Kristen yang sedang memperbincangkan kemungkinan sukses dalam usaha misionaris di kalangan orang kafir. Mereka mengimbau sang bangsawan untuk mengatakan apakah menurut pikirannya usaha seperti itu kira-kira dapat berhasil dibandingkan dengan biayanya. Serdadu yang tua itu menjawab:PI 100.3

    “Tuan-tuan, bagaimanakah perintah barisan Anda? Sukses bukanlah pertanyaan yang harus Anda perbincangkan. Jika saya bacakan langsung perintah Anda, maka perintah itu adalah sebagai berikut, ‘Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.’ Tuan-tuan, ikutilah perintah barisan Anda.”PI 100.4

    Saudara-saudaraku, Tuhan akan datang, dan kita perlu mengerahkan segenap tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada di hadapan kita. Saya mengimbau engkau untuk menyerahkan dirimu sendiri sepenuhnya kepada pekerjaan itu. Kristus menyerahkan waktu-Nya, jiwa-Nya, kekuatan-Nya, bekerja demi keuntungan dan berkat bagi umat manusia. Sepanjang hari diabdikan untuk pekerjaan, sepanjang malam digunakan untuk berdoa, supaya Ia dapat dikuatkan untuk menghadapi musuh dan dibentengi untuk menolong mereka yang datang kepada-Nya mencari kelegaan. Sebagaimana kita menyusuri suatu sungai yang airnya mengalir terus oleh jalur hijau yang dihasilkannya, begitulah Kristus dapa: dilihat dalam tindakan kemurahan yang menandai jalan-Nya pada setiap langkah. Ke mana saja Ia pergi, kesehatan muncul, dan kebahagiaan mengikut di mana Ia lewat. Begitu sederhana Ia menyampaikan kata-kata kehidupan sehingga seorang anak kecil dapat mengertinya. Orang muda menangkap semangat pelayanan-Nya, dan berusaha meniru teladan jalan-jalan kemurahan-Nya dengan menolong mereka yang memerlukan pertolongan. Orang buta dan tuli bersukacita dalam kehadiran-Nya. Kata-kata-Nya bagi yang bodoh dan berdosa membukakan bagi mereka mata air hidup. Ia mengalirkan berkat-berkat-Nya dengan limpah dan secara terus menerus; mereka adalah lumbung kekayaan kekal, diberikan dalam Kristus, karunia Bapa untuk manusia.PI 100.5

    Para pekerja Allah harus secara pasti merasa bahwa mereka bukan milik mereka sendiri seakan-akan cap dan meterai tanda pengenal dilekatkan di atas pribadi mereka. Mereka harus dipercik dengan darah pengorbanan Kristus, dan dalam roh penyerahan seluruhnya mereka harus memutuskan bahwa dengan kasih karunia Kristus mereka akan menjadi suatu korban yang hidup. Tetapi betapa sedikitnya dari kita yang ingat akan keselamatan orang berdosa di dalam terang di mana itu dilihat oleh segenap semesta alam-sebagai suatu rencana yang dirancang dari zaman kekal di dalam pikiran Allah! Betapa sedikit dari antara kita yang dari hati ke hati dengan Penebus dalam pekerjaan khidmat yang akhir ini! Tidak ada sepersepuluh kasih sayamg yang harus ada untuk jiwa-jiwa yang tidak selamat. Ada banyak yang harus diberi peringatan, tetapi alangkah sedikit saja yang bersimpati atas persediaan Allah yang cukup untuk menjadi apa saja atau tidak apa-apa kalau saja mereka dapat melihat jiwa yang dimenangkan kepada Kristus!PI 101.1

    Ketika Elia hampir meninggalkan Elisa, ia berkata kepadanya, “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu. Jawab Elisa, Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu” (II Raja-raja 2:9). Elisa tidak meminta kehormatan duniawi, tempat di antara orang besar di bumi. Apa yang dimintanya adalah sebagian besar roh yang diberikan kepada orang yang sebentar lagi akan dihormati Allah dengan mengangkatnya ke sorga . Ia mengetahui bahwa tidak ada hal lain yang dapat melayakkannya untuk pekerjaan yang akan dituntut dari padanya.PI 101.2

    Para pelayan Injil, sekiranya pertanyaan ini ditanyakan kepadamu, apakah jawabmu? Apakah kerinduan terbesar hatimu, bilamana engkau terlibat dalam pekerjaan Allah?PI 101.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents